Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-07 14:54:31    
Kota Panggung di Chongqing

cri

Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke Kota Panggung yang terletak di Kota Chongqing, Tiongkok barat daya.

Kota Chongqing yang merupakan kota pegunungan yang khas menarik minat banyak wisatawan manca negara datang berkunjung. Sungai Yangtze dan Sungai Jialing melintas di tengah kota dan membelah kota ini menjadi empat bagian. Dulu di tepi sungai terdapat rumah-rumah kayu yang di bawahnya ditopang oleh tiang-tiang kayu, disebut sebagai bangunan rumah panggung. Di antaranya kelompok rumah panggung di Hongyadong merupakan sebuah fosil hidup "budaya dermaga" kota Chongqing. Wisatawan dari Provinsi Guangdong, Liu Dan menceritakan kesannya terhadap Daerah Adat Masyarakat Hongyadong:"Rumah-rumah di Hongyadong dibangun mengikuti naik turunnya gunung dengan memadukan gaya bangunan zaman kuno dan modern."

Kelompok bangunan rumah panggung Hongyadong terletak di tebing Sungai Jialing Distrik Chaotianmen di mana Sungai Yangtze dan Sungai Jialing bertemu. Kelompok bangunan di tepi sungai itu panjangnya 600 meter, rumah-rumah panggung tinggi rendah bersusun sampai 11 lapis mengikuti tinggi rendahnya bentuk gunung, beda ketinggian mencapai 75 m. Di kota panggung itu telah dibangun dua jalan yang sudah bersejarah lama, sebuah jalan berada pada ketinggian 30 meter dari permukaan tanah, dan yang lain 47 meter dari permukaan tanah. Konon, di kota-kota di dunia sekarang ini masih belum ada kelompok bangunan yang lebih luas dan beda tinggi lebih besar daripada Hongyadong. Bangunan-bangunan itu indah bagai istana yang tergantung di langit dengan warna yang cerah dan tiang-tiang yang diukir dan dilukis indah. Liu Xian dari kota Chongqing mengatakan,"Kelompok bangunan ini mewakili sepotong sejarah dan budaya Chongqing. Wisatawan yang datang berkunjung ke sini, bisa merasakan sejarah Chongqing maupun nuansa modern setelah Chongqing menjadi kota tingkat provinsi yang langsung di bawah pemerintah pusat. Daerah budaya adat Hongyadong adalah obyek wisata baru di Chongqing."

Sejalan dengan pembangunan Jalan Binjiang di tepi Sungai Jialing beberapa tahun lalu, rumah-rumah kumuh di sekitar Hongyadong telah dibongkar, dan di sini dibangun daerah budaya adat yang berciri khas Chongqing. Rumah-rumah panggung dibangun berjenjang berlapis-lapis mengikuti naik turunnya gunung. Hongyadong dengan mudah dapat dicapi dengan naik tangga listrik di lantai dasar ruang wisata, dalam waktu sekejap wisatawan akan sampai di balkon pemandangan di lantai 11. Di sini kita dapat menyaksikan pemandangan seluruh kota.

Melepas pandang dari balkon pemandangan seluas 7.000 m persegi, kita akan dapat menyaksikan pemandangan indah Jalan Binjiang Kota Chongqing yang indah. Dua sungai yang bertemu di sini mengalir di bawah kaki. Turun dengan meniti anak tangga yang berkelok-kelok, tampak sebuah jalan kecil tersembunyi di antara rumah panggung dan bukit-bukit terjal. Inilah jalan budaya eksotik di daerah budaya adat Hongyadong. Di jalan ini wisatawan dapat membeli batu kristal dari Amerika Selatan, topeng Indian, permadani Turki, kulit berbulu dari Australia, serta seni boneka Jepang dan Korea Selatan yang mencerminkan budaya berbagai negara di dunia. Di jalan ini terdapat pula berbagai macam makanan dan kudapan khas daerah Chongqing. Direktur sebuah perusahaan pariwisata Chongqing, Liu Jun mengatakan,"Makan, tinggal, transportasi, rekreasi dan berbelanja adalah unsur-unsur penting pariwisata. Di Hongyadong yang terdiri dari belasan lapis, wisatawan dapat menikmati makanan, berbelanja dan berekreasi dan menginap di sini."

Dikatakan oleh Liu Jun, di jalan ini terdapat makanan dari berbagai tempat di dunia?dari bebek panggang Beijing, masakan Shanghai, hidangan sarang burung, sirip ikan Hiu dan abalon dari Hong Kong serta aneka ragam makanan Eropa dan Asia. Selain restoran, terdapat pula berbagai macam kedai teh. Di sini, pengunjung boleh duduk-duduk santai di kedai teh, sambil minum teh mengobrol dan menikmati pemandangan di sekitar.

Jalan lain di daerah pemandangan Hongyadong adalah Jalan Adat Bayu, di sini terdapat banyak pabrik kecil dan toko sutera dan teh.

Di kedua jalan ini, wisatawan dengan mudah bisa menyaksikan pertunjukan opera daerah dan akrobat Sichuan, dapat pula berbelanja cendera mata dan hasil bumi setempat yang khas, atau membeli lukisan karya pelukis setempat. Di malam hari, pemandangan di sini berbeda sekali dengan di siang hari. Lampu-lampu warna-warni sebanyak 50.000 menghias rumah-rumah panggung menjadi sorga di bumi yang indah. Dan bar-bar di tepi Sungai Zhiyan menjadi tempat favorit para tamu di malam hari.

Jalan bar di tepi Sungai Zhiyan sangat spesifik, salah satu di antaranya adalah Bar Bajak Laut yang dihias dengan hiasan dan dekorasi kapal bajak laut, dengan dinding bergambar laut biru yang ditayangkan dengan sinar laser, sedang langit-langit adalah udara terang Laut Karibia, membuat orang seolah berada di Laut Karibia yang luas. Selain budaya bar, kehidupan malam di jalan ini dapat pula membuat orang merasakan cara hidup tradisional yang bersejarah lama.