Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-13 14:29:07    
Desa Kuno Liukeng di Jiangxi

cri

Desa Kuno Liukeng terletak di Kabupaten Le'an, Kota Fuzhou, Provinsi Jiangxi, Tiongkok tengah. Desa ini dibangun pada abad ke-10 dan sudah bersejarah lebih dari 1.000 tahun. Desa seluas 4 km persegi itu mempunyai lebih 500 bangunan berbagai masa. Menurut warga desa itu, di desa itu terdapat 7 gang melintang dan sebuah gang membujur yang bersambung dengan ujung barat 7 gang melintang. Di tengahnya terdapat banyak gang kecil, dan di tempat keluar masuk di ujung setiap gang terdapat menara pengintai.

Di ujung barat desa itu ada sebuah Loteng Zhuangyuan yang dibangun pada zaman Dinasti Song Selatan, sekitar 800 tahun silam. Dinding kayu yang tua serta ceruk tempat berhala dan meja sembahyang yang antik menciptakan suasana anggun dan khitmad. Kini yang tinggal di Loteng Zhuangyuan itu adalah warga desa biasa. Kebanyakan warga desa Liukeng benama keluarga Dong. Seorang warga desa bernama Dong Shuisheng sudah lebih 40 tahun tinggal di loteng itu. Pada usia 13 tahun, ia belajar membuat barang-barang kerajinan. Melalui belajar yang tekun selama puluhan tahun, ia telah menciptakan benda-benda seni kerajinan yang ada kaitannya dengan sejarah Desa Liukeng, antara lain Topi Zhuangyuan yang unik. Untuk membuat sebuah topi seperti itu dibutuhkan waktu satu minggu dan dapat dijual seharga 200 yuan atau sekitar 25 dolar Amerika. Sudah tentu, topi itu juga ditawarkan kepada wisatawan untuk berfoto. Dikatakannya,"Topi seperti ini saya buat untuk digunakan wisatawan berfoto sebagai kenang-kenangan tanda pernah berkunjung ke Desa Kuno Liukeng. Topi ini sangat digemari wisatawan, khususnya wisatawan dari Taiwan dan Hong Kong. Mereka gemar barang-barang yang antik seperti huruf kuno dan lain-lain."

Jalan di gang-gang desa itu terbuat dari batu kerikil, di kedua sisi jalan adalah bangunan-bangunan kuno yang tinggi besar. Di desa ini terdapat banyak sekolah atau perguruan zaman kuno, pada masa paling banyak, jumlahnya mencapai 37 buah, tanda betapa besar perhatian orang zaman kuno terhadap kebudayaan dan pendidikan. Di antaranya, Sekolah Wuguifang dibangun untuk memperingati lima orang dari marga Dong di Desa Liukeng bersama-sama lulus ujian kerajaan tingkat tertinggi. Warga desa Dong Shanzhi mengatakan,"Pada tahun 1034, lima orang dari keluarga Dong bersama-sama lulus ujian kerajaan tingkat tertinggi, sehingga sempat menggemparkan seluruh negeri pada waktu itu."

Di Desa Kuno Liukeng ada sebuah obyek wisata yang dinamakan Taman Yuanming Kerajaan Beijing. Bangunan yang mengambil tempat 7.000 m persegi itu adalah kelenteng keluarga Dong yang sudah berdiri selama lebih 360 tahun. Bangunan terbesar di Desa Liukeng itu musnah terbakar pada tahun 1927, dan kini hanya tersisa lima pilar batu granitnya yang besar. Selain itu, masih tersisa sepasang patung singa dari batu warna merah yang tampak masih gagah.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang kelenteng keluarga Dong itu, kita bisa membaca Silsilah Keluarga Dong Desa Liukeng yang merupakan benda budaya rakyat. Silsilah itu mencatat cabang-cabang alur marga, disertai gambar datar Desa Liukeng pada waktu itu serta tata ruang bangunan, catatan tentang tokoh-tokoh arif budiman, serta kaligrafi tokoh terkenal, tak ubahnya seperti sebuah ensiklopedi mini Desa Liukeng. Silsilah itu dibuat dengan ukiran sangat halus dan bagus, dan terpelihara sangat utuh. Seluruh warga desa menaruh rasa hormat yang tinggi kepada silsilah itu. Warga desa Dong Zhiming mengatakan,"Silsilah ini dengan saksama mencatat sejarah marga Dong. Di sini kami bisa menemukan nenek moyang kami pada zaman dinasti apa, telah membuat jasa-jasa apa saja atau hal-hal baik yang patut dihormati oleh generasi kemudian. Warga angkatan tua desa kami mencurahkan banyak energi dan pikiran untuk menyimpan dan menyelamatkan silsilah ini, khususnya pada saat-saat situasi bergolak. Silsilah ini merupakan perekat yang mempersatukan keluarga Dong."

Tidak saja sungai, pohon, jalan dan bangunan di Desa Liukeng mengandung makna sejarah, bahkan kehidupan warga desa juga merefleksikan nuansa yang bersejarah panjang. Di desa itu, kita sering menjumpai nenek-nenek yang asyik bermain kartu uang logam. Permainan kartu 60 uang logam yang dimainkan 4 orang itu adalah hiburan peninggalan keluarga Dong pada masa awal beridirinya desa itu.

Makanan dan alat-alat yang digunakan warga Desa Liukeng juga mengandung budaya yang bersejarah panjang. Barang-barang yang digunakan sehari-hari oleh warga desa, cukup banyak dihasilkan oleh mereka sendiri. Sejenis tahu kering buatan nenek berusia 70 tahun, konon pada zaman dahulu adalah makanan yang dibawa nenek moyang keluarga Dong ketika mengikuti ujian kerajaan di ibukota. Lilin tradisional buatan warga desa Xie Xiaoying digunakan oleh warga desa dalam upacara hari ulang tahun, perkawinan dan hari raya. Ikan asin buatan desa itu konon adalah makanan keluarga kerajaan pada zaman dulu. Makanan-makanan itu sampai sekarang masih bisa kita nikmati dengan berkunjung ke Desa Liukeng.