Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-09-26 11:03:02    
Mengapa Surplus Perdagangna Tiongkok Sering Capai Ketinggian Baru

cri

Menurut statistik bulanan terbaru yang diumumkan oleh Biro Umum Bea Cukai Tiongkok, ekspor-impor perdagangan luar negeri Tiongkok pada tahun bulan Agustus menciptakan rekor baru tertinggi bulanan dalam sejarah. Untuk pertama kalinya ekspor Tiongkok melampaui 90 miliar dolar AS, mencapai 90,7 miliar dolar AS. Sedangkan impor, untuk pertama kalinya melebihi 70 miliar dolar AS, mencapai 71,97 miliar dolar AS.

Sementara ekspor-impor perdagangan luar negeri bertumbuh dengan skala besar, masalah ketidakseimbangan perdagangan juga semakin menonjol. Pada bulan Juni tahun ini, surplus perdagangan bulanan Tiongkok mencapai 14,5 miliar dolar AS. Pada bulan Juli 14,6 miliar, sedang pada bulan Agustus surplus perdagangan tercatat 18,8 milar. Sehingga berturut-turut dalam 3 bulan ini, Tiongkok menciptakan rekor baru dalam sejarah.

Surplus perdagangan Tiongkok pada tahun lalu menciptakan nilai tertinggi baru dalam sejarah yang melebihi 100 miliar dolar AS. Jumlah total Surplus perdagangan yang dicapai oleh Tiongkok dalam bulan Januari sampai Agustus tercatat 94,65 miliar dolar AS, mendekati jumlah total pada tahun lalu. Penanggung jawab Jawatan Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan, kecenderungan pertumbuhan ekspor perdagangan luar negeri Tiongkok yang semakin menguag akan terus berlanjut. Tidak dapat dikesampingkan kemungkinan bahwa surplus pada bulan-bulan yang akan datang bisa menerobos 20 miliar dolar AS. Jumlah total surplus perdagangan tahun ini akan menciptakan lagi rekor baru.

Pada tahun di mana RMB memiliki kecenderungan diapresiasi, mata uang Tiongkok semakin cepat naik nilainya, dan bungan pinjaman juga meningkat tahun ini. Unsur-unsur tersebut seharusnya mampu mengekang ekspor pada tingkat tertentu. Tetapi kecenderungan pertumbuhan ekspor bukannya merosot, malah jumlah totalnya selama 8 bulan tahun ini meningkat 25,9% dibanding masa sama tahun lalu. Walaupun impor dalam 8 bulan pertama tahun ini juga meningkat 21,6%, tapi lebih rendah 4,3 poin daripada ekspor. Pertumbuhan pesat ekspor menjadi unsur utama yang mendorong surplus perdagangan yang selama beberapa waktu ini terus menciptakan rekor baru dalam sejarah.

Pakar dari Jawatan Statistik Biro Umum Bea Cukai menganalisa bahwa salah satu unsur yang mendorong tumbuh kuatnya ekspor dalam beberapa bulan terakhir ini ialah ekspor mendadak yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan karena khawatir pemerintah akan menurunkan tingkat pengembalian tarif ekspor sejumlah komoditi. Dewasa ini, laba ekspor sejumlah produk tekstil Tiongkok sangat tipis. Apabila tarif pengembalian ekspor dikurangi, perusahaan bisa jadi tidak dapat memperoleh keuntungan. Maka mereka masing-masing secara mendadak melakukan ekspor sebelum itu. Dalam 8 bulan pertama tahun ini, busana dan pelengkapnya yang diekspor akan mecapai 59,77 miliar dolar AS, atau meningkat 28,1% dibanding masa sama tahun lalu, tetapi hanya meningkat 20% dibandingkan nilai sepanjang tahun lalu. Dalam 8 bulan pertama tahun ini, ekspor perdagangan biasa lebih tinggi daripada ekspor perdagangan pengolahan. Tetapi pada masa yang sudah-sudah, yang terjadi adalah kebalikannya. Gejala-gejala tersebut memanifestasikan peranan penurunan tarif pengembalian ekspor yang lebih dulu terjadi.

Pakar statistik Biro Umum Pabean Tiongkok itu menunjukkan, daya produksi sejumlah perusahaan di Tiongkok berlebihan. Maka mereka meningkatkan ekspor dalam 8 bulan pertama tahun lalu. Perdagangan baja Tiongkok menderita minus perdagangan sebesar 7,7 miliar dolar AS, tapi mengantongi surplus sekitar 1,8 miliar dolar AS pada masa sama tahun ini.

Wakil Presiden Perusahaan Grup Tekstil Tiongkok, Li Linmin mengatakan, ekspor perdagangan luar negeri Tiongkok kini semakin. Sebab yang paling utamanya adalah kebutuhan masyarakat internasional atas komoditas Tiongkok yang sangat kuat. Banyak komoditi Tiongkok tidak dapat digantikan oleh sejumlah negara. Walaupun kurs RMB disesuaikan kembali dan tarif pengembalian ekspor diturunkan, ekspor pun tidak akan menurun. Dikatakannya, untuk menyelesaikan masalah ketidakseimbangan perdagangan, kuncinya adalah memperluas impor.

Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Chong Quan mengatakan, karena tahap perkembangan ekonomi dan pembagian kerja internasional berlainan, maka perdagangan luar negeri berbagai negara pasti akan mengalami surplus atau minus. Setelah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), skala perdagangan luar negeri Tiongkok terus diperluas. Secara keseluruhan, perdagangan cukup seimbang. 94,65 miliar dolar AS surplus perdagangan dalam 8 bulan pertama tahun ini hanya merupakan 8,6% dari 1,1 triliun dolar AS nilai total ekspor-impor Tiongkok pada masa yang sama, proporsi tersebut tidak boleh dikatakan tinggi.

Chong Quan mengatakan, pada pertumbuhan surplus perdagangan Tiongkok terdapat kepastian objektif tertentu, terutama karena daya produksi kebanyakan industri manufaktur internasional dipindahkan ke Tiongkok. Maka pada satu pihak ini telah memperluas ekspor Tiongkok. Pada pihak lain, ini juga meningkatkan tingkat bergantinya impor Tiongkok. Sejumlah negara Barat melakukan pembatasan ekspor iptek tinggi terhadap Tiongkok, dan juga mengekang pertumbuhan impor Tiongkok.

Terus membesarnya surplus perdagangan Tiongkok telah menjadi masalah menonjol operasional ekonomi dalam negeri Tiongkok dewasa ini, yang mengakibatkan bertambahnya pergesekan perdagangan. Pakar menunjukkan, untuk menyelesaikan masalah tersebut, Tiongkok harus mengutamakan restrukturisasi dan pengubahan cara pertumbuhan perdagangan, sambil memperluas impor iptek maju dan perlengkapan kunci.

Untuk mendorong keseimbangann perdagangan dan meningkatkan daya saing perusahaan, berbagai badan ng Tiongkok sedang meneliti dan menyusun kebijakan untuk mendorong impor perlengkapan di bidang penting, termasuk kredibilitas preferensial dan dukungan keuangan, untuk mendorong perusahaan mengimpor perlengkapan iptek tinggi, komponen kunci serta bekerja sama dengan perusahaan asing untuk meneliti dan mengembangkan perlengkapan iptek tinggi yang memiliki teknologi inti dan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) mandiri.

Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Chong Quan menunjukkan, Tiongkok memiliki cadangan valuta asing yang cukup banyak, maka tidak dengan sengaja mengupayakan surplus perdagangan, melainkan berupaya melaksanakan keseimbangan pokok neraca internasional. Pemerintah Tiongkok sedang mengambil langkah efektif untuk memperbaiki keadaan ketidakseimbangan ekspor-impor dewasa ini, berupaya memperluas impor, sementara itu juga mengharapkan negara-negara bersangkutan menghapuskan hambatan yang tidak rasional di bidang ekspor iptek tinggi terhadap Tiongkok, agar menciptakan syarat bagi Tiongkok untuk memperluas impor.