Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-14 11:15:10    
Asian Games Bersinar Karena Mereka

cri

Asian Games ke-15 segera akan berakhir. Pertandingan yang seru antara tim-tim kuat dari berbagai negeri telah memperlihatkan kekuatan dan keindahan olah raga, sedang tim-tim yang relatif tertinggal taraf olah raga kompetisinya juga dengan tindakan nyata memperlihatkan bahwa peran serta mereka mempunyai arti yang sama pentingnya.

Terlebih dulu kita menengok Asia Barat, sejak Asian Games di Teheran tahun 1974, pesta olah raga itu kembali ke Asia Barat selang 32 tahun kemudian. Penyelenggaraan pesta olah raga akbar di Qatar, sebuah negeri yang jumlah penduduknya tidak sampai satu juta itu sendiri patut mengundang perhatian. Sementara itu, para atlet Asia Barat juga mencapai kemajuan cukup besar dalam Asian Games kali ini.

Selama 32 tahun ini, peringkat tim-tim Asia Barat seperti Iran, Arab Saudi, Qatar dan Suriah kebanyakan berkisar antara nomor 10 dan 20. Umumnya mereka kurang memiliki kekuatan untuk tampil sebagai juara, kecuali di nomor pertandingan bola dan sejumlah cabang tertentu.

Namun keadaan kini telah berubah. Para atlet Asia Barat memiliki kekuatan lebih besar untuk merebut medali emas dan perak. Terhitung sampai Rabo kemarin, kontingen Qatar sebagai tuan rumah Asian Games kali ini telah mengantongi 8 medali emas, 10 perak dan 9 perunggu. Arab Saudi memetik 8 medali emas; sebuah negeri kecil di Teluk yakni Kuwait juga berhasil menyabet 3 medali emas, 4 perak dan 2 perunggu. Bagi sebagian terbesar negara Asia Barat, ini sungguh prestasi yang luar biasa. Belajar dan meningkatkan diri adalah hasil yang dicapai dalam mengikuti pertandingan Asian Games kali ini.

Sebagai negara paling muda di Asia, Timor Leste yang belum lama mencapai kemerdekaan telah mengirim atletnya ke Asian Games Phusan, Korea Selatan tahun 2002. Dalam Asian Games kali ini, 15 atlet Timor Leste ambil bagian dalam pertandingan 6 cabang olah raga. Ketua kontingen Timor Leste Fernando Mcarnacao menyatakan, meski kontingen Timor Leste tidak berharap mengantongi medali, tapi mereka merasa tidak sia-sia ambil bagian dalam pesta olahraga Asia kali ini. Dikatakannya: " Kami datang bukan untuk main-main saja, tapi untuk menerapkan semangat Olimpiade. Melalui pertandingan, kami telah menjalin persahabatan dengan banyak atlet dan memperkaya pengalaman pertandingan. Yang terpenting ialah mengembangkan semangat Olimpiade yang mengutamakan partisipasi".

Laos kali ini mengirim 14 atlet untuk ambil bagian dalam pertandingan 7 cabang olah raga. Di antaranya, renang, taekwondo, silat wushu dan tinju adalah cabang tradisional Laos. Dalam belasan hari ini, meski kontingen Laos masih belum mengantongi medali, namun ketua kontingen Laos, Somphou Phongsa merasa tidak sia-sia datang ke sini. Ia mengatakan, pertama, kami telah meningkatkan kerjasama dengan Qatar sebagai tuan rumah, khususnya di bidang olah raga; kedua, atlet-atlet kami memperoleh lebih banyak pengalaman pertandingan; ketiga, kami lebih banyak mengenal keadaan dan adat istiadat Qatar dan negara-negara Arab; keempat, dengan kesempatan menghadiri Asian Games, lebih 40 negara dan daerah berkumpul. Ini suatu kesempatan baik untuk mengadakan pertukaran dan komunikasi. Kesemua ini adalah hasil-hasil lebih penting yang diperoleh di luar medali."

Asian Games Doha segera akan berakhir, meski sejumlah kontingen tidak memperoleh sesuatu medali, tapi mereka tidak sia-sia datang kemari, karena dalam proses mengikuti pesta olah raga itu, negara-negara dan daerah-daerah di Asia telah menambah saling pengertian dan memperdalam persahabatan. Pengaruh besar Asian Games juga telah menyebar luaskan lebih lanjut semangat Olimpiade yakni lebih cepat, lebih tinggi dan lebih kuat di kalangan pemuda negara-negara dan daerah-daerah Asia yang ambil bagian.