Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-02-14 14:12:41    
Kemajuan Penting Proses Denuklirisasi Semenanjung Korea

cri

Sidang tahap ke-3 pembicaraan 6 pihak putaran ke-5 masalah nuklir Semenanjung Korea kemarin berakhir setelah mengadakan konsultasi yang intensif dan sungguh-sungguh selama 6 hari. Sidang telah mengeluarkan dokumen bersama yang berjudul " Langkah Permulaan Untuk Pelaksanaan Pernyataan Bersama". Opini berpendapat, sidang tahap tersebut merupakan suatu titik tolak baru dalam proses pembicaraan 6 pihak dan juga menandakan bahwa proses denuklirisasi Semenanjung Korea telah mengayunkan satu langkah yang penting dan mantap . Berikut laporan tentang sidang tahap ke-3 tersebut.

Dalam upacara penutupan sidang kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok , Wu Dawei , selaku Ketua Delegasi Tiongkok dalam pidatonya menunjukkan:

"Berkat upaya berbagai pihak, sidang kali ini mencapai kesepahaman penting mengenai aksi permulaan untuk pelaksanaan pernyataan bersama, memberikan tanda titik atas sukses pembicaraan tersebut , yang menandakan bahwa pembicaraan 6 pihak dan proses denuklirisasi Semenanjung Korea telah maju selangkah yang penting dan mantap . Hal ini tidak saja menguntungkan perdamaian, kestabilan dan perkembangan di semenanjung itu dan kawasan Asia timur laut serta perbaikan hubungan antar negara-negara terkait, juga menguntungkan pembentukan konfigurasi baru Asia timur laut yang harmonis."

Dokumen bersama yang diluluskan kemarin itu adalah sebuah dokumen lagi yang mewakili hasil penting dari upaya semua pihak. Dokumen itu menetapkan secara rinci tindakan yang harus diambil secara paralel oleh ke-6 pihak dalam tahap permulaan. Di antaranya termasuk sasaran yang terakhir harus dibatalkan, pihak Korea Utara menutup dan menyegel sarana nuklir di Yongbyon, meliputi sarana pasca penanganan, pihak Korea Utara mengundang kembali personel Badan Tenaga Atom Internasional IAEA ke Korea dan mengadakan segala pengawasan dan pengecekan yang diperlukan yang telah disepakati IAEA dan pihak Korea Utara. Sementara itu berbagai pihak setuju memberikan bantuan energi darurat kepada pihak Korea Utara pada tahap permulaan . Pakar masalah internasional Akademi Ilmu Sosial Tiongkok Gao Hong memberikan penilaian tinggi atas dokumen tersebut. Ia mengatakan:

" Dari dokumen bersama tersebut dapat terlihat telah dicapainya kesepakatan mengenai banyak isi konkret. Antara lain pelepasan nuklir oleh Korea Utara, kerja sama ekonomi antara masyarakat internasional dan Korea Utara, keamanan militer termasuk berbagai upaya yang dilakukan antara Amerika dan Korea Utara serta antara Jepang dan Korea Utara untuk menuju ke arah normalisasi hubungan atau pembinaan hubungan negara yang normal.

Setelah berakhir sidang tahap pertama pembicaraan 6 pihak, pembicaraan itu sempat mengalami kemacetan untuk suatu waktu. Melalui upaya berbagai pihak, khususnya penengahan aktif pihak Tiongkok, sidang tahap ke-2 pembicaraan 6 pihak putaran ke-5 akhirnya dibuka kembali pada Desember tahun lalu setelah reses lebih satu tahun, sehingga mendatangkan harapan baru bagi penyelesaian masalah nuklir Semenanjung Korea. Sebelum itu, para pihak menyatakan optimistis atas prospek sidang kali ini karena adanya persiapan baik yang dilakukan sidang-sidang tahap sebelumnya dan " pertemuan Berlin" antara Amerika dan Korea Utara yang merupakan pihak-pihak utama yang berkepentingan mengenai masalah nuklir Semenanjung Korea. Tetapi seiring dengan semakin mendalamnya sidang, masalah kerja sama ekonomi dan energi dengan Korea Utara menjadi fokus pembicaraan, dan perselisihan utama antara berbagai pihak semakin jeas. Selama 6 hari ini, berbagai pihak telah mengadakan konsultasi dan kontak yang sibuk dalam berbagai bentuk dan telah melakukan uapaya sedapatnya untuk mengupayakan sebuah konsep kompromi agar pembicaraan mencapai hasil. Gao Hong berpendapat, pada saat berbagai pihak merasa gembira dengan kemajuan yang dicapai dewasa ini, mereka juga menyedari lebih lanjut bahwa denuklirisasi Semenanjug Korea adalah suatu proses yang panjang dan rumit. Dikatakannya,

"Situasi di Semenanjung Korea dan seluruh kawasan Asia Timur Laut adalah rumit dan berjalin-jalin. Dengan upaya berbagai pihak, dapat dicapai suatu terobosan agak besar, tapi setelah langkah ini ditempuh, barangkali akan berhadapan dengan sejumlah rintangan."

Kenyataan dicapainya kemajuan dalam sidang kali ini juga menunjukkan bahwa pembicaraan 6 pihak adalah mekanisme efektif bagi penyelesaian masalah nuklir Semenanjungan Korea. Anggota Dewan Negara Tiongkok Tang Jiaxuan dalam pertemuannya dengan para ketua delegasi 6 pihak menyatakan, penyelesaian masalah politik melalui perundingan dan konsultasi adalah sebuah jalan realistis dibawah situasi internasional dewasa ini. Ia mengatakan:

"Hari ini kita dapat mengatakan dengan tegas bahwa pembicaraan 6 pihak mempunyai 3 target umum: Pertama, mengusahakan denuklirisasi Semenanjung Korea; Kedua, melalui platform pembicaraan 6 pihak mewujudkan normalisasi hubungan antara negara-negara terkait; Ketiga, melalui platform tersebut mendorong perdamaian dan kestabilan di kawasan Asia Timur Laut dan pada akhirnya merealisasi perdamaian kekal di kawasan tersebut."