Presiden Tiongkok Hu Jintao hari ini menghadiri Pertemuan Pemimpin Industri dan Perdagangan Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Hanoi, ibukota Vietnam, dan menyampaikan pidato yang berjudul : Mempertahankan Perkembangan Secara Damai, Mendorong Kemakmuran Bersama. Dalam pidato itu, Presiden Hu Jintao memaparkan pendirian Tiongkok untuk mendorong perkembangan ekonomi kawasan Asia Pasifik. Dinyatakan pula bahwa perkembangan Tiongkok akan membawa peluang baru bagi perkembangan regional dan global. Berikut laporan wartawan kami.
Hampir seribu eksekutif perusahaan transnasional yang terkenal di kawasan Asia Pasifik hari ini berkumpul di Ruang Pusat Konferensi Nasional Vietnam mendengarkan pidato Presiden Hu Jintao. Pada awal pidatonya, Hu Jintao telah menunjukkan peluang dan tantangan yang dihadapi kawasan Asia Pasifik. Dikatakannya,
"Di kawasan Asia Pasifik ini, berbagai mekanisme kerjasama regional dan subregional sedang tumbuh dengan subur, dan semakin banyak negara aktif ambil bagian dalam kerjasama dan persaingan internasional. Hal ini telah mendorong perkembangan ekonomi, juga mendorong kemakmuran ekonomi regional. Kawasan Asia Pasifik penuh vitalitas dan prospeknya cerah. Sementara itu, kita harus melihat bahwa dalam proses perkembangan ekonomi kawasan Asia Pasifik, gejala ketidak seimbangan perkembangan masih menonjol. Berhubung lemahnya dasar ekonomi dan teknologi, sejumlah negara berkembang tidak memiliki cara yang efektif untuk menangkap peluang pembangunan dan kemampuan menghadapi risiko dari luar, sehingga sulit memperoleh keuntungan yang semestinya dari globalisasi ekonomi."
Untuk memecahkan masalah-masalah dalam perkembangan kawasan Asia Pasifik itu, mempersempit kesenjangan perkembangan, mendorong perkembangan bersama dan mendorong pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan di kawasan ini, Presiden Hu Jintao mengemukakan pendirian Tiongkok. Dikatakannya,
"Kita perlu meningkatkan bantuan pemerintah yang tidak disertai syarat kepada negara-negara berkembang, meningkatkan kerjasama ekonomi dan teknologi dalam berbagai bentuk, membantu negara-negara berkembang meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, menciptakan iklim ekstern yang kondusif bagi perkembangan negara-negara berkembang, melakukan kerjasama Utara-Selatan dan Selatan-Selatan dalam berbagai bentuk untuk aktif mendorong perkembangan negara-negara berkembang."
Sebagai anggota masyarakat internasional dan keluarga Asia Pasifik, perkembangan Tiongkok erat kaitannya dengan perkembangan kawasan Asia Pasifik dan dunia, juga mendapat perhatian masyarakat internasional. Sehubungan dengan itu, Presiden Hu Jintao telah memperkenalkan arah perkembangan Tiongkok. Dengan memaparkan serentetan angka, ia membuktikan bahwa sebagai negara besar berkembang yang berpenduduk 1,3 miliar jiwa, menjaga momentum perkembangan ekonomi Tiongkok yang baik, meningkatkan taraf kehidupan rakyat, dan memperluas keterbukaan terhadap dunia luar, mempunyai arti penting bagi perdamaian dan pembangunan dunia, khususnya kawasan Asia Pasifik.
Sementara itu ditunjukkan pula, berhubung jumlah penduduk yang banyak, dasar ekonomi yang lemah dan perkembangan yang tidak seimbang, Tiongkok masih menghadapi sejumlah kontradiksi dan masalah dalam perkembangannya. Untuk menyelesaikan dengan lebih baik kontradiksi dan masalah itu, Tiongkok dewasa ini dan untuk suatu waktu ke depan akan melakukan upaya lebih besar di empat bidang, yakni pertama, mendorong restrukturisasi ekonomi dan perubahan cara pertumbuhan ekonomi. Kedua, mendorong pembangunan desa baru. Ketiga, mendorong perkembangan selaras antar daerah, dan keempat, mendorong pembangunan masyarakat harmonis.
Presiden Hu Jintao menegaskan kembali, Tiongkok akan dengan teguh menempuh jalan perkembangan secara damai, mengembangkan diri dengan memelihara perdamaian dunia, dan mendorong perdamaian dunia dengan perkembangan dirinya. Dikatakan oleh Presiden Hu Jintao,
"Baik sekarang maupun kelak, Tiongkok selamanya adalah kekuatan teguh pemelihara perdamaian dunia dan pendorong perkembangan bersama."
Dikatakannya, perkembangan Tiongkok terutama bersandar pada kekuatan sendiri dan perjuangan gigih rakyat Tiongkok. Sementara itu, Tiongkok dengan teguh melaksanakan kebijakan negara yang terbuka terhadap dunia luar, serta melaksanakan strategi terbuka yang saling menguntungkan. Tiongkok akan terus ambil bagian dalam kerjasama ekonomi internasional dalam lingkup dan bidang yang lebih luas serta level yang lebih tinggi, terus mendorong maju kerjasama ekonomi regional dan perundingan kawasan perdagangan bebas, serta terus memberikan bantuan dan dukungan dalam batas kemampuannya kepada negara-negara berkembang.
Para pengusaha kawasan Asia Pasifik setelah mendengarkan laporan Presiden Hu Jintao itu menyatakan bahwa perkembangan Tiongkok adalah perkembangan secara damai, dan akan membawa lebih banyak peluang bagi kawasan ini. Presiden Eksekutif Perusahaan Investasi Modal Vietnam Kelvin Lee mengatakan,
"Mengenai pidato beliau, saya memperoleh gambaran yakni pertama, Tiongkok akan menempuh jalan perkembangan secara damai. Ini sangat penting dan tidak perlu takut pada Tiongkok. Kedua, kita adalah keluarga besar, khususnya di Asia, kita harus berupaya bersama untuk membangun kehidupan yang indah, karena kita mempunyai budaya dan tradisi yang hampir sama. Ketiga, Hu Jintao telah menjelaskan pentingnya Tiongkok di dunia."
Wakil Ketua Asosiasi Pendidikan Negeri Bagian Iowa Amerika,Robert Haines menyatakan bahwa perkembangan Tiongkok secara damai akan menyejahterakan dunia. Dikatakannya,
"Tiongkok adalah salah satu pemimpin bukan saja bagi kawasan Asia Pasifik, tapi juga dunia. Saya sangat menghargai pidato Hu Jintao, dan ingin membuktikannya dari tindakan Tiongkok di masa depan. Dilihat dari jangka panjang, Tiongkok akan tetap mengambil peran penting dalam ekonomi dunia. Semakin banyak perusahaan Amerika akan mendapat keuntungan secara langsung atau tidak langsung dari perkembangan Tiongkok."
|