Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-06 14:53:31    
Tokoh Asing Komentari Konsep "Dunia Harmonis" dan "Perkembangan Secara Damai"

cri

Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao dalam laporan pekerjaan pemerintah yang disampaikan di depan sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional (KRN), lembaga kekuasaan negara tertinggi di Tiongkok kemarin menytakan bahwa Tiongkok akan dengan teguh menempuh jalan perkembangan secara damai, dan bersedia bersama dengan rakyat berbagai negeri melakukan upaya gigih untuk mendorong pembangunan suatu dunia harmonis yang damai abadi dan makmur bersama. Opini mencatat, konsep yang diajukakan Tiongkok pada tahun-tahun belakangan ini tentang "dunia harmonis" dan "perkembangan secara damai" yang erat berkaitan dengan itu telah menjadi topik hangat masyarakat internasional. Bagaimana tokoh luar negeri melihat kedua konsep itu? Sehubungan dengan itu, wartawan kami telah mewawancarai sejumlah ahli dan diplomat asing.

Perdana Menteri Wen Jiabao dalam laporan pekerjaan pemerintah yang disampaikan kemarin telah memaparkan konsep tentang "dunia harmonis" dan "perkembangan secara damai".

Ia mengatakan, "Membangun dunia harmonis berarti harus sama derajat dan demokratis di bidang politik, bekerjasama saling menguntungkan di bidang ekonomi, dan mengadakan pertukaran untuk mencapai kemajuan bersama di bidang kebudayaan, melalui kerjasama bersahabat antar negara bersama-sama menghadapi tantangan keamanan global baik tradisional maupun non tradisional untuk mewujudkan perdamaian kekal dan kemakmuran bersama dunia. Menghadapi situasi internasional yang rumit dan pancaroba, Tiongkok akan menjunjung tinggi panji perdamaian, pembangunan dan kerjasama, dan dengan teguh menempuh jalan perkembangan secara damai."

Pada kenyataannya, bukan yang pertama kali ini pemimpin Tiongkok memaparkan konsep tersebut. Pada tahun-tahun belakangan ini, konsep-konsep itu berkali-kali disinggung oleh pemimpin Tiongkok dalam berbagai kesempatan internasional. Bersamaan dengan itu, konsep-konsep itu juga sedang semakin dikenal masyarakat internasional dan mendapat semakin banyak pengakuan masyarakat internasional. Profesor Anil Gupta dari Universitas Maryland, Amerika Serikat berpendapat, imbauan pemerintah Tiongkok tentang pembangunan dunia harmonis erat kaitannya dengan pendirian tentang jalan perkembangan secara damai. Dikatakan oleh Anil Gupta,"Menurut hemat saya, konsep tentang perkembangan secara damai adalah sejalan dengan konsep tentang dunia harmonis. Perkembangan secara damai berarti hubungan harmonis antara Tiongkok dengan negara-negara lain. Makna sentral perkembangan secara damai adalah konsep tentang kemenangan bersama, dan bukan suatu konsep keuntungan sepihak. Perkembangan Tiongkok tidak berarti kerugian bagi negara lain."

Duta Besar Thailand untuk Tiongkok Jullapong Nodsrichai menilai positif uraian terkait Perdana Menteri Wen Jiabao dalam laporan pekerjaan pemerintah. Ia mengatakan,"Perdana Menteri Wen Jiabao dalam laporannya menunjukkan, perkembangan Tiongkok adalah perkembangan secara damai dan stabil. Ini adalah juga masalah yang menjadi perhatian berbagai negara. Berhubung Tiongkok adalah negara besar, maka negara-negara lain sangat memperhatikan arah perkembangan Tiongkok. Penegasan Tiongkok tentang perkembangan harmonis membuat semua negara merasa lega."

Sejumlah tokoh asing berpendapat, konsep tentang dunia harmonis dan perkembangan secara damai yang diajukan Tiongkok berakar pada budaya dan filsafat tradisional Tiongkok. Direktur Institut Senior Universitas Teknologi Nanyang Singapura Pan Guoju mengatakan,"Menurut hemat saya, kata perdamaian itu mempunyai arti sangat mendalam dan menjangkau jauh. Budaya orang Tiongkok mengutamakan keramahan, keharmonisan dan perdamaian. Budaya Tiongkok sepanjang 5.000 tahun tidak pernah mengagresi orang lain. Bila Tiongkok dapat menempuh jalan stabil dan harmonis, hal itu akan mendapat persetujuan seluruh dunia, bukan saja persetujuan dari negara-negara kaya tapi juga negara-negara dunia ketiga."

Mantan Duta Besar Perancis untuk Tiongkok Jean-Pierre Lafont mengatakan,"Sejak Tiongkok zaman kuno, Khonghucu sudah berpendirian untuk mengejar 'keharmonisan'. Perasaan saling berjaga-jaga dapat dihilangkan dan persahabatan dapat dipermaju hanya melalui komunikasi dan saling mengenal."

Para tokoh luar negeri yang diwawancarai berpendapat bahwa konsep yang diajukan pemerintah Tiongkok tentang dunia harmonis dan perkembangan secara damai bukan pengungkapan tertulis saja, tapi yang lebih penting ialah Tiongkok sedang melaksanakan konsep-konsep itu dengan tindakan nyata. Sementara meningkatkan perkembangan diri, Tiongkok aktif ambil bagian dalam urusan internasional dengan memperlihatkan citra negara besar yang bertanggung jawab. Mantan Duta Besar Lafont mengatakan,"Jalan perkembangan secara damai yang diajukan Tiongkok adalah aktif memelihara lingkungan sekitar dan merealisasi perkembangan secara damai. Hal ini dapat kita lihat dari upaya Tiongkok dalam penyelesaian masalah nuklir Korea secara damai. Selain itu, Tiongkok menaruh perhatian besar pada hubungan bilateral dengan negara-negara besar sekitar seperti Rusia dan India, dan memperhatikan untuk mengembangkan peran Organisasi Kerjasama Shanghai. Kesemua itu merupakan upaya Tiongkok untuk memelihara lingkungan perdamaian sekitar dan regional, juga menguntungkan pengembangan ekonomi Tiongkok sendiri." Demikian kata mantan Duta Besar Perancis untuk Tiongkok Jean-Pierre Lafont.