Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-22 16:47:33    
Tiongkok Sekuat Tenaga Atasi Masalah Pengangguran

cri

Saudara pendengar, Tiongkok merupakan negara yang paling besar populasinya di dunia dengan jumlah penduduknya lebih dari 1,3 miliar. Beban untuk mengatasi masalah pengangguran sangat berat. Selama beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Tiongkok menaruh perhatian besar untuk memperbanyak lowongan kerja, dan menjadikannya sebagai tugas penting dalam mengatasi masalah kehidupan rakyat. Dengan upaya selama bertahun-tahun ini, angka pengangguran di Tiongkok selalu ditekan pada tingkat rendah. Saudara pendengar, dalam acara hari ini, akan kami perkenal masalah tersebut.

Untuk membantu lulusan perguruan tinggi memperoleh lowongan kerja, Komisi Pembanguan dan Reformasi Negara, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kerja dan Jaminan Sosial dan dua lembaga pemerintah Tiongkok lainnya bersama-sama membentuk Aliansi Jaringan Penempatan Tenaga Kerja Lulusan Perguruan Tinggi Tiongkok. Maksud pembentukan situs web tersebut adalah meredakan tekanan dalam penempatan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990-an, berbagai perguruan tinggi Tiongkok memperbanyak jumlah mahasiswa sehingga lebih banyak pemuda Tiongkok yang menerima pendidikan tinggi. Tetapi, langkah ini juga memperberat beban penempatan tenaga kerja.

Pejabat Kementerian Kerja dan Jaminan Sosial Tiongkok Yin Jiankun mengatakan, Tiongkok telah mengambil serangkaian langkah untuk membantu lulusan perguruan tinggi memperoleh lowongan kerja.

Dikatakan oleh Yin Jiankun: "Sebelum mahasiswa tamat dari perguruan tinggi, sekolahnya akan mempromosikan mereka. Lembaga penempatan tenaga kerja umum membuka jendela untuk lulusan perguruan tinggi. Lembaga-lembaga bersangkutan akan menyelenggerakan pertemuan perekrutan khusus untuk mahasiswa. Lulusan perguruan tinggi sulit memperoleh lowongan kerja karena mereka kekurangan pengalaman kerja. Berkenaan dengan itu, berbagai lembaga bersangkutan Tiongkok memberlakukan praktek kerja bagi para mahasiswa sebelum tamat dari sekolah. Di sejumlah perusahaan didirikan pangkalan praktek supaya mahasiswa memperoleh pengalaman kerja agar meningkatkan kemampuan kerja."

Selama bertahun-tahun ini, masalah penempatan sisa tenaga kerja dari pedesaan Tiongkok semakin menonjol. Menurut statistik, pada tahun 2005, lebih dari 125 juta orang tenaga kerja yang berasal dari pedesaan datang ke kota. Angka ini adalah peningkatan sebanyak 7,55 juta orang daripada tahun 2004.

Untuk membantu sisa tenaga kerja dari pedesaan untuk memperoleh lowongan kerja yang cocok, berbagai kota Tiongkok mendirikan mekanisme yang secara periodik dan cuma-cuma mengumumkan informasi tentang penempatan tenaga kerja kepada kaum tani. Sering dengan itu, mereka dianjurkan untuk mengadakan pertemuan perekrutan khusus untuk kaum tani.

Pejabat Kerja dan Jaminan Sosial Tiongkok Yin Jiankun menyatakan, pemerintah Tiongkok menyusun pula sebuah rencana kerja sebanding untuk meningkatkan ketrampilan kerja tenaga kerja dari desa ke kota.

Dikatakan oleh Yin Jiankun:"Sejak tahun lalu, kami melaksanakan rencana penempatan dan ketrampilan tenaga kerja desa. Kami berencana menatar sekitar 40 juta orang tenaga kerja pedesaan selama repelita ke-11 yaitu antara tahun 2006 sampai 2010, atau 8 juta orang setiap tahun supaya meningkatkan ketrampilan kerja mereka."

Selain mmnbantu mahasiswa dan tenaga kerja dari desa ke kota memperoleh lowongan kerja, Pemerintah Tiongkok dengan aktif mengambil pula langkah untuk menempatkan kembali kaum pengangguran. Misalnya: untuk mendorong kaum pengangguran memperoleh lowongan kerja atau merintis usaha, pemerintah menyediakan pinjaman dalam jumlah kecil dan mengurangi atau membatalkan pajak. Pemerintah juga mengurangi atau membatalkan pajak terhadap perusahaan-perusahaan yang memberikan lowongan kerja kepada kaum penganggur. Selain itu, pemerintah juga berupaya menetapkan sejumlah lowongan kerja yang bersifat meningkatkan kesejahteraan umum kepada kelompok yang mengalami kesulitan.

Menurut target yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga bersangkutan, tahun lalu, Tiongkok akan menempatkan 9 juta orang di kota, dan menempatkan kembali 5 orang penganggur. Hal ini akan menekan tingkat pengangguran tercatat di kota sehingga menjadi kurang dari 4,6%. Hingga akhir November tahun lalu, berbagai indeks penempatan kerja telah diwujudkan sebelum batas waktunya.

Pejabat Kementerian Kerja dan Jaminan Sosial Tiongkok Yin Jiankun mengungkapkan, pemerintah Tiongkok sedang berencana menyusun mekanisme jangka panjang untuk mendorong penempatan tenaga kerja, yaitu denganmemadukan perkembangan penempatan tenaga kerja yang selaras dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

Dikatakannya: "Pertama-tama jumlah lowongan kerja dalam perkembangan ekonomi hendaknya diperluas. Sebaliknya, perkembangan ekonomi ditingkatkan melalui upaya memperluas jumlah lowongan kerja. Kedua, pemerintah hendaknya melaksanakan pedoman diperbolehkannya tenaga kerja secara mandiri memilih profesi, penempatan tenaga kerja berdasarkan prinsip pasar dan peran pemerintah sebagai pendorong penempatan tenaga kerja. Selain itu pemerintah hendaknya menyusun undang-undang supaya menjadikan kebijakan ini sebagai suatu sistem. Ketiga, Pemerintah menyempurnakan sistem pelayanan penempatan tenaga kerja publik serta memberikan pelayanan publik yang bersifat kesejahteraan umum, cuma-cuma dan pokok kepada tenaga kerja di kota dan desa."

Selain itu, Tiongkok akan menyusun sistem penataran ketrampilan profesi terhadap segenap tenaga kerjanya, mempercepat pembangunan pasar tenaga kerja, serta membentuk pasar tenaga kerja bersama kota dan desa. Sementara itu, Tiongkok akan menyempurnakan sistem bantuan penempatan kembali tenaga kerja dan membantu masyrakat yang mengalami kesulitan memperoleh lowongan kerja.

Saudara pendengar, dengan ini selesailah ruangan Ekonomi Tiongkok untuk pekan ini, pengasuh acara ini Shukun mengucapkan terima kasih kepada Anda. Sampai jumpa.