Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-31 14:35:40    
Pahlawan Super Yang Berani Perangi Hiu Putih Besar

cri

Menurut laporan media Australia, pada pukul 10 lewat 30 menit pagi tanggal 23, Eric Nerhus yang berusia 41 tahun dan anaknya Mark serta para penyelam sedang menyelam di perairan laut di daerah bagian selatan Negara Bagian New South Wales Australia untuk menangkap Abalone. Tiba-tiba seekor Hiu Putih Besar sepanjang 3 meter menyerang Eric. Karena air laut berkedalaman 9 meter dan sangat kotor, lingkup penglihatan Eric menjadi sangat terbatas. Ia tidak bisa melakukan tindakan pencegahan.

Hiu Putih Besar segera menggigit kepala Eric. Masker oksigen dan tulang hidungnya segera ditekan hingga pecah. Mitra penyelam Eric Dennis Luobikis mengatakan kepada wartawan, bahwa sebenarnya hiu telah menelan kepalanya. Setelah itu hiu menggigit Eric untuk yang kedua kalinya, sehingga menelan separuh tubuh Eric. Ketika itu anggota badan yang masih berada di luar mulit hiu putih besar itu tinggal kepala, tangan dan kaki.

Untung sekali, pakaian yang dikenakan Eric adalah kaos kutang timah hitam yang sangat berat dan tebal. Pakaian itulah yang menyelamatkan jiwa Eric. Kaos kutang itu tidak seperti ikat pinggang yang biasanya dipakai oleh penyelam. Berat timah hitam bisa terbagi secara rata-rata di seluruh badan, sehingga mengurangi tekanan air pada penyelaman. Dalam mulut hiu putih besar, Eric meronta-ronta dengan sekuat tenaganya. Akhirnya ia bisa menggunakan alat penangkap Abalon untuk memukul kepala dan mata hiu putih besar. Karena merasa sakit, barulah hiu putih besar melepaskan Eric dari mulutnya.

Meskipun Eric berhasil lari dari mulut hiu, seluruh badannya terluka parah. Selain maskernya pecah dan hidungnya putus, pakaian penyelamnya juga digigit pecah. Di mana-mana bisa terlihat sidik gigi hiu putih besar. Ketika Eric timbul ke permukaan air, darah terus keluar dari kepala, dada dan bahunya. Ia ditarik kembali ke kapal oleh anaknya Mark yang berumur 25 tahun.

Ketika menerima wawancara stasiun Televisi, Mark mengatakan, "Pada waktu itu ayah saya berteriak di muka laut "Tolong! Tolong!, Ada Hiu! Ada Hiu!" Saya cepat lari ke sebelah kapal. Air laut sudah terlihat menjadi berwarna merah. Saya menariknya ke kapal, dia tetap terus bilang "cepat pulang, cepat pulang!"

Para penyelam di sekilar kapal segera memberikan pertolongan pertama. Sebuah helikopter cepat datang ketika menerima laporan. Helikopter segera mengantarkan Eric ke rumah sakit untuk menerima pengobatan. Akhirnya keadaan Eric menjadi stabil. Ia bahkan bisa duduk di ranjang, dan menceritakan pengalamannya keluar dari mulut hiu putih.

Temannya Luobikis mengatakan: "Bisa selamat dari mulut hiu itu lebih sulit daripada memperoleh keuntungan kupon undian. Sekalipun Eric adalah orang yang kuat, saya tetap ingin mengatakan, menjadi makan siang hiu hampir merupakan ujian berat bagi siapa saja. Untung sekali, kekuatan gigitan hiu semua diserap oleh kaos kutang timah hitamnya yang tebal dan berat. Kaos kutang itulah yang menyelamatkan jiwanya."

Kini Nerhus sudah menjadi "Pahlawan Super" dalam hati penduduk setempat karena pengalamannya yang berani memerangi hiu putih besar.

Setelah istirahat sebenar, mari kita dengarkan sebuah berita yang lebih lucu. Baru-baru ini sebuah pemeriksaan global menunjukkan, suara yang paling memusingkan di dunia ialah suara muntahan manusia. Sedangkan suara microphone yang menusuk telinga menduduki urutan kedua di dunia, dan suara bayi dan suara rel kereta sama-sama menduduki urutan ketiga di dunia.

Suara Muntah Terpilih Menjadi "Suara Paling Tidak Enak Di Dunia"

Di dunia ini terdapat berbagai macam suara, tapi bagi manusia, ada suara yang seperti lagu surga, sangat menyenangkan, ada suara seperti hukuman berat, sangat mengerikan. Baru-baru ini sebuah pemeriksaan global menunjukkan, suara yang paling memusingkan di dunia ialah suara orang muntah.

Menurut laporan, suara gema yang menusuk telinga yang ditimbulkan oleh microphone memperoleh medali perak suara paling tidak enak, sedangkan kemampuan suara menangis bayi yang terus menerus serta suara rel kereta ketika kereta api berjalan berimbang, sama-sama menduduki nomor ketiga di dunia.

Pemeriksaan online selama satu tahun ini yang diprakarsai oleh Trevor Cox, Doktor Ilmu Suara Akustik dari Universitas Salford Inggris di internet. Tujuan riset ini ialah untuk mengetahui apa yang bisa membangkitkan antipati manusia terhadap suara tertentu. Terhitung sampai tanggal 23 Januari yang lalu, 1,1 juta pelanggan internet di seluruh dunia berpartisipasi dalam pemungutan setelah mendengar 34 macam suara di situs webnya. Mereka akhirnya memilih suara yang paling tidak enak dalam hatinya masing-masing.

Doktor Cox menyatakan, sebagai ahli ilmu akustik, apabila ia dapat menempatkan suara apa yang bisa menusuk telinga kita, pada kondisi tertentu, suara tersebut mungkin bisa kita hapuskan untuk mengurangi pengaruh negatifnya.