
Tahun ini adalah genap 15 tahun digalangannya hubungan dialog antara Tiongkok-ASEAN dan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), sementara juga genap ke-31 tahun penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok dan Filipina yang negaranya merupakan ketua bergilir ASEAN. Hubungan Tiongkok-ASEAN terus menuju kematangan, hubungan Tiongkok-Filipina juga melangkah masuk ke "masa emas" yang disebut bersama oleh kedua pihak. Tak lama berselang, wartawan kami sempat mewawancari Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo di Manila, ibu ktoa Filipina.
Untuk memperingati genap ke-15 tahun penggalangan hubungan dialog kedua pihak, Tiongkok dan ASEAN akan mengadakan pertemuan pundak peringatan yang akan dihadiri banyak pemimpin di Nanning Tiongkok Selatan pada akhir bulan ini. Sebagai presiden negara ketua bergilir ASEAN, Arroyo akan bersama Presiden Tiongkok Hu Jintao memimpin pertemuan puncak ini. Menyinggung kunjungan ke Tiongkok yang akan diadakan, Arroyo mengatakan:
"Sungguh kehormatan besar dapat mengadakan kunjungan sekali lagi ke Tiongkok. Kita akan merayakan genap ke-15 tahun penggalangan hubungan mitra ASEAN-Tiongkok. Ini adalah peristiwa yang amat penting, karena Asia tidak pernah seperti sekarang ini menduduki status yang penting di arena internasional. Pertemuan puncak kali ini akan mendorong dialog dan kepercayaan satu sama lain. Sementara itu, saya sangat mementingkan kesempatan kali ini, karena pertemuan puncak dapat memajukan pertukaran antara rakyat Filipina dan Tiongkok, dan lebih lanjut meningkatkan hubungan persahabatan Filipina-Tiongkok."
Arroyo menyatakan, selama 15 tahun penggalangan hubungan dialog, pertukaran dan kerjasama antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok semakin luas dan mendalam, dan memberi sumbangan positif demi pemeliharaan perdamaian dan kemakmuran Asia. Dikatakannya:
"15 tahun yang lalu adalah paling dinamis dan membuahkan hasil. Ketika kedua pihak mulai mengadakan hubungan dialog pada tahun 1991, kita hanya mengadakan kerjasama ekonomi dan perdagangan. Kini, Tiongkok dan ASEAN telah membina hubungan mitra strategis secara menyeluruh termasuk politik, keamanan serta masalah regional. Saya berharap kita dapat terus mendorong perkembangan hubungan ini dalam 15 tahun ke depan."
Arroyo menunjukkan pula, ASEAN dan Tiongkok telah menjadi peran penting di arena internasional, hubungan mitra strategis ASEAN-Tiongkok juga akan menjadi batu sendi penting dalam kerjasama Asia Timur. Hubungan ini akan ditingkatkan lebih lanjut melalui pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN."
Mengenai pertemuan puncak yang akan diadakan di Nanning, Arroyo menantikan sepenuhnya. Dikatakannya:
"Selama pertemuan puncak kali ini, kedua pihak akan secara menyeluruh mengevaluasi prestasi yang dicapai selama 15 tahun lalu, mengevaluasi hubungan kedua pihak dewasa ini, dan menetapkan arah perkembangan pada 15 tahun ke depan. Sebagai tindakan konkret, kita akan menandatangani sebuah pernyataan bersama untuk menetapkan perkembangan Tiongkok-ASEAN dalam 15 tahun ke depan. Pernyataan bersama ini akan meliputi kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi dan sosial."
Arroyo menyatakan, perkembangan Tiongkok pernah dicurigai dan dikhawatirkan umum. Akan tetapi, pengalaman pada masa lalu telah memberitahu ASEAN, Tiongkok selalu memberi sumbangan demi pemeliharaan dan pendorongan kestabilan dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik. ASEAN mengharapkan Tiongkok terus memelihara perkembangan pesat. Dikatakannya:
"Tiongkok adalah negara yang ekonominya berkembangan paling cepat di dunia. Kami mengharapkan Tiongkok dapat terus memelihara keadaan perkembangan tersebut, dan memelihara kebijakan luar negeri yang berdasarkan pemeliharaan perdamaian dunia dan pendorongan perkembangan bersama. Negara-negara ASEAN semuanya memandang Tiongkok sebagai saudara."
Tahun-tahun terakhir ini, hubungan Tiongkok dan Filipina berkembang pesat. Tahun lalu ketika Presiden Hu Jintao mengunjungi Filipina, kedua pihak sebulat pendapat bahwa hubungan Tiongkok-Filipina telah memasuki "masa emas". Arroyo menyatakan yakin pertemuan puncak Nanning akan menyediakan peluang baru kepada perkembangan hubungan Tiongkok-Filipina kelak hari. Dikatakannya:
"Sebagai negara ketua bergilir ASEAN, kami berpendapat pertemuan puncak Nanning merupakan sekali peristiwa yang mempunyai arti tonggak bagi hubungan Tiongkok-ASEAN, sedangkan bagi Filipina adalah pula peluang penting untuk meningkatkan hubungan bilateral."
|