Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-02-19 19:08:55    
Suasana Hari Raya Musim Semi Kental di Kota dan Desa Tiongkok

cri

Hari Raya Musim Semi, hari raya tradisional yang paling meriah di Tiongkok tiba lagi seiring dengan berputarnya tahun. Hari Raya itu yang juga disebut sebagai Hari Raya Imlek tahun ini jatuh pada tgl 18 Februari. Seluruh Tiongkok, baik di desa maupun di kota, dipenuhi suasana hari raya yang sangat meriah. Dalam acara kali ini mari bersama kami menghayati suasana meriah di berbagai tempat di seluruh Tiongkok.

Saudara pendengar, kalau Anda ingin menghayati suasana hari raya musim semi, pergilah ke pedesaan. Di sana tradisi lama dipelihara dengan cukup sempurna. Coba lihat, sekarang kita memasuki desa Sanzhao di luar Kota Xi'an daerah bagian barat Tiongkok. Begitu memasuki desa itu, terlihat lampion dalam berbagai bentuknya tergantung di atas pintu setiap keluarga. Anak-anak dengan riang gembira bermain-main dan berkumpul bersama. Desa Sanzhao adalah desa lampion yang terkenal di kalangan masyarakat setempat. Pembuatan lampion telah bersejarah 2,000 tahun. Lampion terbuat dari belahan bambu yang tipis dan ditempeli kertas yang melukiskan gambar-gambar tentang kemujuran. Seorang warga desa yang berumur 40 tahun lebih dan bernama Hu Yan Jianyi adalah seorang pembuat lampion yang mahir. Berbagai macam lampion ditaruh di pekarangan rumahnya. Ia menerangkan kepada wartawan:" Lampion yang saya buat dalam berbagai bentuk kebanyakan bergambar kartun. Ada juga sebagian yang berbentuk bunga teratai, karena lampion semacam itu lebih meriah."

Lampion yang dibuat oleh keluarganya selain dipasang oleh keluarga sendiri, juga dijual. Karena pada Hari Raya Musim Semi lampion sangat laku dijual, maka seluruh keluarga sibuk membuat lampion. Mereka baru bisa istirahat pada malam tahun baru Imlek. Dikatakannya, ia merasa senang karena lampion yang dibuatnya mendatangkan kemeriahan bagi keluarga-keluarga di desanya.

Di Propinsi Henan, propinsi berbasis pertanian utama di Tiongkok tengah, para petani tengah sibuk mempersiapkan pernak-pernik hari raya. Karena pemerintah mencabut pajak pertanian dan menambah subsidi-subsidi mesin pertanian, bibit unggul dan lain sebagainya juga dibagikan oleh pmerintah, kaum tani mendapat keuntungan besar.

Ketika wartawan kami mendatangi rumah ibu Zhang Xiangyun,seluruh keluarganya tengah berkumpul bersama untuk membuat Jiaozi (pangsit untuk Hari Raya Imlek). Ibu Zhang dengan gembira memberi tahu wartawan, bahwa semua pernak-pernik hari raya keluarganya sudah lengkap.

Di depan pintu keluarga Ibu Zhang, wartawan melihat 2 buah lampion merah besar tergantung di atasnya. Di kedua sisi pintu ditempel sepasang kuplet dengan kertasnya yang berwarna merah terang dan penuh suasana riang gembira. Di dalam rumah tampak berbagai macam daging asin yang dibuatnya sendiri tergantung di atas dinding dan kue-kue dan kembang gula ditaruh di atas meja. Ibu Zhang mengatakan, setelah pajak pertanian dicabut, ditambah dengan berbagai macam subsidi, pendapatan perhektar dan pertahun petani bisa bertambah beberapa ribu Yuan Renminbi. Kehidupan kaum tani sngguh semakin baik.

Sementara itu, para petani yang mencari pekerjaan di kota saat ini juga pulang mudik untuk reuni dengan anggota keluarga. Untuk memudahkan buruh migran pulang, lembaga jalan kereta api menambah gerbong kereta api yang khusus untuk buruh migran di banyak kota. Tahun ini pelayanan tersebut diperluas dan kualitas pelayaannya juga ditingkatkan. Di stasiun kereta api Beijing, seorang buruh migran memberi tahu wartawan:"Rumah saya di Propinsi Hubei di Tiongkok Tengah. Setiap Hari Raya Musim Semi saya sangat rindu akan keluarga. Dulu, setiap kali saya harus membeli tiket dengan antre panjang beberapa hari sebelumnya. Akan tetapi tahun ini bos saya memesan tiket untuk kami dan kami hanya membayar separuh harganya serta dijamin tempat duduknya bagi setiap orang."

Saudara pendengar, sekarang mari kita melihat-lihat ke kota-kota. Suasana hari raya Musim Semi kental memenuhi seiap jalan. Seorang warga kota Beijing yang bekerja di perusahaan bernama Han Rui memberi tahu wartawan, katanya keluarganya tetap memelihara cara-cara tradisional lama.

"Selama hari raya, kami pulang kembali ke rumah orang tua. Banyak sanak keluarga yang sudah lama tidak bertemu berkumpul bersama untuk mengadakan reuni dengan makan bersama. Santapan di malam Tahun Baru Imlek pasti melimpah dan pasti ada Jiaozi, karena Jiaozi berlambang reuni dan berarti hidup bahagia dalam tahun baru."

Selain itu warga kota juga banyak yang memilih berwisata ke tempat lain memanfaatkan liburan panjang itu. Di suatu perusahaan perjalanan Beijing, wartawan bertemu dengan seorang nyonya yang tengah menangani prosedur untuk bertamasya ke luar negeri. Ia memberi tahu wartawan:Ia mengatakan: "Saya berencana bersama dengan anggota keluarga bertamasya ke Mesir dengan memanfaatkan liburan Hari Raya Musim Semi."

Sementara itu banyak saudara setanah air Taiwan yang bekerja di daratan juga berencana pulang ke Taiwan. Atau, sanak keluarganya datang ke daratan dari Taiwan untuk bersama-sama merayakan hari raya. Untuk memudahkan mereka, tahun ini penerbangan langsung pesawat carter dari daratan ke Taiwan akan terus dibuka. Ketua kehormatan Asosiasi Pedagang Taiwan-Xiamen Wu Jinzhong memberi tahu wartawan. "Tiket penerbangan langsung carter itu amat laku." Menurut seorang penanggung jawab Perusahaan Penerbangan Xiamen, dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, tahun ini selain jumlah penumpang Taiwan yang mudik bertambah, bertambah pula penumpang Taiwan ke daratan. Di antaranya ada yang datang ke daratan untuk menengok sanak keluarga, ada juga untuk bertamasya.