Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-01 11:11:30    
Sahabat Kita Tersebar Luas di Dunia

cri

Inilah Radio Tiongkok Siaran Internasional CRI.

Tanggal 3 Desember 2006 adalah hari ulang tahun ke-65 berdirinya CRI. Bagi radio yang menyiar ke seluruh dunia dalam 39 bahasa dan 4 dialek, hal yang paling menyentuh hati adalah komunikasi dengan banyak pendengar.  Barangkali Anda masih ingat, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao dalam suatu jumpa pers bulan Maret tahun 2004 membuka pembicaraannya dengan mengatakan,

"30 lebih pelajar sekolah menengah di Kota Tonica, Negeri Bagian Kansas, Amerika mengajukan 54 pertanyaan kepada saya. Pertanyaan-pertanyaan itu mencakup masalah bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan sosial, juga ada yang menyangkut kehidupan dan hobi saya, misalnya makanan apa yang saya sukai, apakah bisa main silat wushu dan mengenakan sepatu nomor berapa. Mereka benar-benar mengarahkan pandangan pada Tiongkok."

54 pertanyaan yang disinggung oleh Perdana Menteri Wen Jiabao diajukan oleh pendengar setia siaran bahasa Inggris CRI, Richard Wilds dan siswa-siswanya. Pada awal mula, Richard Wilds tidak banyak mengenal Tiongkok. Namun dengan mengikuti siaran radio, makin lama minatnya terhadap kebudayaan Tiongkok makin besar. Ia mengatakan,

"Kita bisa mengenal banyak budaya dan hari raya Tiongkok, misalnya Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek."

Selain mendengarkan sendiri, Richard Wilds juga mengajak para siswa bersama-sama mendengarkan siaran CRI. Ketika mengetahui dari siaran CRI bahwa Kongres Rakyat nasional dan Dewan Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok akan bersidang, dan Perdana Menteri Tiongkok akan menjawab pertanyaan wartawan dalam dan luar negeri, Richard lalu mengorganisasi para siswa untuk mengadakan suatu kegiatan yang bertema "Kalau Anda berkesempatan bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, pertanyaan apa yang akan Anda ajukan kepadanya". Dalam waktu beberapa hari saja, ia telah mengumpulkan 54 pertanyaan dan menyerahkannya kepada wartawan kami di Amerika untuk diteruskan kepada Perdana Menteri Wen Jiabao.

Richard Wilds tidak menyangka, begitu jumpa pers dibuka dan wartawan belum sempat mengajukan pertanyaan, Perdana Menteri Wen Jiabao sudah menyinggung pertanyaan-pertanyaan itu. Yang lebih diluar dugaan Richard adalah pada akhir tahun itu ia memperoleh hadiah istimewa sayembara pengetahuan CRI tentang ulang tahun ke-55 berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, dan diundang berkunjung ke kota-kota Beijing dan Xi'an untuk melihat dari dekat Tiongkok beserta budayanya.

Richard mengatakan,

"Pengetahuan saya tentang Tiongkok sebelumnya berasal dari buku. Setelah datang ke Tiongkok dan menyaksikan sendiri, saya benar-benar menyelami luas dan mendalamnya budaya Tiongkok."

Selama 65 tahun ini, banyak orang di berbagai tempat seluruh dunia mulai mengenal dan menyenangi budaya Tiongkok dengan mendengarkan siaran CRI. Rogulev dari Rusia yang berusia 80 tahun menceritakan perkenalannya dengan CRI,

"Saya mendengarkan acara musik CRI sejak tahun 1949 dan mulai mengenal Tiongkok melalui acara-acara itu."

Pendengar kami di Spanyol Alejandro hampir setiap malam mendengarkan siaran CRI. Dikatakannya,

"Saya gemar mendengarkan acara-acara siaran CRI seperti Kehidupan Sosial, Ruangan Kebudayaan dan Ruangan Bertamasya di Tiongkok, karena acara-acara itu memperkenalkan suatu negara dan budaya yang lain sama sekali."

Pendengar dari Kenya, Utanda Sharif yang sering mendengarkan siaran CRI dalam bahasa Swahili memperoleh hadiah istimewa untuk sayembara pengetahuan "Saya dan CRI" tahun 2006, dan diundang berkunjung ke Tiongkok untuk bersama-sama merayakan 65 tahun hari jadi CRI. Sharif mengatakan,

"Saya mendengarkan siaran CRI sejak 8 tahun lalu. Kini siaran CRI dapat ditangkap dengan lebih jelas setelah disiarkan di Nairobi. Saya mengikuti siaran CRI setiap hari dan menyusai acara-acara tentang budaya, sejarah, musik dan bertamasya. Dengan mendengarkan siaran CRI, saya semakin mengenal dan menyukai Tiongkok." Demikian kata Sharif dari Kenya.

Pendengar dari Maroko, Idris mengatakan,

"Saya mengenal Tiongkok melalui siaran CRI. Sudah 17 tahun saya mendengarkan siaran CRI sejak tahun 1989. Mulanya mendengarkan siaran radio dan menulis surat, kemudian melalui internet. Kini saya menjadi pelanggan situs web CRI dan komunikasi menjadi lebih sering. CRI Online dalam bahasa Arab banyak memberikan informasi tentang hubungan Tiongkok-Arab serta tentang keadaan kaum Muslim di Tiongkok dan kebudayaan Tiongkok."

Klub-klub pendegnar CRI di luar negeri terus bertambah dan mencapai 3.600. Jumlah surat dan e-mail pendengar kami tahun 2005 tercatat lebih dari 2 juta, diperkirakan tahun ini akan bertambah lagi.

Sejumlah pendengar dari Nigeria menulis sebuah lagu untuk CRI.

"Kami menemukan siaran CRI,

Di perjalanan, kami dapat mengenal seantero dunia,

Kami dapat pula mengikuti laporan dari Tiongkok dan memilih lagu-lagu yang digemari,

Melalui siaran CRI, kami dapat belajar bahasa Mandarin dan ambil bagian dalam sayembara pengetahuan."

Dalam upacara ulang tahun ke-6 beridirinya sebuah sekolah dasar harapan di Kabupaten Yixian, Provinsi Hebei Tiongkok, Keiichi Nagashima dari Jepang menyanyikan lagu. Sekolah dasar ini dibangun dengan uang sumbangan ayahnya, Yuka Nagashima. Mengenai hal itu, Kepala Siaran Bahasa Jepang CRI, Fu Ying mengatakan,

"Yuka Nagashima adalah pendengar kami. Ia ingin CRI membantu mencarikan suatu daerah miskin di Tiongkok untuk membangun sekolah dasar. Tahun 2000, sekolah itu selesai dibangun dengan uang sumbangannya. Bulan Juli lalu, ia datang ke Tiongkok dengan sejumlah tokoh bersahabat Jepang. Namun, tidak disangka bahwa ini adalah pertemuan kami yang terakhir. Beliau meninggal tak lama setelah kembali ke Jepang."

Namun, perkataan Yuka Nagashima pada upacara peresmian sekolah itu sampai sekarang masih menggugah perasaan banyak orang.

"Dengan upacara ini, kami menyumbang buku untuk sekolah menengah yang dilanda bencana tsunami".

Di Sri Lanka, upacara sumbangan buku siaran CRI bahasa Sinhala untuk sekolah yang dilanda tsunami telah mengharukan sejumlah orang. Kepala Siaran CRI Bahasa Sinhala, Wang Xiaodong mengatakan,

"Kami berkunjung ke Sri Lankan untuk mengikuti perayaan genap 30 tahun siaran kami. Waktu itu, Sri Lanka baru saja dilanda tsunami, maka kami mengadakan kegiatan derma, atas nama CRI, uang sumbangan kami sampaikan kepada lembaga pendengar untuk dieruskan kepada para pendengar yang dilanda bencana dan membutuhkan bantuan. Setiba di Sri Lanka, kami menggunakan uang yang terkumpul dalam acara kegiatan untuk membeli buku, kemudian diserahkan keapda lima sekolah yang dilanda bencana."

Ini adalah siaran CRI dalam bahasa Inggris. Seorang pendengar dari Inggris sedang berkomunikasi dengan pendengar Rusia dan murid-muridnya. Mereka sedang berdiskusi tentang peristiwa penyanderaan di Beslan, Rusia yang menggemparkan dunia. Peristiwa yang terjadi pada bulan September tahun 2004 itu mengakibatkan tewasnya 300 lebih korban, kebanyakan anak-anak. Pendengar dari Inggris Rachel Weeks menulis lagu ini untuk memperingati peristiwa tersebut. Staf CRI yang membuat acara itu, Wang Ling mengatakan,

"Lagu ini disiarkan pertama kali pada tanggal 3 September. Seorang pendengar dari Rusia sangat terharu setelah mendengarnya dan menulis surat kepada kami, mengharapkan lagu itu disiarkan lagi, dan ingin bekomunikasi dengan pencipta lagu tersebut. Melalu Ruangan Listeners Garden, kami menghubungkan kedua pendengar itu untuk mengutarakan pandangannya mengenai krisis sandra."

Yang lebih menggembirakan ialah, kami bukan saja adalah jembatan, tapi telah memasuki pula kehidupan pendengar. Pendengar dari Jerman Volker Willschrey mengatakan,

"Saya mendengarkan siaran CRI sejak 35 tahun lalu. Menjalin hubungan bersahabat yang akrab dengan sebuah radio dalam waktu begitu panjang dan bersama-sama menjalani pasang surut, rasanya seperti sebuah perkawinan, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan orang itu." Demikian kata Volker dari Jerman.

Di halaman gedung CRI ada sebuah hutan sakura yang merupakan saksi persahabatan antara pendengar dan CRI. Kepala siaran CRI bahasa Jepang, Fu Ying mengatakan,

"Pohon-pohon itu ditanam Klub Pendengar Nagano 10 tahun lalu. Mereka membawa bibit-bibit pohon sakura dengan Tiongkok dengan susah payah. Kini pohon-pohon yang tumbuh subur itu menjadi lambang persahabatan antara Jepang dan Tiongkok."

Hutan Persahabatan Tiongkok-Korea Selatan juga menjadi saksi persahabatan antara kedua negara. Kepal Siaran CRI dalam bahasa Korea, Zhu Zhengshan mengatakan,

"Hutan persahabatan ini ditanam oleh delegasi pendengar Korea Selatan bersama staf siaran CRI bahasa Korea pada tahun 2005 bertepatan dengan ulang tahun ke-55 siaran CRI dalam bahasa Korea. Delgasi itu dipimpin oleh Duta Besar pertama Korea Selatan untuk Tiongkok, Kwon Byong-hyon. Ia mengharapkan persahabatan kedua negara kekal abadi seperti hutan persahabatan itu."

Kisah-kisah seperti itu masih banyak lagi.

"Ada seorang mahasiswa, pendengar kami di Kuba bernama Evelio bersama seorang temannya baru-baru ini menyelenggarakan pameran tentang CRI di Kuba."

Pendengar menganggap CRI sebagai sahabat dan kerabat. Pada saat ulang tahun ke-65 CRI, maka membanjirlah ucapan selamat dari segala pelosok dunia. Presiden Gabnon, Omar Bongo menyampaikan ucapan selamat,

"Selamat ulang tahun ke-65 CRI, kami ingin bekerjasama lebih mendalam dengan Tiongkok di bidang siaran radio dan televisi."

Duta Besar Vietnam untuk Tiongkok Tran Van Luat mengatakan,

"Semoga CRI mencapai sukses lebih besar di era baru, selamanya menjadi jembatan persahabatan antara rakyat Tiongkok dan berbagai negara di dunia, semoga persahabatan Tiongkok-Vietnam membuahkan hasil bernas."

Pendengar dari Maroko, Butinan mengatakan,

"Bertepatan dengan genap 65 tahun hari jadi CRI, saya harapkan CRI mencapai sukses lebih besar."

Ketua Asosiasi Pendengar Siaran CRI Berbahasa Tamil Seluruh India, Selvam mengatakan,

"Ke depan, pendengar siaran bahasa Tamil CRI di seluruh dunia akan terus memberikan sumbangan kepada kemajuan CRI."