Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-23 15:16:31    
Tiga Keputusan Penting Pemerintah Tiongkok Mengenai Masalah Kependudukan

cri

Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tanggal 1 Oktober tahun 1949, Dewan Negara Tiongkok seluruhnya mengambil tiga keputusan penting mengenai masalah kependudukan dan keluarga berencana.

Keputusan Dewan Negara mengenai Peningkatan Pekerjaan Keluarga Berencana untuk dengan Ketat Mengendali Pertumbuhan Populasi yang dikeluarkan pada tanggal 12 Juni tahun 1991 merupakan keputusan pertama. Keputusan tersebut menyatakan, jumlah populasi Tiongkok tercatat 1,1 miliar jiwa lebih, populasi tambahan baru setiap tahun tercatat 16 juta jiwa ke atas, hampir sama dengan populasi total satu negara menengah, hal ini memberi tekanan dan kesulitan besar terhadap pembangunan ekonomi, perkembangan sosial dan perbaikan kehidupan rakyat Tiongkok.

Tahun 1990-an adalah masa kunci dalam proses pembangunan modernisasi sosialis Tiongkok, sekaligus masa kunci di bidang pengontrolan pertumbuhan populasi, khususnya pada masa Rencana Pembangunan Lima Tahun Ke-8, Tiongkok memasuki masa puncak kelahiran, sehingga pelaksanaan keluarga berencana menjadi semakin mendesak. Kalau pemerintah tidak bisa dengan efektif mengontrol pertumbuhan populasi, pasti akan secara langsung mempengaruhi terwujudnya target strategi pembangunan modernisasi Tiongkok, mempengaruhi lebih lanjut ditingkatkannya taraf hidup rakyat dan mutu seluruh negeri, sementara itu akan mempercepat pula konsumsi sumber daya alam dan memburuknya lingkungang ekologis, dan menghadapkan generasi selanjutnya pada resiko serius. Dilihat dari segi tersebut, keluarga berencana adalah hal penting yang berhubungan terwujudnya atau tidak target pembangunan modernisasi Tiongkok, bahkan menyangkut pembangkitan kembali bangsa Tionghoa.

Keputusan tersebut meminta agar pemerintah berbagai tingkat menempatkan pelaksanaan keluarga berencana pada posisi yang sama pentingnya dengan pembangunan ekonomi, memasukkan keluarga berencana dalam program pembangunan ekonomi nasional dan perkembangan sosial daerah masing-masing.

Keputusan kedua ialah Keputusan Dewan Negara mengenai Peningkatan Pekerjaan Kependudukan dan Keluarga Berencana untuk menstabilkan tingkat kelahiran rendah secara mantap yang dikeluarkan pada tanggal 7 Mei tahun 2000. Keputusan tersebut menyatakan, ke masa depan tugas utama pekerjaan kependudukan dan keluarga berencana akan beralih ke penstabilan tingkat kelahiran rendah dan peningkatan mutu populasi.

Keputusan tersebut mengemukakan, terlalu banyak populasi tetap adalah masalah utama yang dihadapi Tiongkok, sepuluh tahun ke depan merupakan masa kunci terpelihara tingkat rendah kelahiran, hakiki masalah kependudukan ialah masalah perkembangan. Bisakah menyelesaikan masalah kependudukan langsung mempengaruhi perbaikan penghidupan rakyat, peningkatan mutu seluruh bangsa dan pembangkitan kembali bangsa Tionghoa.

Keputusan tersebut mengemukakan pula, target pekerjaan kependudukan dan keluarga berencana sepuluh tahun ke depan ialah jumlah penduduk seluruh negeri (tidak termasuk Hongkong, Makao dan Taiwan) dikontrol dalam 1,4 miliar jiwa, tingkat kelahiran per tahun tidak melebihi 1,5% sampai akhir tahun 2010.

Keputusan Dewan Negara mengenai secara Menyeluruh meningkatkan Pekerjaan Kependudukan dan Keluarga Berencana, secara Koordinasi Menyelesaikan Masalah Kependudukan yang dikeluarkan kali ini merupakan keputusan ketiga.