Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-10-10 15:02:08    
Ahli Tiongkok Bicarakan Uji Coba Nuklir Korut

cri

Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) , Korea Utara(Korut) telah melakukan uji coba nuklir di bawah tanah kemarin pagi. Sehubungan dengan itu, masyarakat internasional termasuk Tiongkok segera menyatakan sikapnya yang menentang Korea Utara melakukan uji coba nuklir. Mengapa Korea Utara mengadakan uji coba nuklir pada saat ini? Mengapa tindakannya itu digugat masyarakat internasional? Dan pengaruh apa akan didatangkannya kepada situasi regional ? Bagaimana memahami pendirian pemerintah Tiongkok yang diuraikan dalam pernyataannya? Berkenaan dengan itu wartawan CRI telah mewawancarai Kepala Eksekutif Pusat Penelitian Masalah Semenanjung Korea Akademi Ilmu Sosial Tiongkok Piao Jianyi, berikut laporan tersebut.

Piao Jianyi berpendapat, Korea Utara memilih kemarin untuk mengadakan uji coba nuklir terutama untuk merujuk pada kebijakan Amerika terhadap Korea Utara. Dikatakannya, Korea Utara dalam pernyataannya yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri pada tanggal 3 Oktober lalu menyatakan akan mengadakan uji coba nuklir. Dalam pernyataan itu telah diuraikan sebab-sebab untuk mengadakan uji coba nuklir. Terutama merujuk pada kebijakan Amerika yang memusuhi Korea Utara sekarang ini sudah mencapai tingkat yang sangat sangat serius, telah mengancam keamanan negara dan kepentingan tertinggi bangsa Korea. Dikatakan pula dalam pernyataan itu bahwa kelangsungan hidup negara Korea Utara kini sudah terancam sangat serius.

Setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir, Kementerian Luar Negeri Tiongkok segera mengeluarkan pernyataan yang menyatakan tentangan tegas terhadap uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara tanpa mempedulikan tentangan merata masyarakat internasional. Pihak Tiongkok dengan keras menuntut pihak Korea Utara menaati komitmennya tentang denuklirisasi, menghentikan segala tindakan yang mungkin memperburuk lebih lanjut situasi, dan kembali ke jalan pembicaraan enam pihak. Piao Jianyi berpendapat , yang dikhawatirkan pihak Tiongkok ialah terdampaknya mekanisme pencegahan perluasan senjata nuklir.

Ia mengatakan, pihak Tiongkok paling mengacuhkan mekanisme pencegahan perluasan nuklir internasional. Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir (NPT) adalah perjanjian yang berwibawa paling tinggi dan berefek paling kuat di seluruh dunia dewasa ini. Mulai tahun 2002, sejak pecahnya kembali krisis nuklir kedua di Semenanjung Korea, krisis tersebut meningkat terus , Korea Utara mundur dari NPT, secara terang-terangan mengadakan penelitian dan pengembangan nuklir, dan sampai kini mengadakan percobaan nuklir, seluruh proses tersebut merupakan suatu dobrakan cukup besar terhadap upaya pemeliharaan mekanisme NPT.

Selain Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Amerika, Inggris, India dan Thailand berturut-turut menyatakan tentangan atas uji coba nuklir Korea Utara tersebut . Dewan Keamanan PBB telah mengadakan sidang darurat mengenai masalah tersebut kemarin. Piao Jianyi menunjukkan, masyarakat internasional memberi reaksi yang demikian kerasnya dengan pertimbangan tindakan Korea Utara itu akan menimbulkan ancaman bagi keamanan dan kestabilan kawasan Asia Timur Laut.

Dikatakannya, dalam teori keamanan terdapat perkataan yang disebut kesulitan keamanan. Sejumlah negara demi keamanannya sendiri mengembangkan kekuatan pertahanan, bahkan mengembangkan kekuatan penyerang, tindakan itu oleh negara lain dianggap sebagai ancaman. Maka negara tersebut juga ikut mengembangkan kekuatan itu, dan saling mempengaruhi, ini adalah perlombaan persenjataan, dengan demikian lambat laun kawasan itu akan beradakan dalam keadaan lebih tidak stabil. Piao Jianyi berpendapat, kalau Korea Utara melakukan uji coba nuklir, mungkin akan terjadi reaksi berantai.

Akan tetapi Piao Jianyi berpendapat, umum juga perlu mencatat Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam pernyataannya "menghimbau berbagai pihak harus menghadapinya dengan kepala dingin, dan konsekwen menyelesaikan masalah secara damai lewat musyawarah dan dialog ". Piao Jianyi mengatakan, meskipun tindakan Korea Utara akan mempengaruhi pembicaraan enam pihak, tapi terakhir tetap perlu melalui dialog menyelesaikan masalah nuklir Semenanjung Korea dan mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea.