Tahun ini adalah genap 15 tahun penggalangan hubungan dialong antara Tiongkok dan Asean.Berkenaan dengan itu, Tiongkok dan 10 negara anggota Asean akan mengadakan serentetan kegiatan untuk memperingati proses perkembangan kerja sama antara kedua pihak, antara lian, KTT peringatan Tiongkok-Asean di Nanning, Tiongkok selatan pada akhir Oktober. Tahun ini juga genap 15 tahun penggalangan hubungan diplomatik dengan Brunei, salah satu anggota Asean. Berikut laporan wartawan kami di Brunei.
Pada tanggal 30 September tahun 1991, Brunei secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Tahun ini, kedua pihak mengadakan serentetan acara peringatan genap 15 tahun penggalangan hubungan diplomatik. Belum lama berselang, buku yang berjudul Kumpulan Bahan Sejarah Hubungan Tiongkok-Brunei mengadakan upacara penerbitan di Bandar Seri Begawan. Menteri Diplomatik dan Perdagangan Kedua Brunei Pehin Datp Lim Jock Seng menilai tinggi hubungan kerja sama bersahabat antara Brunei dan Tiongkok ketika diwawancarai wartawan CRI. Ia menyatakan, hubungan antara Brunei dan Tiongkok patut disebut contoh kerja sama antara negara besar dan negara kecil.
Dalam waktu 15 tahun yang lalu, hubungan antara Brunei dan Tiongkok berkembang dengan lancar, perdagangan bilateral bertumbuh pesat, kunjungan timbal balik tingkat tinggi kerap kali diadakan, sementara itu kedua pihak telah melakukan kerja sama kondusif dalam banyak masalah regional dan internasional. Hubungan antara Brunei dan Tiongkok sedang berada pada tahap sangat rukun, kedua negara bisa membahas masalah apapun, boleh mempunyai pendapat yang berbeda, kedua negara saling menghormati."
Krisis moneter Asia tahun 1997 mendatangkan kerusakan serius kepada para anggota Asean termasuk Brunei. Perlakuan Tiongkok dalam krisis itu memberi kesan mendalam kepada Lim Jock Seng. Ia mengatakan:
"Tiongkok telah memberikan sumbangan besar kepada kemakmuran ekonomi kawasan Asean, terutama selama krisis moneter Asia tahun 1997, mata uang RMB tidak didevaluasi dan itu memainkan peranan positif bagi pemulihan ekonomi anggota Asean. Dalam waktu 10 tahun lalu, perkembangan ekonomi Tiongkok yang mengagumkan telah menjadi salah satu motor yang mendorong perkembangan ekonomi Asean dan dunia, dan juga akan terus memelihara momentum perkembangan yang kuat. Dewasa ini pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok dan Asean berjalan lancar. Saya berharap Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-Asean dapat selekasnya selesai dibangun, karena ini menguntungkan kedua pihak."
Brunei adalah salah satu negara yang relatif kaya di antar 10 negara anggota Asean. Produk Domestik Bruto (GDP) perkapita Brunei berada di barisan depan di Asia setelah Jepang dan Singapura. Menurut statistik Kementerian Perdangangan Tiongkok, pada tahun 2006, kerja sama antara Tiongkok dan Brunei di bidang ekonomi dan perdagangan memanas terus. Volume perdagangan bilateral kedua negara meningkat secara besar-besaran dibanding masa sama tahun lalu. Lim Jock Seng menyatakan, pada masa mendatang Brunei dan Tiongkok akan mengadakan kerja sama menyeluruh di bidang ekonomi. Ia mengatakan,
" Brunei sedang melaksanakan strategi pluralisasi ekonomi di banyak bidang. Kami menyambut Tiongkok ambil bagian dalam investasi di Brunei. Sekarang perusahaan minyak bumi Tiongkok sedang mengadakan proyek kerja sama di Brunei, kami mengharapkan Tiongkok bisa mendatangkan pengalaman dan teknologi kepada Brunei di bidang-bidang lainnya, antara lain, pariwisata, pertanian dan perikanan. Kami mengharapkan volume perdagangan antara Tiongkok dan Brunei bisa mencapai 1 milyar dolar AS. Kedua pihak hendaknya terus berupaya demi terwujudnya target tersebut."
Burunei adalah salah satu negara penghasil minyak bumi dan gas alam utama di dunia. Sekarang, Perusahaan Minyak Bumi Laut Tiongkok (CNOOC) telah mendapat izin untuk memberikan pelayanan kepada perusahaan minyak bumi setempat di bidang eksploitasi minyak dan gas, penambangan dan teknologi rekayasa. Mengenai prospek kerja sama antara kedua pihak, Dirjen Bagian Eksploitasi Luar Negeri CNOOC penuh keyakinan.
"Tata hukum di Brunei sempurna, lingkungan politiknya baik, sistem pelayanannya lengkap, maka perusahaan Tiongkok terutama perusahaan yang membidangi eksploitasi minyak bumi akan berprospek cerah jika menanam modal di Brunei. Selain itu, kami juga bisa membawa teknologi, tenaga ahli dan pengalaman ke Brunei melalui kerja sama, dalam rangka bersama-sama mengembangkan industri nasional Brunei. Ini boleh dikatakan adalah sumbangan yang lain."
Pemerintah Brunei telah menunjuk lembaga investasi terkait untuk melakukan inspeksi terhadap bidang-bidang investasi yang potensial di Tiongkok. Sementara itu, pemerintah Brunei dengan aktif mendorong perusahaan swasta menanam modal ke Tiongkok.
|