Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-15 16:33:59    
Anak-anak Perempuan Yang Putus Sekolah Dapat Belajar Ketrampilan

cri

Anak-anak perempuan adalah ibu-ibu pada masa depan. Akan tetapi di daerah miskin di Tiongkok, sejumlah anak-anak perempuan putus sekolah karena miskin. Kini mereka telah lewat usia sekolah. Namun mereka sangat beruntung karena sebuah proyek kerjasama antara Tiongkok dan Inggris. Dalam edisi kali ini akan kami perkenalkan proyek pembinaan ketrampilan dan pembangunan kemampuan anak-anak perempuan yang umurnya telah melewati usia sekolah.

Saudara pendengar, proyek tersebut dilaksanakan 4 tahun yang lalu. Proyek ini merupakan kerjasama antara Tiongkok dan Inggris. Sekeretaris sekretariat Asosiasi Wanita Seluruh Negeri Tiongkok yang melaksanakan proyek tersebut, Zhang Shiping mengatakan, sejauh ini ia telah menyediakan pembinaan gratis untuk 10 lebih ribu anak-anak perempuan yang putus sekolah di Sichuan, Gansu, dan Yunan di Tiongkok Barat. Dikatakannya:

Sejauh ini, proyek tersebut telah menyedikan pembinaan antara lain matematika, ketrampilan kehidupan dan ketrampilan produksi secara gratis untuk 12 ribu anak-anak perempuan yang berumur 15 sampai 18 tahun agar mereka mengubah pikiran dan pandangan akan nasib dirinya, dan memperbaiki keadaan kehidupan keluarga.

Sekarang, anak-anak perempuan yang telah dibina ada yang bekerja di kota lain, ada yang mendapat pekerjaan di tempat tinggal mereka, dan ada lagi yang beternak di rumah, sehingga menambah pendapatan keluarga masing-masing. Ditambah lagi, mereka mengajar ayah ibunya bagaimana membedakan bibit, dan pupuk kimia, sehingga mereka menjadi pembantu orang tua yang baik.

Zhang Hui yang datang dari Sichuan merupakan salah satu anak perempuan yang diuntungkan oleh proyek tersebut. Dikatakannya:

Setelah pembinaan berakhir, ketua asosiasi wanita kabupaten kami melakukan hubungan dengan Chen Jufang yang pandai beternak kelinci. Karena itu, saya mendapat lima ekor kelinci. Saya memeliharanya dengan pengetahuan yang saya pelajari. Saya merasa saya masih mempunyai kemampuan untuk mencari uang, jadi bisa membantu Ayah.

Melihat kebahagian Zhang Hui, tidak akan terbayang bahwa keluarganya sangat tidak beruntung. Tiga tahun yang lalu, ibu Zhang Hui meninggal dunia karena kanker. Dua tahun lalu, karena terlalu banyak hutang, Zhang Hui tak dapat tidak menerima permintaan ayahnya untuk meninggalkan bangku sekolah.

Tahun lalu, dengan bantuan asosiasi wanita, Zhang Hui mengikuti kursus proyek tersebut. Selama 40 hari pembinaan, Zhang Hui beternak kelinci. Sekarang kelinci-kelincinya telah bertambah dari lima ekor sampai 80 ekor lebih. Ia mendapat uang dengan menjual kelinci.

Pakar internasional asosiasi kebudayaan Inggris yang ambil bagian dari evaluasi proyek tersebut Tony Voutas menilai kemajuan anak perempuan itu.

Tak dipungkiri, melalui pembinaan, ketrampilan mereka meningkat, kemampuan sosialisasi mereka juga meningkat. Mereka berubah menjadi sopan santun, dan mempunyai lebih banyak harapan tentang masa depan.

Kemajuan anak-anak perempuan diperoleh dari pembinaan. Hasil pembinaan baik tidak bisa terpisahkan dari cara pengajarannya yang khas. Untuk memudahkan siswa, kelas pembinaan tidak terbatas di dalam ruang pengajaran, tetapi juga berpindah ke lapangan. Misalnya ketika belajar menanam, maka para siswa belajar di taman. Kalau belajar teknik perawatan, maka mereka ke rumah sakit.

Cara pengajaran tersebut tidak saja digemari oleh anak-anak, tetapi juga mempengaruhi mereka. Sebelum mengikuti pembinaan, Zhang Hui hanya mengurus rumah tidak mempunyai pandangan lain. Sekarang Zhang Hui memiliki impiannya sendiri. Dia ingin membantu kakah adiknya yang putus sekolah di daerah miskin bila punya uang lebih.

Salah satu guru yang ambil bagian dalam proyek tersebut Xie Weiqiang merasa hasil lain proyek tersebut ialah peningkatan kepercayaan diri anak-anak perempuan. Dikatakannya:

Pembinaan kami terutama bertujuan untuk mengubah pikiran mereka. Ketika saya pertama kali memasuki ruang kelas, anak-anak tidak positif. Ketika saya bertanya kepada seorang anak, siapa namanya, dia ketakutan sampai menangis. Akan tetapi, sekarang anak itu bersikeras untuk menciptakan usaha sendiri.