Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-03 15:35:32    
CRI Rayakan Hari Ulang Tahun

cri

Hari ini 65 tahun yang lalu, suatu gelombang radio terpancar dari rumah goa di Yan'an, sebuah kota kecil di Tiongkok barat laut, siaran Radio Xinhua Yan'an dalam bahasa Jepang yang pertama kali mengudara menandai lahirnya Radio Tiongkok Siaran Internasional CRI. 65 tahun telah berlalu, usaha radio rakyat Tiongkok siarn luar negeri terus berkembang, dan CRI juga berkembang menjadi salah satu radio siaran internasional yang paling kuat dan berpengaruh di dunia. Rapat peringatan ulang tahun ke-65 usaha radio rakyat Tiongkok siaran luar negeri dan beridirinya CRI berlangsung di Beijing hari ini.

Dalam suasana gembira ria, ratusan tokoh berbagai kalangan dalam dan luar negeri berkumpul di Beijing memperingati ulang tahun ke-65 usaha radio rakyat Tiongkok siaran luar negeri dan berdirinya CRI.

Anggota Dewan Harian Polit Biro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok Li Changchun dalam suratnya menyampaikan ucapan selamat yang hangat kepada segenap staf jajaran radio siaran luar negeri Tiongkok dan CRI.

Kepala Departemen Penerangan Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok Liu Yunshan dalam pidatonya di depan rapat peringatan menilai tinggi peran CRI selama 65 tahun ini. Dikatakannya,"Siaran luar negeri telah menegakkan citra positif Tiongkok di dunia internasional dan telah memberikan sumbangan penting dalam memelihara perdamaian dunia dan mendorong perkembangan bersama."

Sehubungan dengan 65 tahun hari jadi CRI itu, telah diterima surat atau inskripsi ucapan selamat pemimpin sejumlah negara, antara lain Presiden Perancis Jaques Chirac, Ketua Komisi Uni Eropa Durao Barroso, Presiden Romania Traian Bsescu, Presiden Moldavia Vladimir Voronin, Perdana Menteri Italia Romano Prodi, Presiden Filipina Gloria Arroyo selaku Ketua Bergilir ASEAN, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri Sri Lanka Wickramanayake, Perdana Menteri Laos Bouasone Bouphavanh dan Presiden Kenya Mwai Kibaki.

Wakil-wakil pendengar dari 15 negara antara lain Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Kenya, Jerman, India dan Afghanistan juga khusus datang ke Beijing untuk menyampaikan ucapan selamat.

Pendengar Amerika mengatakan, saya menyampaikan ucapan selamat yang tulus atas ulang tahun ke-65 CRI. Saya mendengarkan siaran CRI sejak tahun 1999. Dengan mendengarkan siaran CRI, saya mendapat banyak pengetahuan tentang Tiongkok. Saya sangat senang bisa datang ke Beijing untuk menghadiri rapat peringatan ini.

Pendengar dari India mengatakan, saya merasa gembira bisa menghadiri acara perayaan ulang tahun CRI. Acara siaran CRI telah memperluas pengetahuan dan cakrawala saya. CRI adalah jembatan dan tali persahabatan. Saya harapkan CRI semakin sukses dan mengambil peran lebih besar dalam mempermaju persahabatan dan saling pengertian rakyat sedunia.

CRI kini menyiar ke seluruh dunia dalam 38 bahasa asing, bahasa Mandarin dan 4 dialek Tiongkok, setiap hari seluruhnya menyiar 1.100 jam dan mempunyai banyak pendengar setia di berbagai tempat seluruh dunia. Menyinggung hal ini, Direktur Biro Radio, Film dan Televisi Nasional Tiongkok Wang Taihua mengatakan,"Organisasi pendengar di berbagai tempat seluruh dunia dan ratusan juta pendengar di dalam dan luar negeri dengan perasaan mendalam terhadap Tiongkok dan minat yang besar terhadap peradaban Tiongkok mengikuti siaran CRI dan menjadi tenaga yang mendorong perkembangan radio siaran luar negeri Tiongkok."

CRI tahun lalu telah menerima 2,17 juta surat pendengar dari lebih 160 negara dan daerah di dunia, dan organisasi pendengar di berbagai tempat seluruh dunia mencapai lebih 3.600. CRI telah menjadi suatu jendela bagi rakyat berbagai negeri untuk mengenal Tiongkok.

Radio yang memiliki pengaruh internasional ini dilahirkan pada masa perang 65 tahun lalu. Untuk melawan agresi militerisme Jepang terhadap Tiongkok, Radio Xinhua Yan'an berdiri di Yan'an, Tiongkok barat laut pada tahun 1940. Radio Xinhua Yan'an pertama kali mengudara dalam bahasa Jepang pada tanggal 3 Desember tahun 1941. Kemudian, hari itu ditetapkan sebagai hari jadi usaha radio rakyat Tiongkok siaran luar negeri dan hari jadi CRI.

Melalui perkembangan selama 65 tahun, CRI kini telah menjadi suatu media terpadu modern yang menggabungkan audio, video, siaran online, surat kabar dan majalah, merupakan salah satu radio siaran internasional yang paling kuat dan berpengaruh di dunia. Tanggal 28 Januari tahun ini, CRI di Nairobi, Kenya mendirikan radio FM yang pertama di luar negeri dan pada tanggal 19 November lalu, radio FM CRI yang kedua di luar negeri telah diresmikian di Vientiane, Laos.

Dalam waktu 5 tahun ke depan, CRI merencanakan akan mendirikan 100 radio FM dan radio gelombang menengah di luar negeri, agar rakyat sedunia dapat mengenal dan memahami Tiongkok dengan lebih baik dan menyeluruh.

Namun dibanding dengan radio siaran internasional negara-negara industri maju, CRI masih tertinggal dalam bidang kekuatan terpadu dan pengaruh opini internasional. Sejalan dengan terus meningkatnya kekuatan negara terpadu Tiongkok dan kedudukannya di dunia internasional, keinginan rakyat berbagai negeri untuk mengenal Tiongkok semakin keras, dan perhatian opini internasional terhadap Tiongkok semakin besar. Kesemua ini adalah tantangan sekaligus peluang perkembangan bagi Tiongkok.

Kepala Departemen Penerangan Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok Liu Yunshan mengatakan, CRI adalah jendela penting bagi dunia untuk mengenal Tiongkok. Dikatakannya,"CRI harus selangkah demi selangkah berubah dari media tradisional ke media modern, dari media tunggal ke media terpadu, dan dari siaran luar negeri ke komunikasi internasional, serta berkembang menjadi media modern terpadu yang menggabungkan siaran radio, siaran online dan multimedia.

Direktur CRI Wang Gengnian menguraikan konotasi sistem siaran internasional modern:"Sistem siaran internasional modern harus modern dalam konsep komunikasi, modern dalam isi komunikasi dan modern dalam instrumen komunikasi; harus memiliki pengaruh internasional dan dapat menempati suatu posisi dalam persaingan internasional; harus merupakan suatu kumpulan media modern terpadu yang menggabungkan siaran radio, siaran online dan komunikasi multimedia."