Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-12-27 14:20:27    
Lohas, Hidup Dengan Senang Hati

cri

Ketika orang mengejar kemuliaan dan kemewahan yang didatangkan oleh mobil sedan bermerek terkenal, dan makanan lezat, mereka tidak tahu bahwa menurut kaum Lohas, mereka justru adalah orang-orang yang ketinggalan jaman. Naik kendaraan umum, makan makanan organik berwarna hijau, mengenakan pakaian tenunan alamiah seperti kartun dan goni, serta membeli barang bekas atau Second Hand merupakan cara hidup populer dewasa ini. Cara hidup ini dinamakan Lohas, singkatan dari bahasa Inggris Lifestyles Of Health And Sustainability, artinya cara hidup yang sehat dan berkelanjutan. Orang-orang yang menerima cara hidup semacam itu disebut sebagai "Kaum Lohas".

Gelombang Lohas Tiba Di Tiongkok

Meskipun kata "Lohas" lahir di Amerika, tapi gelombang Lohas berwarna hijau itu sudah mendarat di Tiongkok, dan disetujui dan diprakarsai oleh sejumlah besar orang. Di banyak kota "Angin Lohas" berangsur-angsur mulai bertiup. Muncul pula "Kaum Lohas". Di Kota Shenzhen, Propinsi Guangdong Tiongkok Selatan, sudah muncul distrik ekologis di mana rumput bisa ditanam di atap rumah. Di distrik ini air limbah dan sampah didaur ulang. Di Beijing, sudah terdapat komunitas yang tidak menggunakan alat pemanas dan pendingin. Restoran yang menjual makanan organik seperti "makanan bunga" juga semakin digemari. Ada pula gedung-gedung olahraga yang mengeluarkan proyek "kartu Lohas".

Meskipun masih terdapat banyak orang yang tidak mengetahui konsep "Lohas," tapi banyak karyawan telah mempraktekkan semangat "Lohas" dalam kehidupan sehari-harinya. Awen, adalah seorang yang praktisi "Lohas". Minggu yang lalu, ia bersama keluarganya makan malam di restoran. Ketika pelayan bertanya apakah ia akan memakai sumpit sekali pakai yang harus membayar atau sumpit biasa yang gratis, Awen membawa keluar sumpit yang ia bawa sendiri. Ia mengatakan kepada pelayan: "Kami memakai sumpit sendiri. Kami adalah kaum pelestari lingkungan". Awen mendengar konsep "Lohas" secara tidak sengaja. Pada waktu itu ia merasa cara kehidupan yang diprakarsai "Kaum Lohas" sangat mirip dengan pikirannya sendiri. Sekarang, setiap hari Awen pergi ke kantor dengan jalan kaki selama setengah jam. Ia tidak puas atas dekorasi rumahnya. Ia mengatakan bahwa, bila ada kesempatan untuk ganti rumah, ia pasti memilih dekorasi yang paling sederhana.

Tidak hanya Awen yang memilih "Lohas." Pengusaha-pengusaha yang otaknya tajam juga segera bergerak. Grup Alexander Taiwan Tiongkok mennyerap konsep "Lohas" ke dalam pengelolaannya. Ia akan mengeluarkan "Kartu Lohas" di Beijing. Miss Wang dari Gedung Olahraga Alexander-CBD memperkenalkan kepada wartawan, bahwa cara kehidupan "Lohas" membuat orang mengejar perasaan yang kembali ke dunia alam. Melalui pelestarian lingkungan dan olahraga yang sehat, masyarakat dapat melindungi dirinya dengan lebih baik. Sekarang Miss Wang juga ikut dalam kehidupan "Kaum Lohas" yang menikmati kehidupan yang lebih sehat. Dengan bimbingan pelatih pribadi, ia berangsur-angsur memiliki kebiasaan berolahraga. Olahraga alami yang dilakukan dengan benar secara efektif meredakan "Penyakit Profesi Di Kantor" yaitu sakit bahu dan leher. Olahraga ini juga memungkinkan dia merasa bangga karena bisa dengan tekun melakukan sesuatu. Dulu Miss Wang sangat menggemari masakan pedas, misalnya hot-pot pedas dan ikan pedas. Sekarang setelah mulai makan masakan yang tawar, ia baru sungguh-sungguh mencicipi rasa sayur-mayur yang alami. Setelah menjadi salah seorang "Kaum Lohas", kesadarannya akan pelestarian lingkungan juga semakin meningkat. "Dulu kalau saya pergi ke supermaket, saya ingin sekali mendapatkan tas plastik gratis. Sekarang setiap kali saya pergi ke supermakat, saya akan membawakan tas belanja sendiri. Saya tidak merasa kurang, melainkan merasa senang." Dengan tindakannya sehari-hari Miss Wang telah mempengaruhi 5 rekan di kantornya. Ia tidak hanya merasa senang sendirian, tetapi juga mengajak orang lain merasa kegairahan kehidupan "Lohas."

Saudara pendengar, demikian tadi kami perkenalkan kehidupan "Lohas" yang hidup dengan senang hati. Terima kasih atas perhatian Anda. Menjelang tahun baru 2007, semoga anda sehat walafiat dan hidup dengan senang hati, semoga siaran CRI bahasa Indonesia menjadi sahabat anda di udara. Dengan ini selesailah Ruangan Serba-Serbi. Inilah Penyiar Anda Lily.