Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-11-27 15:34:21    
Kerja Sama Tiongkok-Afrika Masuki Tahap Baru

cri

Saudara pendengar, para pemimpin negara, pemimpin pemerintah dan pejabat senior dari 48 negara Afrika belum lama berselang berkumpul di Beijing, ibu kota Tiongkok untuk menghadiri KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika. Dalam KTT tersebut, Presiden Tiongkok Hu Jintao atas nama pemerintah Tiongkok mengumumkan 8 butir kebijakan dan langkah baru untuk mendukung perkembangan negara-negara Afrika. Atas dasar itu, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengajukan usul lanjutan mengenai pendorongan perkembangan ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Afrika. Seletelah itu, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Afrika memasuki tahap baru. Saudara pendengar, dalam acara ekonomi Tiongkok edisi ini, akan kami perkenalkan hal tersebut.

Selama bertahun-tahun ini, hubungan ekonomi dan perdagangan memainkan peranan yang sangat penting dalam hubungan persahabatan Tiongkok-Afrika. Dewasa ini, Tiongkok telah menjadi mitra perdagangan terbesar ke-3 bagi Afrika. Hingga akhir tahun 2005, investasi total Tiongkok di Afrika telah mencapai 6,27 miliar dolar AS. Kini lebih dari 800 berbagai jenis perusahaan Tiongkok di Afrika telah dibuka. Tahun ini, volume perdagangan Tiongkok-Afrika diharapkan menerobos 50 miliar dolar AS. Selain itu, pemerintah Tiongkok selalu memberikan bantuan ekonomi yang tulus hati dan tanpa syarat politik apapun, untuk membantu negara-negara Afrika membangun prasarananya agar mendorong perkembangan ekonomi dan sosialnya.

Di depan Dialog Tingkat Tinggi Para Pemimpin Dengan Tokoh Kalangan Industri dan Bisnis Tiongkok-Afrika dan Konferensi Pengusaha Tiongkok-Afrka ke-2 yang diselenggarakan pada sela KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengatakan, Tiongkok dan Afrika seharusnya meningkatkan lebih lanjut pertukaran ekonomi dan perdagangan.

Wen Jiabao mengatakan: "Tiongkok dan Afrika seharusnya terus mengoptimalkan struktur perdagangan, menggali potensi, dan berupaya mendorong volume perdagangan Tiongkok-Afrika hingga mencapai 100 miliar dolar AS pada tahun 2010. Tiongkok mendukung perusahaan Tiongkok untuk menanam modal di negara-negara Afrika, memindahkan teknologi pragmatis dan pengalaman pengelolaan ke Afrika. Sementara itu, Kami menyambut baik perusahaan-perusahaan Afrika yang melakukan investasi di Tiongkok. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, Tiongkok akan memperluas bantuan yang diberikan kepada Afrika untuk membantu negara-negara Afrika meningkatkan daya pembanguan mandiri serta untuk mendorong perkembangan menyeluruh ekonomi dan sosialnya."

Wen Jiabao mengatakan, Tiongkok akan terus membuka pasarnya dan memberikan perlakuan pajak nol kepada mayoritas komoditas ekspor negara-negara yang paling tidak berkembang di Afrika yang dikirim ke Tiongkok. Tiongkok akan memperluas impor dari Afrika. Bantuan kepada Afrika akan lebih menitikberatkan proyek-proyek yang berkaitan dengan penghidupan penduduk setempat di Afrika, antara lain, pertanian, penanggulangan kemiskinan, pengobatan dan kesehatan, pendidikan dan pelestarian lingkungan. Sementara itu, Tiongkok akan mengintensifkan penataran untuk tenaga berbakat Afrika, menambah quota beasiswa dalam jumlah besar bagi pelajar Afrika untuk belajar ke Tiongkok. Selain itu, Tiongkok akan meningkatkan kerja sama perdagangan jasa dengan negara-negara Afrika di bidang pariwisata, moneter dan telekomunikasi untuk mendorong perkembangan seimbang dan selaras perdagangan Tiongkok-Afrika.

Pemerintah selalu memegang prinsip saling menguntungkan dalam mengembangkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan berbagai negara di Afrika, serta mendorong kerja sama antara perusahaan kedua pihak di berbagai bidang. Inisiatif Tiongkok ini disambut baik dan dihargai oleh pemerintah dan rakyat berbagai negara Afrika. Selama KTT, Perdana Menteri Ethiopia sebagai negara Ketua Bersama Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika, Meles Zenawi mengatakan, perkembangan dunia tak lepas dari Afrika dan Tiongkok. Kerja sama antara Tiongkok dan Afrika dapat menguntungkan rakyat kedua pihak.

Dikatakan oleh Meles: "Saya kira, kami memikul beban berat. Kami harus memperbaiki lingkungan supaya kalangan pengusaha dapat mengadakan kerja sama dengan lebih lancar, mendorong perdagangan dan investasi, dan mendatangkan kesejahteraan kepada rakyat kedua pihak. Perkembangan pesat ekonomi Tiongkok menarik perhatian dunia. Maka pedagang Afrika seharusnya menangkap peluang bisnis dalam hal ini. Di lain pihak, walaupun Afrika tetap menghadapi kesulitan dewasa ini, tapi tetap mempunyai potensi yang sangat besar. Dunia memerlukan Afrika. Peluang investasi dan bisnis di Afrika sangat menonjol. Tiongkok dan Afrika dapat mengandalkan keunggulan masing-masing untuk mewujudkan kemenangan bersama."

Sementara terus diperluasnya skala kerja sama, struktur ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Afrika juga terus dioptimalkan. Di satu pihak, di antara produk-produk yang diekspor Tiongkok ke Afrika, proporsi produk mesin dan alat elektronik terus-menerus membesar. Di lain pihak, Tiongkok mengambil kebijakan pajak nol terhadap produk yang diimpor dari negara-negara yang paling tidak berkembang di Afrika, dan memperluas impor dari negara-negara Afrika.

Yang lebih menggembirakan adalah, atas dorongan pemerintah, pertukaran antara pengusaha Tiongkok dan negara-negara Afrika semakin mendalam. Pada bulan November tahun 2003, di depan Pertemuan Pengusaha Tiongkok-Afrika pertama yang diselenggarakan di Addis Ababa, nilai total kontrak ekonomi dan perdagangan yang ditandatangani oleh pengusaha Tiongkok dan Afrika melampaui 1 miliar dolar AS. Ini sangat mendorong kerja sama antar perusahaan Tiongkok-Afrika. Dalam KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika yang berakhir tak lama berselang, 1,500 pengusaha Tiongkok dan Afrika menghadiri Pertemuan Pengusaha Tiongkok-Afrika kedua dalam rangka mengadakan dialog dan negosiasi di berbagai bidang. Menteri Bisnis, Industri dan Privatisasi Perkembangan Niger, Habi Mahamadou Salissou mengatakan, pemerintah Niger mendorong agar perusahaan Tiongkok dan Niger mengembangkan lebih banyak kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Dikatakannya: "Aspek penting kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Niger adalah industri telekomunikasi. Perusahaan Perseroan Terbatas Telekomunikasi Zhongxing Shenzhen (ZTE) Tiongkok sedang melakukan bisnisnya di Nigeria. Dalam masa KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika, kami mengadakan pembahasan dengan pengusaha Tiongkok supaya mereka menanam modal di Nigeria. Untuk itu, pemerintah Nigeria akan dengan aktif menciptakan syarat supaya perusahaan Nigeria dan Tiongkok dapat dengan lebih baik mengadakan kerja sama ekonomi dan perdagangan."

Dorongan aktif pemerintah Tiongkok dan negara-negara Afrika menciptakan lingkungan baik bagi perusahaan di kedua belah pihak. Seusai Pertemuan Pengusaha Tiongkok-Afrika kedua, perusahaan kedua pihak menandatanganai 16 kontrak dan persetujuan bisnis senilai 1,9 miliar dolar AS, yang meliputi bidang-bidang pembangunan prasarana, telekomunikasi, ekspor perlengkapan teknologi, farmasi dan moneter. Sementara itu, berbagai perusahaan telah menandatangani surat keinginan kerja sama pada tingkat pertama, dan berencana mengadakan negosiasi selanjutnya.

Dalam situasi hubungan persahabatan Tiongkok-Afrika yang didorong untuk terus maju, pertukaran ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Afrika menguntungkan kemajuan ekonomi dan sosial di Afrika. Kebijakan baru Tiongkok yang dimaksudkan untuk mendorong perkembangan lebih lanjut hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Afrika akan menciptakan syarat dan lingkungan yang lebih baik bagi kerja sama Tiongkok-Afrika.