Menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Korea Utara(Korut) telah melancarkan uji coba nuklir di bawah tanah pagi hari ini. Setelah peristiwa ini, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan pihak-pihak lain berturut-turut menentang uji coba nuklir Korea Utara tersebut.

KCNA mengatakan, uji coba nuklir tersebut dilakukan dengan 100% teknologi buatan sendiri. Uji coba nuklir tersebut dilakukan dengan aman dan sukses. Tidak terjadi kebocoran radiasi nuklir dalam percobaan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan, Korea Utara dengan terang-terangan melancarkan uji coba nuklir tanpa menghiraukan tentangan masyarakat internasional. Karena itu, Pemerintah Tiongkok menentang tegas percobaan ini. Tiongkok dengan tegas menuntut Korea Utara untuk menaati komitmen denuklirisasinya, menghentikan segala aksi yang memungkinkan memburuknya situasi, dan kembali ke jalur Pembicaraan Enam Pihak. Pernyataan ini menekankan pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia timur laut sesuai dengan kepentingan bersama berbagai pihak. Dalam pembicaraan telepon yang dilakukan hari ini, Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Zhaoxing bertukar pendapat dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Condoleezza Rice mengenai perkembangan terbaru situasi Semenanjung Korea.

Setelah sidang penjagaan keamanan yang dipimpin oleh Presiden Korsel Roh Moh-Hyuun, pemerintah Korea Selatan menyatakan, uji coba nuklir Korea Utara tersebut merupakan tindakan provokatif yang tidak bisa ditolerir. Kegiatan ini telah melanggar Pernyataan Bersama Denuklirisasi Semenanjung Korea. Korea Selatan akan dengan tegas mengambil tindakan setimpal. Setelah pernyataan ini, pasar bursa dan valuta asing Korea Selatan menurun tajam hari ini.

Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo yang sedang berkunjung di Korea Selatan hari ini mengatakan, uji coba nuklir Korea Utara itu sama sekali tidak boleh diampuni. Dinyatakannya pula perlunya mengumpulkan dan menganalisa informasi yang lebih banyak, dan dengan kepala dingin menangani masalah tersebut.

Hari ini, Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat mengenai masalah uji coba nuklir Korea Utara.