Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-29 14:58:38    
Tiongkok Percepat Reorganisasi BUMN Tipe Besar

cri

Menteri Komisi Pengawasan Dan Pengelolaan Aset Negara Tiongkok, Li Rongrong baru-baru ini di Beijing menyatakan, dalam tiga tahun ke depan, Tiongkok akan mempercepat reorganisasi badan usaha milik negara (BUMN) ukuran besar dengan mengurangi jumlahnya sampai seratus. Sementara itu, Tiongkok akan dengan aktif meningkatkan kemampuan inovasi teknologi dan daya saing BUMN ukuran besar. Li Rongrong mengatakan hal tersebut di suatu rapat penanggung jawab BUMN ukuran besar Tiongkok. Perusahaan-perusahaan itu kebanyakan adalah perusahaan lokomotif pelbagai ekonomi Tiongkok, sejumlah di antaranya menempati kedudukan penting di pasar internasional.

Selama tiga tahun yang silam, Tiongkok selalu merestrukturisasi BUMN ukuran besar, mengenai hal itu, Li Rongrong mengatakan, " Selama tiga tahun ini, Tiongkok selalu menjadikan pengaturan struktur komposisi BUMN ukuran besar sebagai suatu langkah penting dalam rangka mendorong pengembangan perusahaan secara berkelanjutan. Selama tiga tahun yang lalu, jumlah BUMN pusat ukuran besar sudah dikurangi dari 196 menjadi 159. "

Kini, tipe utama reorganisasi BUMN ukuran besar sebagai berikut, menggabungkan balai riset ke dalam grup industri untuk merealisasi pemaduan antara produksi dengan penelitian, meningkatkan kemampuan inovasi teknologi perusahaan, menggabungkan sejumlah perusahaan kuat guna meningkatkan lebih lanjut daya saing internasional, mengintegrasikan sejumlah perusahaan sejenis yang operasionalnya baik untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam merintis pasar dan lain sebagainya.

Akan tetapi, dalam proses restrukturisasi itu tetap terdapat sejumlah persoalan yang tak dapat diabaikan. Li Rongrong mengatakan, " Struktur komposisi BUMN ukuran besar tidak rasional dan penyebarannya terlalu luas. Di antara 95 sektor besar ekonomi nasional, BUMN ukuran besar kelas tiga ke atas melibatkan 86 sektor, luas penyebaran sektor mencapai 90,5%. Bisnis utama sejumlah perusahaan kurang jelas, tetap terdapat kesenjangan besar antara perusahaan milik negara dengan perusahaan internasional ukuran besar di bidang-bidang skala perusahaan, kemampuan inovasi, pembinaan merek produk dan hasil guna bisnis".

Menurut penjelasan, restrukturisasi terhadap BUMN ukuran besar dimaksudkan untuk memusatkan aset milik negara ke dalam sektor yang menyangkut keamanan negara, memusatkan ke infrastruktur dan sumber daya pertambangan utama serta memusatkan ke sektor penting yang menyediakan produk publik dan jasa, sementara meningkatkan daya saing inti perusahaan, sehingga terbentuk perusahaan yang kuat dalam persaingan internasional.

Li Rongrong menyatakan, untuk merealisasi target itu, Tiongkok harus mengurangi jumlah BUMN ukuran besar sampai sekitar seratus. Badan terkait Tiongkok akan menyusun rancangan sesuai dengan hukum pasar, dengan aktif dan mantap mendorong pekerjaan itu. Li Rongrong mengatakan, " Dapat dikatakan bahwa tugasnya amat berat untuk merealisasi target itu. Mulai dari tahun ini, bagian terkait perlu meningkatkan intensitas pekerjaan, selain dilakukan reorganisasi secara sukarela antara BUMN ukuran besar, badan pengawasan dan pengelolaan aset milik negara akan berupaya mendorong reorganisasi bersama BUMN ukuran besar, dan mencerminkan keinginan pihak penanam modal. "

Li Rongrong mengatakan, reorganisasi BUMN ukuran besar akan dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk penggabungan antara perusahaan kuat, aset nonbisnis utama dipusatkan ke dalam bisnis utama BUMN ukuran besar lainnya. Langkah dan caranya akan diambil sesuai dengan keadaan perusahaan yang berbeda.

Selain itu, badan pengawasan dan pengelolaan aset milik negara akan menjajaki dan membentuk perusahaan pengelolaan aset, menjadikan perusahaan itu sebagai platform dalam rangka mendorong reorganisasi BUMN ukuran besar dan peredaan rasional aset milik negara. Kini, badan terkait sudah membentuk dua perusahaan pengelolaan aset untuk menangani pengelolaan perusahaan yang mengalami kesulitan, selanjutnya pola reorganisasi BUMN seperti itu akan diterapkan lebih luas.