Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-13 15:57:38    
Pertandingan Atletik Asian Games Doha Hadapi Dilema

cri

Seluruh pertandingan atletik Asian Games Doha kemarin berakhir dan dalam pertandingan atletik hari terakhir seluruhnya dihasilkan 43 medali emas. Partisipasi Liu Xiang atlet kaliber dunia dan sejumlah atlet berbobot telah memeriahkan pertandingan atletik Asian Games kali ini. Tapi pesta olahraga kali ini juga menghadapi dilema.

Seiring dengan dibunyikannya pistol aba-aba start, sprinter Tiongkok Liu Xiang berhasil tampil sebagai juara dan memecahkan rekor Asian Games lari gawang 110 meter putra. Tapi karena tidak ada atlet level sama yang ikut serta dalam pertandingan, maka Liu Xiang juga sulit menampilkan level tertinggi.

Selain Liu Xiang, pemenang dasa lomba putra Asian Games Doha, atlet Kashakstan, Dmitriy Karpov sama juga merasa sulit mencapai prestasi tinggi dengan absen saingannya dari Tiongkok, Qi Haifeng juara Asian Games Busan.

Asian Games yang mewakili kompetisi level tertinggi atletik Asia berangsur-angsur menjadi arena bagi banyak atlet terbaik memperagakan ketrampilannya. Mereka juga sulit menemukan kesenangan kompetisi dalam Asian Games dan mengupayakan sumber terobosan, kebanyakan atlet bahkan menjadikan Asian Games sebagai kesempatan latihan.

Wartawan olahraga senior Kantor Berita Reuters, Nick Mulvenney yang meliput Asian Games Doha mengatakan, walaupun sejumlah rekor atletik dipecahkan dalam Asian Games kali ini, tapi masih terdapat kesenjangan tertentu dengan level tertinggi dunia, ini membuktikan olahraga atletik Asia perlu menempuh jalan yang cukup panjang.

Karena taraf keseluruhan pertandingan atletik Asian Games Doha kurang tinggi, banyak negara tidak begitu mementingkannya, sejumlah atlet taraf tinggi tidak ingat menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpartisipasi. Lebih banyak negara hanya ingin menggembleng atlet baru, menambah pengalaman pertandingan mereka dan mengumpulkan pengalaman pertandingan level tinggi untuk menghadapi Olimpiade atau kejuaraan dunia. Asia diharapkan dapat mempunyai lebih banyak atlet kaliber dunia, tapi juga diharapkan atlet mempunyai lawan yang memadai, dengan demikian Asian Games akan menjadi pesta olahraga yang lebih meriah.