Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-02-12 16:42:32    
Pembangunan Di Zona Ekonomi Teluk Beibu Perdalam Kerja Sama Tiongkok-ASEAN

cri

Teluk Beibu terletak di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok Barat Daya. Seiring dengan dipercepatnya langkah pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, Zona Ekonomi Teluk Beibu juga mempercepat langkah reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar.

Sebagai kota pantai baru di pantai Teluk Beibu, Qinzhou terletak di pusat garis pantai Guangxi, maka merupakan salah satu kota dengan akses paling mudah ke laut di kawasan Tiongkok barat daya. Qinzhou memiliki keunggulan yang sangat menguntungkan dalam kerja sama antara Tiongkok-ASEAN. Untuk membagun Kota Qinzhou menjadi poros transit komoditas ekspor-impor antara Tiongkok-ASEAN, pemerintah setempat sedang sekuat tenaga mengembangkan industri logistik.

Fangchenggang, kota pantai yang bertetangga dengan Vietnam, merupakan salah satu kota perdagangan yang penting di perbatasan Tiongkok-Vietnam. Di pelabuhan perdagangan perbatasan, terlihat kapal-kapal yang penuh dengan komoditas berlalu-lalang. Direktur Biro Pengelolaan Perdagangan Perbatasan Kota Dongxing, di Kota Fangchenggang, Zeng Lishao mengatakan: "Yang diimpor dari Vietnam adalah sambilan produk pertanian, antara lain teh, hasil laut, kacang dan lain-lain. Komoditas ekspor terutama adalah produk industri kami, misalnya produk elektronik, tenunan dan bahan pembangunan."

Zeng Lishao mengatakan, sekitar 3000 pekerja dari Tiongkok dan Vietnam bekerja di bidang perdagangan perbatasan. Volume komoditas ekspor-impor tercatat antara 150 dan 200 ton.

Kota Chongzuo, yang terletak 100 kilometer dari Kota Qinzhou dan Fangchenggang, merupakan pangkalan tanaman tebu dan produksi gula yang paling besar di Tiongkok. Selama beberapa tahun ini, Kota Chongzu aktif mendorong kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan melaksanakan sejumlah proyek, antara lain bekerja sama mengeksploitasi sumber daya batu bara Vietnam, Taman Industri Thailand Chongzuo, dan Taman Industri Pengusaha Pemuda ASEAN. Salah satu proyek yang relatif besar adalah Perusahaan Industri Kertas Asia Timur Guangxi yang modalnya ditanam oleh Grup Mitipol sebagai perusahaan industri gula yang terkenal di Thailand. Proyek tersebut menghabiskan modal sejumlah 470 juta yuan RMB, atau sekitar 60,3 juta dolar AS. Dengan bahan mentah ampas tebu yang dihasilkan dalam proses pembuatan gula tebu, volume produksi kertasnya akan mencapai lebih dari 90 ribu ton setelah dirampungkan pembangunannya tahun ini.

Penanggung jawab proyek Perusahaan Industri Kertas Asia Timur Guangxi, Ma Zhzoumin menyatakan, setelah berdiri, perusahaannya memperoleh dukungan kuat dari pemerintah setempat.

Dikatakannya:"Pemerintah Chongzuo memberi harga tanah yang sangat menguntungkan bagi kami, juga bantuan yang sangat besar di bidang biaya investasi. Selain itu, pemerintah membangun jalan raya khusus untuk perusahaan kami, dan melaksanakan kebijakan pajak yang sangat menguntungkan bagi kami."

Zona Ekonomi Teluk Beibu mulai dibangun tahun lalu dengan melingkupi Kota Nanning, Beihai, Qinzhou dan Fangchenggang. Zona Ekonomi juga mencakup pembangunan transportasi dan logistik di kota pantai Yulin dan Chongzuo. Untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan negara-negara ASEAN, tahun lalu, Guangxi mengajukan gagasan kerja sama ekonomi Pan Teluk Beibu, yaitu, selain Vietnam dan Thailand; Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina dan Brunei juga dijadikan sasaran kerja sama.

Wakil Ketua Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Chen Wu mengatakan, pembangunan Zona Kerja Sama Ekonomi Pan Teluk Beibu hendaknya menjadi satu proyek baru dalam kerangka pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN. Zona Kerja Sama Ekonomi ini akan menguntungkan bagi perluasan isi kerja sama antara Tiongkok-ASEAN, dan menciptakan lebih banyak titik pertumbuhan ekonomi.

Dikatakan oleh Chen Wu: "Pola baru tersebut akan menguntungkan bagi upaya memperkaya dan memperdalam secara menyeluruh isi kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN, dan menguntungkan pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, sehingga kekuatan ekonomi Tiongkok dan ASEAN memperoleh keuntungan besar. Pola baru tersebut memanifestasikan dambaan dan kebutuhan bersama negara-negara ASEAN."

Chen Wu mengatakan, kerja sama ekonomi Pan Teluk Beibu akan menitikberatkan peningkatan kerja sama logistik pelabuhan, penyambungan dan pembagian sektor, pendorongan perdagangan dan investasi antara satu sama lain, sehingga sektor dan pelabuhan yang saling menguntungkan dapat dirampungkan, dan dapat saling melengkapi dan berciri khas masing-masing, demikian juga pembangunan jalur ekonomi Nanning-Singapura berdasarkan lin utama jalan kereta api dan jalan raya. Tiongkok memiliki keunggulan teknologi di bidang pertanian, peternakan dan perikanan dibanding dengan negara-negara di Pan Teluk Beibu, maka sangat besar potensi kerja samanya. Indonesia, Brunei, Vietnam dan Filipina memiliki sumber daya pertambangan yang kaya, sehingga sesuai dengan kebutuhan energi Tiongkok yang bertumbuh pesat.

Dewasa ini, Tiongkok sedang merancangkan pembangunan 3 jalan tol menuju pantai laut. Dalam 3 sampai 5 tahun ke depan, Tiongkok berencana memperbaiki jalan kereta api dalam wilayah Guangxi yang akan disambungkan dengan jalan kereta api di negara-negara ASEAN. Selain prasarana, sejumlah proyek sektor-sektor penting antara lain pabrik pengolahan minyak, pembangkit listrik tenaga termal dan pabrik pengolahan baja juga berturut-turut sedang digarap atau sedang disiapkan.

Seiring dengan dilaksanakannya lebih lanjut reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar di Zona Ekonomi Teluk Beibu, perkembangan ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN, khususnya antara Guangxi dan negara-negara Pan Teluk Beibu akan dilanjutkan. Jalan bagi kerja sama dan pertukaran akan semakin lebar.