Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-10-04 15:32:59    
Gua Karst Diaoshuihu

cri

Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke Kota Changchun, Provinsi Jilin Tiongkok utara untuk menyimak rahasia Gua Karst Diaoshuihu.

Berangkat dari Changchun, ibukota Provinsi Jilin, bermobil ke arah selatan dengan menempuh perjalanan selama satu setengah jam, kita akan sampai di Taman Hutan Nasional Diaoshuihu.

Masuk melalui pintu taman, ujung jalan adalah puncak tertinggi di daerah Changchun, 711 meter di atas permukaan laut. Jalan pegunungan di sini berliku-liku, di satu sisi adalah tebing terjal, dan di sisi lain adalah pohon-pohon tua yang menjulang tinggi. Pemandu wisata Wang Li mengatakan bahwa ini adalah Buyunya, jalan yang harus dilalui menuju Gua Karst Diaoshuihu. Dikatakannya,"Dinamakan Buyunya yang berarti berjalan di tengah awan, karena setiap pagi antara jam tiga dan jam empat, kabut di sini sangat tebal sehingga orang yang berjalan di antara celah-celah bukit batu seolah memasuki dunia dewata yang berawan."

Mendaki gunung dengan meniti jalan menanjak, kita akan sampai di mulut gua karst. Dinamakan Gua Diaoshuihu atau Gua Teko Terbalik karena bentuk gua karst itu bentuknya seperti sebuah teko yang terbalik. Begitu memasuki gua, akan terasa sejuk dan dingin. Kata orang, suhu di dalam gua sepanjang tahun berkisar antara 6 sampai 7 derajat Celsius, begitu pula pada musim dingin, di luar gua, udara dingin menggigilkan, tapi di dalam gua terasa hangat.

Jalan di dalam gua sangat sempit dan hanya dapat dilalui dua orang berjajar. Di kedua sisi dalam gua terdapat patung 500 arhat ukuran manusia, dengan paras dan mimik berbeda-beda berdiri di pinggir jalan seolah menyambut kedatangan tamu. Pemandu wisata Wang Li menceritakan dongeng yang berkaitan dengan Gua Karst Diaoshuihu itu,"Konon di Negeri Tanpa Susah, ada 1.000 biksu. Seorang biksu di antaranya membuat kekacauan pikiran agama Buddha, maka raja negeri itu memutuskan untuk menghukum mati 1.000 biksu itu. 500 biksu di antaranya menunjukkan kiat dan kesaktiannya masing-masing dan terbang melayang dengan mengendarai awan. Ke mana mereka pergi? Bahwasanya, mereka datang ke Gunung Dalizi yang indah pemandangannya di sini. Dan gua karst yang dipilih tidak lain adalah Diaoshuihu."

Mendengarkan cerita pemandu wisata itu sambil memandangi patung-patung arhat di dalam gua, kami berjalan melalui jalur sepanjang 158 meter menyaksikan stalaktit dalam aneka bentuk dan gaya, terasa seolah berada di dalam dunia sebuah dongeng Tiongkok yang terkenal.

Pemandu wisata Wang Li mengatakan, taman ini dinamakan Taman Batu, stalaktit di dalam gua meneteskan air sepanjang tahun dan tumbuh satu milimeter setiap 100 tahun, berarti lebih panjang satu senteimeter setiap 1.000 tahun. Maka gua karst ini terjadi dalam waktu 200 juta tahun, dan setiap stalaktit sangatlah berharga."

Melewati jalur sepanjang 158 meter itu, tiba-tiba pemandangan menjadi terang, di sini adalah gua karst yang terbesar dari Gua Diaoshuihu. Di dalam gua itu terdapat sebuah patung Buddha Maetreya setinggi 18 meter, dan 100 anak sedang bermain di atas badannya. Sinar terpancar dari lubang di atap gua, menimpa kepala Buddha Maetreya. Justru karena lubang di atap gua itulah, penduduk desa di sana menemukan tempat yang penuh misteri itu.

Mengenai warna stalaktit yang berbeda di dalam gua karst itu, Profesor Ye Mao dari Universitas Jilin mengatakan,"Itu ada kaitannya dengan materi endapan stalaktit. Kalau materi itu berupa kalsium karbonat murni, warnanya bening tembus cahaya, kalau di dalamnya bercampur zat-zat lain, misalnya tanah, kemungkinan akan menjadi kuning, kalau zat besi atau mangan, akan berwarna cokelat atau kuning tua."

Gua Karst Diaoshuihu adalah gua karst yang tertinggi letaknya di atas permukaan laut dan paling luas di Tiongkok timur laut. Dikatakan oleh Profesor Ye,"Dibutuhkan beberapa syarat bagi terjadinya sebuah gua karst, antara lain batuan yang bisa larut. Di daerah Diaoshuihu terdapat batu kapur yakni karbonat Zaman Karbon. Karbonat yang larut mengendap, lambat laun menjadi stalaktit. Letak gua karst ini sudah menaik dan bukan pada letaknya ketika terjadi, maka di dalam gua tidak kelihatan ada air. Dengan meneliti gua karst seperti ini, kita akan dapat secara tidak langsung meneliti taraf kenaikan kerak bumi."

Keluar dari gua karst dan beridiri di puncak gunung, wisatawan dapat melihat perbukitan berlapis-lapis dari dekat sampai jauh. Beberapa rumah bergenting merah menghias sawah ladang yang hijau, dua waduk kecil bagai bintang berkedip-kedip di tengah bayangan awan dan kabut. Seorang wisatawan dari Changchun, Li Zhiqiang mengatakan,"Tidak disangka di Tiongkok timur laut ada gua karst seperti ini. Lanskap alam yang terbentuk secara alamiah selama berpuluh-puluh juta tahun ini sangat langka di Tiongkok utara yang relatif kering. Pemandangan sangat indah apalagi di waktu senja di mana awan merah membara tertimpa sinar matahari tenggelam, sedang di bawah gunung tampak rumah-rumah petani dan waduk yang membentuk pemandangan fantastik."