Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-04 14:06:31    
Hukuman Gantung terhadap Dua Pembantu Saddam Ditunda karena Kekacauan Lapangan Eksekusi

cri

Tanggal 30 Desember tahun lalu, Televisi Arab melaporkan bahwa saudara seibu Saddam, yaitu Barzan Ibrahim Al-Tikriti dan mantan Ketua Mahkamah Revolusi Irak, Awad Ahmed Al-Bandar telah dilaksanakan hukuman gantung bersama Saddam. Namun kemudian dibenarkan, eksekusi terhadap Barzan dan Bandar telah ditunda. Mengenai sebab penundaan, pihak pemerintah Irak belum memberikan penjelasan yang tegas.

Namun analis berpendapat, berbagai informasi yang diungkapkan kemudian menunjukkan bahwa kekacauan yang terjadi di lapangan eksekusi Saddam adalah sebab sebenarnya yang mengakibatkan penundaan eksekusi terhadap Barzan dan Banda. Serangkaian rekaman video yang direkamam secara diam-diam dengan ponsel menunjukkan, ketika Saddam menuju tiang gantung, ada orang memperolok-olokkannya. Rekaman video tersebut menunjukkan pula gambar yang mengerikan setelah Saddam tewas, gambarnya sangat menghasutkan.

Sedangkan keadaan yang diungkapkan saksi mata seolah-olahnya lebih serius. Saksi mata tersebut mengatakan, Saddam bereaksi terhadap aksi yang ditujukannya, dan pertengkaran sengit antara kedua pihak pun terjadi. Tidak saja demikian, di bawah tiang gantung juga kaum Muslim Syiah menyerukan yel-yel yang berbunyi setia pada Sadr. Untuk mengontrol keadaan di lapangan, satu-satunya jaksa yang berada di lapangan, Munkith Al-Faroon bahkan mengancam akan mundur dari lapangan. Sedangkan menurut undang-undang Irak, kalau tiada jaksa di lapangan, hukuman gantung tak boleh dilaksanakan. Di bawah keadaan tersebut, tertiban di lapangan baru terpulih. Namun setelah Saddam digantung mati, di lapangan terdengar lagi teriakan Muslim Shiah yang setia pada Sadr. Sejumlah orang menari dan menyanyi di sekitar jenazah Saddam. Sadr adalah Muslim Syiah, merupakan penanggung jawab kekuatan bersenjata Mahdi Irak, ayahnya adalah pencipta Partai Dawa Islam, katanya ditewaskan oleh Saddam. Sekarang, pendukung Sadr tidak saja bisa memasuki lapangan pelaksanaan hukuman, mungkin pula menjadi pelaksana riil hukuman mati terhadap Saddam. Ini tak dapat tidak memberi kesan bahwa Saddam dimatikan oleh kekuatan golongan Syiah. Ini tak pelak lagi akan memperdalam kecurigaan masyarakat terhadap keadilan dalam penyelidikan dan keputusan hukuman mati atas diri Saddam, bahkan akan lebih lanjut mempertajam kontradiksi sektarian di Irak. Pada halnya, setelah rekaman video tersebut beredar, segera menimbulkan kemarahan muslim Sunni Irak, protesnya mencapai daerah pusat golongan Sunni Irak. Di beberapa kabupaten Irak, yakni tempat pemukiman golongan Sunni berturut-turut terjadi unjuk rasa. Sebuah penjara di Mosul kota Irak Utara yang terutama menahan penjahat golongan Sunni terjadi kekacauan.

Selain itu, keadaan kekacauan yang terjadi ketika melaksanakan hukuman mati menyatakan, sejumlah orang di pemerintah Irak dan golongan Syiah tidak saja tidak mendukung upaya kerujukan golongan Syiah dan Sunni yang diupayakan oleh Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki, malah dengan sengaja merusak proses tersebut. Semuanya ini menunjukkan upaya pemerintah Irak yang ingin memperbaiki situasi keamanan dalam negeri melalui pelaksanaan eksekusi hukuman gantung terhadap Saddam mungkin akan sia-sia belaka.