Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-25 13:56:53    
Modernisasi Pertanian Ubah Wajah Keterbelakangan Desa Tiongkok

cri

Sejak tahun ini, Tiongkok mulai melaksanakan pembangunan desa baru di seluruh negeri. Program ini dilakukan dengan menyalurkan dana dalam jumlah besar untuk memberi subsidi kepada kaum tani dan memperbaiki prasarana produksi dan kehidupan di pedesaan. Subsidi diberikan untuk memperkecil kesenjangan antara kota dan desa. Ini dicapai misalnya dengan mengubah cara produksi pertanian yang tradisional dan terbelakang dan mencanangkan modernisasi pertanian yang berefisiensi tinggi yang merupakan titikberat tugas pembangunan desa baru.

Desa "Xingshisi" terletak di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok Timur Laut. Pada awalnya, tanahnya tandus tanpa perumahan dan tanah garapan. Para migran mulai membangun Desa Xingshisi 50 tahun yang lalu. Dewasa ini, yaitu 50 tahun kemudian, Desa Xingshisi menjadi desa kaya yang terkenal. 80% dari hampir 200 keluarga yang tinggal di sana tinggal di vila bergaya taman bunga. Pendapatan penduduk meningkat dari tahun ke tahun. Menurut statistik, pendapatan total Desa Xingshisi tahun lalu tercatat 1 miliar yuan RMB atau sekitar 125 juta dolar AS.

Desa Xingshisi berkembang menjadi makmur terutama karena mengembangkan modernisasi pertanian. Pada tahun-tahun yang lalu, Desa Xingshisi mulai aktif mengembangkan mekanisasi dan irigasi pertanian. Lebih dari 1,000 hektar tanah garapan di Desa Xingshisi diborong oleh 18 keluarga tani. Liu Hongwei merupakan salah satu petani yang aktif mengembangkan industri penanaman. Pendapatan sekeluarga Liu Hongwei tahun ini berpengharapan mencapai 500 ribu yuan RMB atau sekitar 62,5 ribu dolar AS hanya dari upaya penanaman jagung dan kacang kedelai. Liu Hongwei mengatakan, ia memperoleh pendapatan yang sangat memuaskan itu karena menggunakan cara penanaman modern yang dipopulerkan di desanya.

Dikatakannya: "Agronom-agronom dari Pusat Pemasyarakatan Teknologi Pertanian kabupaten kami memberikan kuliah penataran kepada kami setiap tahun. Kami diberitahukan jenis unggul apakah yang cocok ditanam di tanah kami. Setiap tahun, kami keluar untuk belajar pengalaman unggul ke daerah lain."

Pendapatan yang sangat memuaskan itu memobilisasi keaktifan para penanam bahan pangan Desa Xingshisi. Liu Hongwei mengatakan, tahun depan ia berencana menanam jenis jagung baru yang diharapkan dapat menambah produksi sekitar 7,5 ton per hektar daripada tahun lalu.

Mekanisasi pertanian menghembat tenaga kerja dalam jumlah besar. Maka Desa Xingshishi aktif mengembangkan industri pengolahan produk pertanian, untuk mengalihkan sisa tenaga kerja pertaian ke industri pengolahan produk pertanian. Dewasa ini, Grup Fuha Heilongjia menjadi perusahaan ukuran besar tingkat nasional yang memadukan pertanian, kehutanan, peternakan dan pariwisata. Wakil Kepala Pabrik Farmasi Fuhua, Zhang Kecheng mengatakan, perkembangan perusahaan di Desa Xingshisi mendukung pertanian setempat dan mendorong perkembangan menyeluruh ekonomi pertanian.

Zhang Kecheng mengatakan: "Pertama, perusahaan kami terutama bersaing di bidang pengolahan bahan pangan dan industrialisasi pertanian.Karena itulah kaum tani dapat menjual bahan pangan kepada kami dengan harga tinggi. Kedua, perusahaan dapat menempatkan sisa tenaga kerja pertanian, karena kaum tani bekerja menurut perubahan musim. Pada musim senggang, kaum tani bisa bekerja di perusahaan. Dengan demikian pendapatannya bertambah dan mereka bisa menguasai teknologi."

Selain itu, Desa Xingshisi telah menyadari pentingnya pertanian ekologis. Maka dengan sekuat tenaga mereka memperbaiki lingkungan ekologisnya. Setiap keluarga menanam rumput dan bunga di sekitar rumahnya. Sebidang hutan lindung anti angin pasir juga dipelihara. Penanggung jawab Desa Xingshisi Fu Huating mengatakan, sejauh ini hutan lindung tersebut telah mencapai lebih dari 600 hektar. Hutan ini tidak saja menjaga keseimbangan ekologi di desanya, tapi juga merupakan warisan yang berharga kepada generasi-generasi selanjutnya.

Dikatakannya: "Yang penting dalam prosos pembangunan pedesaan baru ialah pelestarian lingkungan hidup. Menanam rumput, bunga dan pohon di sekitar rumah untuk memperbaiki lingkungan hidup. Oleh karena itu, untuk secara tuntas memperbaiki wajah pedesaan, harus banyak menanam pohon, menciptakan lingkungan hidup yang indah permai."

Seiring dengan perkembangan ekonomi, Desa Xingshisi mempercepat langkah pengkembangan usaha publik. Di Desa Xingshisi dewasa ini, jalan-jalan mulus, lengkap prasarananya. Pembangunan urban tahap pertama telah terbentuk. Selain itu, dibangun pusat kebudayaan dan stadium, yang sangat memperkaya kehidupan budaya kaum tani. Penanggung jawab Desa Xingshisi Fu Huating mengatakan, pihaknya telah menyusun program pembangunan untuk 5 tahun ke depan supaya dapat mendatangkan keuntungungan lebih besar kepada penduduknya.