Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-02-12 11:26:06    
Hu Jintao Akhiri Kunjungan Ke 8 Negara Afrika

cri

Pada saat Presiden Tiongkok Hu Jintao mengakhiri kunjungan kenegaraan di 8 negara Afrika, Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Zhaoxing kemarin menerima wawancara bersama para wartawan yang menyertai kunjungan tersebut. Li Zhaoxing mengatakan, kunjungan Presiden Hu Jintao kali ini merupakan suatu perjalanan persahabatan dan perjalanan kerjasama yang berorientasi pada seluruh Afrika, dan merupakan suatu peristiwa penting lagi setelah berlangsungnya KTT Beijing Forum Kerjasama Tiongkok-Afrika. Kunjungan tersebut akan memberikan pengaruh yang menjangkau jauh kepada perkembangan hubungan Tiongkok-Afrika di masa datang. Berikut laporan wartawan kami.

8 negara yang dikunjungi Presiden Hu Jintao kali ini terletak di berbagai kawasan benua Afrika, besarnya negara-negara itu dan taraf perkembangannya berbeda menunjukkan menyeluruhnya dan keaneka ragaman hubungan Tiongkok-Afrika, dan 6 negara di antaranya adalah yang pertama kali dikunjungi kepala negara Tiongkok. Dalam kunjungan selama 11 hari itu, Presiden Hu telah menempuh perjalanan hampir 40.000 km, mengadakan pertemuan dengan lebih 20 pemimpin negara-negara Afrika, mengadakan kontak dengan ratusan tokoh kalangan tinggi berbagai lapisan di Afrika, menghadiri 90 lebih berbagai kegiatan dan mengeluarkan lebih 30 pidato. Dikatakan oleh Li Zhaoxing bahwa kunjungan kali ini telah mencapai hasil penting di banyak bidang, dan benar-benar merupakan suatu kunjungan persahabatan dan kerjasama.

Mengkonsolidasi persahabatan tradisional agar persahabatan antara rakyat Tiongkok dan Afrika berlangsung turun temurun adalah salah satu tujuan kunjungan Presiden Hu Jintao kali ini. Dalam kurun waktu lebih setengah abad yang lalu, rakyat Tiongkok dan Afrika telah menjalin persahabatan yang mendalam dalam proses perjuangan pembebasan nasional dan pembangunan. Dalam kunjungan kali ini, Presiden Hu telah mengadakan pembicaraan ramah dengan pemimpin dan tokoh-tokoh berbagai kalangan negara-negara Afrika. Ia berkali-kali menunjukkan bahwa rakyat Tiongkok akan selamanya menjadi sahabat baik, mitra baik dan saudara baik rakyat Afrika. Tiongkok tidak pernah memaksakan ideologi, sistem sosial dan model pembangunannya kepada orang lain, dan sekali-kali tidak akan berbuat hal-hal yang merugikan negara dan rakyat Afrika.

Salah satu tujuan kunjungan Presiden Hu kali ini ialah melaksanakan kebijakan 8 pasal yang diajukan pemerintah Tiongkok dalam KTT Beijing Forum Kerjasama Tiongkok-Afrika tentang peningkatan kerjasama pragmatis Tiongkok-Afrika dan pemberian dukungan kepada pembangunan negara-negara Afrika. Dalam kunjungan Presiden Hu itu, telah ditandatangani lebih 50 persetujuan kerjasama, sebagian besar di antaranya berkaitan dengan pelaksanaan hasil KTT tersebut. Presiden Hu Jintao mengajukan pula perlunya memperkaya cara kerjasama saling menguntungkan antara Tiongkok dan Afrika untuk merealisasi saling melengkapi dengan keunggulan masing-masing, mendorong perkembangan bersama dan untuk menyejahterakan rakyat kedua pihak. Presiden Hu menekankan kesediaan Tiongkok untuk aktif mengoptimalkan struktur perdagangan, meningkatkan investasi di Afrika, meningkatkan pelatihan teknik dan membantu negara-negara Afrika meningkatkan kemampuan mencapai perkembangan secara mandiri. Pemimpin negara-negara Afrika menyatakan, Tiongkok adalah mitra terpercaya yang dapat diandalkan. Afrika mengharapkan peningkatan kerjasama dengan Tiongkok di bidang-bidang perdagangan, investasi dan infrastruktur.

Ditambahkan oleh Li Zhaoxing, dalam kunjungan kali ini, antara Tiongkok dan Afrika telah dicapai kesepahaman yang luas mengenai peningkatan kerjasama bersahabat dan peningkatan kemiteraan strategis tipe baru Tiongkok-Afrika secara lebih mendalam. Presiden Hu Jintao dalam kunjungannya berkali-kali menyatakan kesediaan Tiongkok untuk bersama dengan pihak Afrika benar-benar melaksanakan hasil dan kesepahaman yang dicapai dalam KTT Beijing, menambah saling percaya di bidang politik, memperluas kerjasama di bidang ekonomi dan dagang, memperdalam pertukaran di bidang sosial budaya, meningkatkan kerjasama internasional dan mendorong hubungan Tiongkok-Afrika berkembang ke taraf yang lebih tinggi, serta bidang dan lingkup yang lebih luas. Presiden Hu mengusulkan Tiongkok dan Afrika meningkatkan pertukaran dan saling belajar, mendorong perkembangan bersama, memelihara kepentingan negara-negara berkembang, mendorong pembangunan dunia harmonis yang damai abadi dan makmur bersama. Pemimpin negara-negara Afrika menyatakan penghargaan tinggi kepada kebijakan dan usul yang dikemukakan Presiden Hu tentang pengembangan hubungan Tiongkok-Afrika. Mereka menyatakan bahwa peningkatan hubungan dengan Tiongkok adalah pilihan strategis negara-negara Afrika, sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan situasi, dan sesuai dengan kepentingan mendasar rakyat Afrika.

Dalam kunjungan itu, Presiden Hu Jintao memaparkan pula kebijakan dan pendirian Tiongkok mengenai masalah-masalah regional termasuk masalah Darfur Sudan. Dikatakan oleh Li Zhaoxing bahwa hal ini menunjukkan kesungguhan Tiongkok dan upaya Tiongkok untuk dengan tindakan nyata mendukung perdamaian dan kestabilan Afrika, mendukung persatuan negara-negara Afrika untuk memperkuat diri, mengupayakan kebangkitan Afrika, merealisasi ketenteraman dan keterbitan dalam waktu panjang serta mewujukan perkembangan yang berkelanjutan.

Ditunjukkan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok itu, kunjungan Presiden Hu kali ini telah mencapai tujuan mengkonsolidasi persahabatan tradisional Tiongkok-Afrika, melaksanakan hasil KTT Beijing, memperluas kerjasama pragmatis dan mendorong perkembangan bersama, merupakan suatu halaman penting dalam sejarah hubungan Tiongkok-Afrika. Hal ini menunjukkan kepada dunia bahwa Tiongkok yang sedang menempuh jalan pembangunan secara damai, harmonis dan ilmiah adalah kekuatan penting pendorong perdamaian dan pembangunan dunia. Bangsa Tionghoa akan memberikan sumbangan penting yang baru kepada peradaban dan kemajuan umat manusia.