Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-11-27 09:47:23    
Loceng Peringatan Ekologi Berbunyi Di Sungai Yangtze

Kantor Berita Xinhua

" Di Kota Shanghai yang terletak di bagian hilir Sungai Yangtze, air di atas muka bumi yang memenuhi standar nasional sumber daya air hanya tinggal 1%, mutu air di bawah tingkat ke-5 tercatat 68,6%. Sedangkan di kota Wuxi sudah sulit ditemukan air di atas muka bumi yang memenuhi standar. Kekurangan air standar di bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze sudah menjadi gejala umum." Demikian kata Profesor Wong Lida dari Biro Pelestarian Sumber Daya Air Perairan Sungai Yangtze.

Kini, polusinya sangat serius di Sungai Yangtze, " tidak ada air yang bisa dipakai walau menetap di tepi Sungai Yangtze ", kenyataan yang pahit ini telah terletak dihadapan umum.

Wong Lida mengatakan, pemrosesan air limbah kehidupan di perairan Sungai Yangtze hanya mencapai 15%, di bawah taraf merata di seluruh negeri.

Data statistik disediakan Biro Umum Pelestarian Lingkungan Nasional menunjukkan, jumlah pembuangan air limbah di Sungai Yangtze meningkat terus. Pada tahun 1998, jumlah itu mencapai 11,39 miliar ton, pada tahun 2001 tercatat 13,83 miliar ton, dan pada tahun 2005 tercatat 18,42 miliar ton. Dalam waktu 7 tahun lamanya, jumlah pembuangan air limbah bertambah 7 miliar ton.

Laporan penyelidikan terkait dari Komite Irigasi Sungai Yangtze menunjukkan, mutu air di Sungai Yangtze pada umumnya baik, tapi polusi di sebagian lokasi tampak serius. Terutama analisa perbandingan atas mutu air pada 10 tahun terakhir ini menunjukkan, mutu air keseluruhan di Sungai Yangtze memburuk.

Anggota MPPR, Mantan Wakil Direktur Biro Umum Pelestarian Lingkungan Nasional Wang Jirong dalam Forum Sungai Yangtze pada tahun lalu mengatakan, hubungan antara umat manusia dan alami di perairan Sungai Yangtze kurang seimbang, kontrakdiksi menonjol antar sumber daya, lingkungan hidup dan industrialiasi. Masalah polusi air di cabang Sungai Yangtze serius, polusi air karena pembuangan indsutri dan pembuangan penghiduan tetap relatif serius. Polusi di bidang pertanian belum menarik perhatian sepenuhnya, pemrosesan polusi kapal perlu ditingkat. Keaneka-ragaman hayat mengalami kerusakan. Binatang air yang jarang sedang menghadapi kepunahan, masalah ekologis belum diperbaiki dengan tuntas.

Keadaan polusi yang serius di Sungai Yangtze telah menarik perhatian tingkat tinggi negara dan badan terkait.

Forum Sungai Yangtze ke-1 yang digelarkan di Wuhan pada April Tahun 2005 dihadiri oleh sekitar 130 wakil dan ilmuwan dari dalam dan luar negeri, mereka bersama meneliti dan menjajaki jalan pikiran dan kebijakan untuk melindungi dan mengeksploitasi Sungai Yangtze. Sejauh ini, badan terkait sedang sibuk menyusun " rancana lima tahun ke-11 " untuk pengelolaan polusi di bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze.

Di perairan Sungai Yangtze juga sedang diadakan restruktur industri, guna menutup dan menghentikan sejumlah perusahaan yang menghasilkan polusi serius dan membangun sejumlah pabrik pemrosesan air kota dan sampah. Untuk melindungi mutu air Sungai Yangtze, Kota Chongqing telah membangun 17 pabrik pemrosesan air limbah, semua kota di tepi Sungai Yangtze sudah memiliki pabrik pemrosesan air limbah. Tingkat pemrosesan air limbah di Chongqing kini sudah mencapai 72%. Selain itu, Chongqing merelokasi 11 perusahaan yang berpolusi, dan membenahkan 27 perusahaan yang ringan polusinya.

Para akhir berpendapat, negara harus mempercepat penyusunan undang-undang dan hukum terkait untuk menyempurnakan pencegahan air limbah, meningkatkan intensitas penegakan hukum, melaksanakan sistem pertanggung-jawaban kepala admistratif daerah lokal, dan mengadakan pengetesan ketat. Para ahli dari Komite Irigasi Sungai Yangtze menyerukan untuk selekasnya merumuskan " Peraturan Pelestarian Sumber Daya dan Lingkungan Air di Perairan Sungai Yangtze ".

Professor Wong Lida mengatakan, selain menyusun undang-udang yang diperlukan, juga harus menempuh jalan pencegahan polusi secara ilmiah. Dia mengatakan, sejauh ini, negara kini harus meningkatkan teknologi pembenahan polusi, pemulihan ekologis dan teknologi untuk meningkatkan mutu air. Sementara itu, negara perlu meningkatkan pula penelitian iptek untuk menghadapi peristiwa percemaran mendadak, dan secepatnya membentuk sistem pengelolaaan darurat peristiwa percemaran mendadak.