KTT Peringatan Genap 15 Tahun Penggalangan Hubungan Dialog Tiongkok-ASEAN akan diselenggarakan di Kota Nanning, Tiongkok selatan pada akhir bulan ini. Menjelang KTT tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Sudradjat, MPA sempat menerima wawancara bersama wartawan media utama Tiongkok. Sudrajat menyatakan, Indonesia sangat menantikan penyelenggaraan KTT tersebut, dia mengharapkan kemitraan strategis antara Indonesia-Tiongkok dapat berkembang lebih lanjut.
Dalam wawancara tersebut, Sudrajat pertama-tama menyatakan, Indonesia sangat menantikan KTT tersebut. Dia mengatakan,
"KTT tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia. Presiden Indonesia akan menghadiri KTT dan sejumlah kegiatan. Saya yakin, Indonesia dan sejumlah negara Asia lainnya sangat menantikan KTT tersebut."
Sudrajat mengatakan, penggalangan kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok pada tahun 2005 merupakan tonggak sejarah dalam hubungan kedua negara. Sejak itu, pertukaran dan kerja sama antara kedua negara berkembang dengan lebih aktif dan memainkan peranan yang sangat besar dalam mendorong kemakmuran kedua negara dan daerah. Sudrajat mengharapkan kedua negara dapat meningkatkan kerja sama di banyak lapisan dan bentuknya pada masa mendatang.
Sudrajat mengatakan, " Selanjutnya Indonesia dan Tiongkok seharusnya mengadakan kerja sama di bidang politik, keamanan dan pertahanan, bersama-sama memelihara dan mendorong keamanan dan perdamaian antara kedua negara dan antar daerah. Kedua negara perlu dengan aktif mengembangkan kerja sama ekonomi, mendorong perkembangan perdangan dan pariwisata. Ke-tiga, perlu mengembangkan hubungan non-pemerintah. Meningkatkan hubungan antara rakyat kedua negara merupakan salah salah cara penting untuk mengembangkan hubungan bilateral."
Sudrajat secara khusus menekankan, Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN yang sedang dibangun mempunyai arti yang sangat penting untuk mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok. Indonesia merupakan bentuk ekonomi terbesar di ASEAN, sedangkan Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar ke-empat bagi Indonesia, Tiongkok dan Indonesia sebagai negara besar dalam zona tersebut seharusnya berupaya pada arah yang sama untuk merealisasi target yang sama, yaitu terus mendorong kerja sama dan perkembangan antara kedua pihak. Sudrajat mengatakan pula:"Saya mengharapkan nilai perdagangan antara kedua negara pada tahun 2008 dapat menerobos 20 miliar dolar AS, dan mencapai 30 miliar dolar AS pada tahun 2010. Maka, investasi dan perdagangan antara kedua negara perlu ditingkatkan. Kami mengharapkan lebih banyak pengusaha Tiongkok menanam modal di Indonesia, dan sebaliknya, kami mengharapkan lebih banyak pengusaha Indonesia melakukan investasi di Tiongkok, ini merupakan aspek penting untuk mencapai kemakmuran hubungan bilateral."
Pada tahun 2003, bahasa Mandarin digariskan sebagai salah satu mata pelajaran pilihan SMP, kemudian Tiongkok mengirim gurunya ke Indonesia. Berbicara tentang keadaan perkembangan pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia, Sudrajat menyatakan, pertukaran kebudayaan memainkan peranan penting dalam hubungan bilateral. Pengajaran bahasa Mandarin merupakan salah satu isi pertukaran kebudayaan antara kedua negara. Sudrajat mengatakan:" Pertukaran antara Tiongkok dan Indonesia dimulai jauh pada ratusan tahun yang silam. Di Indonesia, kebudayaan Tiongkok dan kebudayaan pribumi lainnya diterima secara luas. Khususnya setelah pembinaan kemitraan strategis antara Tiongkok-Indonesia, pertukaran kebudayaan antara kedua pihak menjadi unsur penting dalam mendorong perkembangan hubungan bilateral, sedangkan pengajaran bahasa Mandarin merupakan alat yang tak terkurangi."
Karena pemerintah Tiongkok memberikan bantuan tanpa pamrih kepada Indonesia yang mengalamai tsunami pada tahun 2004, maka pada akhir wawancaranya, Sudrajat mengucapkan terima kasih atas bantuan dan persahabatan pemerintah dan rakyat Tiongkok. Sudrajat mengatakan:" Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Tiongkok kepada Indonesia setelah terjadinya tsunami pada tahun 2004. Bantuan itu sangat meringankan beban Indonesia. Kami merasakan perhatian dan simpati dari rakyat Tiongkok."
|