Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-07 15:45:29    
Anggota MPPR Bicarakan 10 Tahun Kembalinya Hongkong Ke Pangkuan Tanah Air

cri

Tanggal 1 Juli tahun 1997, kembalinya Hongkong ke pangkuan tanah air merupakan peristiwa penting yang menarik perhatian dunia. Kini, 10 tahun telah berlalu. Untuk mengungkapkan perkembangan dan perubahan yang terjadi di Hongkong, kata-kata apakah yang akan dipilih oleh para anggota Dewan Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok dari daerah Hongkong yang menghadiri sidang MPPR di Beijing kali ini?

"Sangat dinamis", "mengalami perubahan dari hari ke hari", "stabil dan harmonis", dan "semakin baik".

Dalam sidang Dewan Nasional MPPR kali ini, "kembali ke pangkuan tanah air" menjadi salah satu istilah yang paling sering digunakan oleh para anggota Dewan Nasional MPPR dari Hongkong, dan perkembangan Hongkong sejak kembali ke pangkuan tanah air merupakan topik yang paling hangat mereka bahas.

Anggota Dewan Nasional MPPR, Wakil Ketua Persatuan Wanita Hongkong, Jiang Liyun menghadiri upacara perayaan kembalinya Hongkong ke pangkuan tanah air 10 tahun lalu serta menyaksikan berdirinya daerah administrasi khusus dan pelantikan pemerintah daerah khusus. Selama 10 tahun ini, ia telah mengalami sendiri setiap perjalanan yang dilalui Hongkong sejak kembali ke tanah air. Dengan bangga ia menyatakan dirinya sebagai saksi 10 tahun kembalinya Hongkong ke tanah air. Dikatakannya,"Ketika Hongkong kembali ke pangkuan tanah air pada tahun 1997, saya terharu dan menaruh banyak harapan. Berbagai perasaan bercampur-aduk menjadi rasa haru yang ingin menangis pada saat itu." Demikian kata Jiang Liyun dari Hongkong.

Sejak kembalinya Hongkong, "satu negara dua sistem" telah berubah menjadi kenyataan dari sebuah ide politik yang besar. Pemerintah pusat Tiongkok dengan tegas melaksanakan pedoman "satu negara dua sistem", "pemerintahan Hongkong oleh warga Hongkong" dan otonomi yang luas, sesuai sepenuhnya dengan Undang Undang Pokok Daerah Administrasi Khusus Hongkong. Selama 10 tahun ini, ekonomi Hongkong berturut-turut mengalami pukulan krisis moneter Asia, lesunya ekonomi dunia dan merebaknya wabah SARS, namun dengan dukungan kuat pemerintah pusat, pemerintah daerah khusus Hongkong menjalankan pemerintahan secara efektif berdasarkan hukum dan masyarakat luas di Hongkong bekerja keras dengan gigih sehingga kedudukan Hongkong sebagai sentra pelayaran, moneter internasional dan pariwisata dapat terus diperkokoh dan dikembangkan.

Anggota Dewan Nasional MPPR, Ketua Kamar Dagang Hongkong Li Xiuheng mengatakan, ekonomi Hongkong bisa pulih dengan kuat dalam waktu singkat adalat berkat dukungan pemerintah pusat, khsusnya pelaksanaan Pengaturan Kemiteraan Ekonomi Lebih Erat (CEPA) antara daratan Tiongkok dan Hongkong telah memberikan jaminan penting. Dikatakannya,"Perusahaan saya sendiri juga mendapat manfaat dari pelaksanaan CEPA. Sebagian jam dan arloji perusahaan kami diproduksi di Hongkong. Dengan adanya CEPA, kami juga mohon pembebasan bea masuk bagi produk kami ke daratan Tiongkok, merek produk kami dikembangkan dan dipromosikan di daratan Tiongkok. Produksi perusahaan kami kini terus meningkat. Pelaksanaan CEPA menunjukkan dukungan kuat pemerintah pusat terhadap perusahaan dan ekonomi Hongkong. Sesuai dengan CEPA, sejumlah besar penduduk daratan Tiongkok dengan mudah dapat berwisata ke Hongkong."

CEPA mencakup isi yang sangat luas, tidak saja meliputi liberalisasi perdagangan barang dan jasa serta fasilitasi investasi, tapi juga kerjasama antara daratan Tiongkok dan Hongkong di bidang-bidang moneter dan pariwisata. Menurut statistik terbaru Kementerian Perdagangan Tiongkok, selama tiga tahun sejak CEPA dilaksanakan, nilai barang Hongkong yang diimpor daratan Tiongkok dengan tarif nol persen tercatat 870 juta dolar Amerika, dan menciptakan 2.900 lapangan kerja bagi Hongkong.

Informasi terbaru yang diumumkan badan statistik pemerintah daerah khusus Hongkong menunjukkan, situasi konsumsi di Hongkong dewasa ini sangat makmur, tingkat pengangguran mencapai taraf terendah dalam sejarah. Tahun lalu Hongkong untuk tahun ke-13 berturut-turut terpilih sebagai sistem ekonomi paling bebas di dunia, nilai total perdagangan tahun lalu merupakan lebih 200 persen 10 tahun sebelumnya. Kesemua itu membenarkan penilaian Kepala Eksekutif Daerah Administrasi Khusus Hongkong Donald Tsang atas situasi ekonomi Hongkong dewasa ini sebagai yang terbaik selama 20 tahun terakhir ini.

Sejalan dengan sukses pelaksanaan "satu negara dua sistem" dan "pemerintahan Hongkong oleh warga Hongkong" serta meningkatnya daya saing ekonomi Hongkong, rasa kebersamaan warga Hongkong terhadap negara Republik Rakyat Tiongkok terus meningkat. Anggota Dewan Nasional MPPR, mantan Rektor Universitas Teknologi Hongkong, Wu Jiawei mengatakan,

"Segi-segi Hongkong yang dulu baik kini terus berlanjut, dan yang dulu dikhawatirkan tidak terjadi. Maka dalam keadaan demikian, semakin banyak warga Hongkong memiliki kesadaran nasional dan kebersamaan budaya. Sebuah hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa jumlah warga Hongkong yang menganggap diri warga Tiongkok terus bertambah."

Sebuah hasil penyelidikan Universitas Zhongwen Hongkong menunjukkan, sebagian besar responden Hongkong dengan sadar mencintai tanah air dan Hongkong, dan rasa bangga mereka terhadap bahasa Mandarin, bendera nasional dan lagu kebangsaan Tiongkok serta bendera daerah khusus Hongkong meningkat dalam taraf besar.

Hongkong yang sudah 10 tahun kembali ke pangkuan tanah air sedang menunjukkan kedinamisan dan daya hidup yang sangat kuat. Dalam upacara perayaan berdirinya daerah khusus Hongkong tahun 1997, Presiden Tiongkok ketika itu Jiang Zemin memberikan sebuah gulungan kaligrafi yang bertuliskan: "Hari esok Hongkong akan lebih indah". Suvenir itu telah menghimpun harapan baik masyarakat luas terhadap Hongkong. Kini, kata-kata itu telah menjadi ucapan selamat para anggota Dewan Nasional MPPR daerah Hongkong terhadap 10 tahun kembalinya Hongkong ke tanah air dan keyakinan terhadap masa depan Hongkong.

Mereka mengatakan, "Saya mengharapkan Hongkong lebih makmur, stabil dan harmonis!"

"Semoga Hongkong maju selangkah menuju metropolitan internasional!"

"Keberhasilan Hongkong dicapai dengan tidak mudah, semoga generasi mendatang tumbuh bahagia dengan sehat."

"10 tahun ke depan, Hongkong akan menjadi lebih indah."