Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-04 13:25:24    
Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok-ASEAN Masuki Masa Emas

cri

Tahun ini genap 15 tahun penggalangan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN. Tak lama berselang, pemimpin-pemimpin Tiongkok dan 10 negara ASEAN berkumpul di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi untuk merancang perkembangan masa depan. Kedua pihak bertekad merampungkan pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN pada tahun 2010.

Pada 15 tahun yang silam, Tiongkok dan ASEAN menghidupkan proses dialog dengan membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral. Seiring dengan disempurnakannya jaringan perhubungan dan semakin menurunnya tarif, volume perdagangan barang antara Tiongkok dan ASEAN meningkat 15 kali lipat dalam 15 tahun, ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar ke-4 bagi Tiongkok.

Di depan KTT peringatan genap 15 tahun penggalangan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN yang diselenggarakan di Nanning, Guangxi pada akhir bulan Oktober lalu, Presiden Filipina selaku Ketua Bergilir ASEAN, Gloria Arroyo menyatakan, ASEAN dan Tiongkok akan memperdalam hubungan bilateral dengan dibangunnya zona perdagangan bebas. Arroyo mengatakan: " Perdagangan ASEAN dengan Tiongkok berkembang terus, kami mengharapkan Tiongkok agar meningkatkan investasi di ASEAN. Tiongkok telah bangkit di arena internasional, ASEAN juga bangkit bersama dengan Tiongkok, pembaruan itu sangat mendalam. Pemimpin berbagai negara menyambut baik usaha memperdalam hubungan Tiongkok-ASEAN melalui pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN."

KTT Tiongkok-ASEAN yaitu "10 plus 1" yang diselenggarakan di Phnom Penh, ibu kota Kamboja pada bulan November tahun 2002 secara resmi memutuskan untuk membangun Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN. Zona perdagangan tersebut meliputi Tiongkok, Brunei, Kamboja, Indonesia, Vietnam dan 6 negara ASEAN lainnya, melibatkan sekitar 1,8 miliar jiwa, nilai total produk domestik bruto ( PDB ) mencapai 2 triliun dolar AS.

Melalui konsultasi selama bertahun-tahun, Tiongkok dan ASEAN kini telah mencapai Persetujuan Perdagangan Barang dan Persetujuan Mekanisme Penyelesaian Persengketaan. Sejak bulan Juli tahun lalu, lebih dari 7,000 jenis komiditas dari Tiongkok dan ASEAN diturunkan tarifnya dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2010, 90% ke atas komoditas dari Tiongkok dan ASEAN telah dibebaskan tarifnya. Setelah dilaksanakannya rencana penurunan tarif, hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN semakin erat, perdagangan antara kedua pihak meningkat pesat, sehingga mendatangkan keuntungan kepada perusahaan dan konsumen Tiongkok dan berbagai negara ASEAN.

Yang patut dicatat yalah, struktur perdagangan Tiongkok-ASEAN sedang berubah secara berangsur-angsur dari prodok primer menjadi produk jadi industri, terutama produk mesin dan alat elektronik serta produk teknologi tinggi. Pada tahun lalu, volume perdagangan produk permesinan dan teknologi tinggi merupakan separo lebih dari volume total perdagangan Tiongkok-ASEAN.

Hubungan politik yang stabil dan pasar konsumsi yang sangat besar mendorong maju kerja sama investasi antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Selama 15 tahun yang silam, negara-negara ASEAN telah menjadi sumber utama investasi Tiongkok, juga merupakan salah satu tempat pilihan pertama bagi perusahaan Tiongkok untuk menanam modal di luar negeri. Hingga akhir tahun lalu, investasi total negara-negara ASEAN di Tiongkok mencapai 38,5 miliar dolar AS; sedangkan perusahaan non moneter Tiongkok yang dibuka di 10 negara ASEAN mencapai lebih dari 1,000 buah.

Ekspo Tiongkok-ASEAN yang diselenggarakan setahun sekali merupakan platform penting untuk mendorong investasi antara Tiongkok dan ASEAN. Pada CAEKSPO tahun ini, negara-negara ASEAN menerapkan berbagai kebijakan preferensial untuk menyerap modal perusahaan Tiongkok. Misalnya, sejumlah provinsi di Vietnam membebaskan biaya sewa tanah kepada perusahaan modal Tiongkok. Malaysia membebaskan pajak kepada perusahaan Tiongkok yang menanam modal di bidang sektor manufaktur permesinan selama 10 tahun, dan lain sebagainya.

Pejabat Administratif Pusat Promosi Investasi dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh Vietnam Duyoanh mengatakan: "Kami secara khusus membentuk Pusat Promosi Investasi dan Perdagangan dalam rangka menyediakan pelayanan di bidang informasi dan kebijakan kepada para investor. Pendidikan dan pelayanan bisnis terkait merupakan bidang investasi yang kami prioritaskan."

Berbagai gejala menunjukkan, seiring dengan semakin dinamisnya perdagangan dan investasi antara Tiongkok dan ASEAN, kerja sama antara kedua pihak di bidang moneter, logistik dan pameran juga semakin erat. Baru-baru ini, Bank Pembangunan Negara Tiongkok mengadakan pembicaraan dengan Bank Pembangunan Vietnam mengenai kerja sama di bidang moneter. Kementerian Perdagangan Thailand, konsulat-konsulat Vietnam, Myanmar dan negara ASEAN lainnya telah menandatangani persetujuan kerja sama dengan Pusat Pameran Internasional Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya untuk membangun ruangan pameran seluas beberapa ribu meter persegi.

Selain itu, kerja sama antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN di bidang pemborongan proyek dan ekspor tenaga kerja juga terus berkembang. Dewasa ini, negara-negara ASEAN telah menjadi pasar pemborongan proyek dan pasar ekspor tenaga kerja yang penting bagi Tiongkok di luar negeri. Hingga akhir tahun 2005, nilai total kontrak pemborongan tenaga kerja yang ditandatangani oleh perusahaan Tiongkok dengan negara-negara ASEAN telah mencapai 35 miliar dolar AS.

Menteri Perdagangan Tiongkok Bo Xilai ke CAEKSPO tahun ini menyatakan yakin sepenuhnya atas prospek kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN. Dia mengatakan: " Hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN telah mencapai kemajuan sangat besar dalam beberapa tahun terakhir ini, tingkat pertumbuhannya setiap tahun sangat besar, pertumbuahan tahun ini kira-kira mencapai 20%, impor dan ekspor sangat dinamis. Hingga tahun 2010, volume perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN ditargetkan mencapai 200 miliar dolar AS."

Bo Xilai mengatakan, dewasa ini, titik berat perundingan antara Tiongkok dan ASEAN mengenai zona perdagangan bebas sudah beralih ke bidang perdagangan jasa dan investasi, pemerintah Tiongkok akan memegang prinsip sama derajat dan saling menguntungkan, dengan sungguh-sunggh melaksanakan persetujuan perdagangan barang yang disepakati, mendorong perundingan mengenai jasa dan investasi, dan dengan secepatnya mencapai kesepakatan.