Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-09-11 12:20:37    
Mengapa Penanaman Investasi Langsung Asing di Tiongkok Melamban

cri

Negosiasi Investasi dan Perdagangan Tiongkok tahunan dilangsungkan di Kota Xiamen, Propinsi Fujian, Tiongkok Selatan. Sebagai satu-satunya negosiasi di Tiongkok yang mengutamakan penyerapan modal asing dan penanaman modal ke luar negeri, Negosiasi Xiamen telah mencapai prestasi gemilang dalam beberapa tahun terakhir ini. 9 kali Negosiasi Xiamen yang lalu telah menandatangani hampir 10,000 proyek penanaman investasi dalam negeri dan ke luar negeri dengan dana yang disetujui lebih dari 60 miliar dolar AS.

Akan tetapi, fakta menunjukkan, walaupun Tiongkok telah berturut-turut selama 15 tahun menempati urutan pertama di antara negara-negara berkembang di bidang peyerapan modal langsung asing (FDI), tapi kecenderungan peningkatan tersebut melamban dalam beberapa tahun ini. Pemanfaatan secara riil modal asing pada tahun lalu malah menunjukkan semakin merosotnya minus. Pada paro pertama tahun ini, jumlah perusahaan modal asing baru yang diperkenankan di seluruh negeri dan jumlah total modal asing yang dimanfaatkan secara riil masing-masing menurun 6,89% dan 0,47% dibanding masa yang sama tahun lalu. Sementara itu, proporsi modal asing yang dimanfaatkan secara riil dalam investasi aset tetap di seluruh negeri juga menurun dari tahun ke tahun. Dari 12,1% pada akhir 1990-an menjadi 6,7% tahun lalu. Menurut ramalan badan terkait, penyerapan modal asing di Tiongkok dalam jangka tertentu di masa mendatang akan lebih rendah dari pada peningkatan rata-rata penyerapan modal asing di seluruh dunia. Mengapa gejala tersebut bisa terjadi? Saudara pendengar, dalam ruangan Ekonomi Tiongkok kali ini akan kami perkenalkan sebab melambannya penanaman modal langsung asing di Tiongkok.

Sebabnya sebagai berikut:

Pertama, angka dasar FDI yang diserap secara riil oleh Tiongkok relatif besar, maka sulit mencapai peningkatan besar dalam jangka pendek. Selama Repelita ke-10, FDI yang diserap secara riil oleh Tiongkok tercatat sebesar 186,1 miliar dolar AS, yang adalah 1,34 kali lipat jumlah pada masa Repelita ke-9. FDI yang diserap pada dua tahun terakhir ini mencapai 60 miliar dolar AS. FDI yang diserap di seluruh dunia pada tahun 2005 tercatat 897 miliar dolar AS. Di antaranya, 274 miliar dolar AS diserap oleh negara-negara berkembang. Yang diserap oleh Tiongkok merupakan 20% jumlah total FDI yang diserap oleh negara-negara berkembang.

Kedua, suplai unsur produksi domestik menegang selama beberapa tahun ini. Apresiasi RMB, mata uang Tiongkok dan penyesuaian kembali kebijakan preferensial pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal ini telah meningkatkan biaya bisnis penanaman investasi asing di Tiongkok. Maka pada tingkat tertentu daya saing penyerapan modal asing telah melemah.

Ke-3, persaingan internasional dalam penyerapan modal asing semakin sengit. Negara-negara sekeliling Tiongkok juga masing-masing mengintensifkan penyerapan modal asing. Hal ini telah menyebabkan sejumlah pengusaha asing yang semula ingin menanam modal di Tiongkok menarik modalnya dari Tiongkok dan mengalokasikannya ke negara-negara lain.

Ke-4, merger transnasional tidak lancar. Merger merupakan cara lazim internasional untuk menyerap modal asing. 80% FDI di seluruh dunia dewasa ini dilakukan secara merger. Tetapi di Tiongkok, penyerapan modal asing dilakukan terutama dengan pembukaan perusahaan baru. Walaupun penanaman modal langsung asing di Tiongkok melamban, tapi politik dan sosial Tiongkok stabil. Sistem ekonomi pasar sosialis disempurnakan secara bertahap. Perekonomian nasional berkembang relatif cepat. Potensi pasar domestik sangat besar. Daya pelengkap industri kuat. Karena faktor-faktor ini daya tarik modal asing tetap ada. Banyak investor asing tetap optimis atas prospek investasi Tiongkok.

Lembaga bersangkutan Dewan Negara Tiongkok menunjukkan, pemanfaatan modal asing secara aktif dan efektif perlu dipertahankan pedoman-pedomannya, demikian juga kesinambungan dan kestabilan kebijakan pemanfaatan modal asing pada masa mendatang. Selain itu Tiongkok perlu berupaya untuk mempertahankan daya saing internasional, lingkungan investasi dan meningkatkan kepercayaan investor asing. Dewan Nasional juga menekankan perlunya untuk terus mengoptimalkan struktur pemanfaatan modal asing, mendorong restrukturisasi industri, memperbaiki distribusi daerah investasi asing, dan mendorong perkembangan ekonomi regional dengan serius. Kementerian Perdagangan Tiongkok sedang melaksanakan suatu proyek yang mendorong perusahaan modal asing di bagian timur untuk melakukan lagi investasi di bagian barat Tiongkok.

Sementara itu, Tiongkok perlu juga dengan aktif menjajaki cara baru pemanfaatan modal asing. Merger transnasional akan menjadi cara utama penyerapan modal asing di masa mendatang. Oleh karena itu penelitian mengenai merger perlu ditingkatkan, di samping terus menyempurnakan undang-undang dan peraturan bersangkutan, menyempurnakan mekanisme yang kondusif bagi peringatan keamanan dan anti monopoli industri, menciptakan lingkungan investasi yang menguntungkan perkembangan cara merger, dan dengan aktif dan mantap mendorong perkembangan merger modal asing di Tiongkok.

Saudara pendengar, demikian tadi laporan tentang sebab melambannya penanaman modal langsung asing di Tiongkok untuk mengisi ruangan Ekonomi Tiongkok edisi minggu ini. Pengasuh ruangan ini Shukun mengucapkan terima kasih tas perhatian Anda. Sampai jumpa.