Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-26 16:09:42    
"Anemia" Moneter Pedesaan Perlu Dibenahi

Kantor Berita Xinhua

Di suatu desa daerah produksi utama bahan pangan Tiongkok utara, karena prosedurnya rumit dan ketatnya pemeriksaan kualifikasi, warga desa Xu Kui sudah bertahun-tahun gagal meminjam kredit untuk membeli bahan pertanian, bibit dan pupuk kimia. Ia sangat mengeluh dan mengatakan, "Kabarnya warga kota dapat membeli rumah dan mobil dengan meminjam kredit, tapi kenapa kaum tani sulit meminjam kredit hanya untuk mempertahankan pencariannya?"

Tak lama lagi adalah musim persiapan untuk bercocok tanam, kaum tani sedang kekurangan uang dan harga pasar bahan pertanian sulit diramalkan, bagi sejumlah petani, gagal meminjam kredit mungkin berarti akan gagal bercocok tanam. Permintaan kaum tani akan kredit sangat besar dan badan moneter perbankan tingkat kabupaten yang seharusnya mengabdi kepada pedesaan sangat serius "anemianya" yaitu kekurangan dana, tidak saja badan tersebut tidak dapat mendukung sector pertanian, sebaliknya merupakan ganjalan yang mengikat perkembangan pertanian, pedesaan dan petani bahkan reproduksi sederhana kaum tani. Karena sulit meminjam kredit, banyak petani terpaksa meminjam uang dari bank gelap dengan suku bunga yang tinggi.

Pembangunan desa baru tak lepas dari dukungan moneter, sedangkan menurut survei sejumlah badan pengawasan perbankan provinsi, selama suatu waktu ini, kredit badan moneter perbankan bertumbuh lamban, titik jaringan dan fungsi pelayanannya merosot di pedesaan. Wartawan ketika meliput di sebuah kabupaten besar produksi bahan makanan menemukan, di sejumlah desa bank telah dihapuskan dan hanya tinggal sebuah bank tabungan dan kemudian bank tabungan juga dihapuskan.

Kekurangan dana moneter pedesaan berhubungan dengan keterbatasan beban berat dan resiko pasar kebanyakan badan moneter dan tidak berani melakukan bisnisnya di pedesaan.

Yang lebih merisaukan ialah, sangat tinggi kesenjangan antara penabungan dan pinjaman kredit badan moneter sejumlah kabupaten, deposito dalam jumlah besar di kabupaten mengalir ke luar daerahnya dan cara utamanya ditabung di sistem bank komersial milik negara atau dikirim melalui kantor pos sehingga dana yang diserap bank komersial sulit mengalir kembali ke daerahnya melainkan berpindah ke kota besar dan daerah yang maju ekonominya dan kondisi kekurangan dana di pedesaan menjadi lebih parah lagi.

Moneter yang seharusnya mendukung pertanian akhirnya berubah menjadi mengikat pertanian, dan ini tak pelak berhubungan dengan kelalaian pengambil kebijakan dan pengelola daerah melakukan tugasnya. Sejumlah kader mengatakan dengan terus terang, lebih keras tuntutan pemerintah daerah terhadap moneter yang menfokus proyek industri dan proyek-proyek itu dapat menambah pemungutan pajak daerah, sedangkan kini telah dibatalkan pajak pertanian di pedesaan, dan siapa lagi ingin mengucurkan dananya di bidang pertanian?

Rapat Kerja Nasional mengenai Moneter yang baru ditutup mengemukakan akan mempercepat pembentukan sistem moneter pedesaan yang multi jenjang, luas pencakupannya dan bersinambungan, menyempurnakan komposisi moneter kota dan desa sementara meningkatkan intensitas dukungan kepada pedesaan, pertanian dan petani. Keputusan yang mempertimbangkan situasi itu akan mendatangkan dampak yang penting dan menjangkau jauh kepada pembangunan pesa baru. Kini sudah waktunya untuk membenahi dengan sungguh-sungguh masalah kekurangan dana moneter di pedesaan.