Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-14 13:33:56    
Kehidupan Legendaris Putra Cantik

cri

Menjelang Hari Raya Wanita Internasional, Mantan Putri Denmark Alexandra Christina Atau nama Tionghoanya Wen Yali telah menjadi pahlawan baru dalam hati penganut feminisme negara-negara Eropa Utara. Sejak putri mantan warga Hong Kong itu menikah dengan kamerawan Martin Jorgensen, "tindakan berani" itu telah memperoleh kekaguman dan pujian masyarakat dari banyak negara. Harian The Copenhagen Post memberikan komentar kepada kamerawan yang sangat beruntung itu dengan judul "Permulaan kehidupan legendaris seorang laki-laki". Dulu pernikahan Alexandra Christina dengan putra kerajaan, patut disebutkan sebagai mitos yang romantis dan hanya terdapat dalam impian rakyat. Tapi sekarang pernikahan Mantan Putri Denmark dengan rakyat jelata, seperti mengembalikan mitos ini ke kehidupan nyata. Dalam acara kali ini akan kita mengenangkan kembali cerita percintaan Sinderela masa sekarang.

Alenxandra Christina atau Wen Yali adalah warga Hong Kong Tiongkok yang berdarah 1 perdelapan Tiongkok. Pada tahun 1994, ketika Putra Poachim Denmark belajar tentangpengelolaan perusahaan di Hong Kong, ia bertemu dengan Alexandra Christina. Pada Bulan November Tahun 1995, kedua orang tersebut memutuskan untuk mengadakan pernikahan. Dengan demikian Alenxandra Christina menjadikan putri berkewarganegaraan dari negara Asia pertama dalam kerajaan Eropa. Setelah pernikahan itu, Alexandra Christina mampu cepat berbaur dengan masyarakat setempat, dan sangat digemari oleh rakyat Denmark karena sikapnya yang khidmat dan modern serta giat ikut serta dalam kegiatan amal. Media berpendapat, sebab utama yang mengakibatkan perceraian suami-isteri putra Denmark itu ialah Alexandra yang dulu wanita berprofesi setelah menikah tidak bisa cocok dengan kehidupan kerajaan.

Dalam komunike yang ditandatangani bersama oleh suami-istri Putra Joachim, mereka mengatakan, "Setelah berkali-kali mengadakan pertimbangan, di atas dasar saling mengerti, kami memutuskan untuk berpisah tempat tinggal, dan mempersiapkan perceraian pada beberapa hari mendatang." Ratu Denmark Margaret II dan Pangeran Henrik dalam Komunike Persnya mengatakan, mereka menyatakan penyesalan atas keputusan tersebut. Sementara itu mereka memberikan dukungan sepenuhnya kepada Putra Joachim dan Putri Alexandra yang "sedang berada dalam masa sulit".

***

Tanggal 3 Maret yang lalu, Alexandra mengadakan upacara pernikahan dengan Jorgensen yang lebih muda 14 tahun daripadanya. Sementara itu, nama Alexandra telah dihapuskan dalam situs web Kerajaan Denmarik. Setelah itu ia hanya disebut sebagai Count Frederiksborg. Yang berbeda dengan upacara pernikahan pertama ialah, kali ini yang menghadiri upacara pernikahannya bukan berbagai anggota kerajaan, dan pemimpin berbagai negara; melainkan famili dan sahabat akrabnya. Mantan suaminya Putra Joachim juga diundang, tapi ia tidak menghadiri upacara kali ini.

Wartawan-wartawan pasti tak ingin melepaskan kesempatan untuk meliput sepasang suami istri baru ini. Setelah upacara berakhir, seorang wartawan bertanya kepada Martin: "Apakah kamu menangis?" Mula-mula ia tidak mau menjawab, tapi akhirnya ia mengakui: "Ya, mungkin." Pasangan itu berciuman sebanyak sepuluh kali. Ketika mereka mau pergi, seorang wartawan berteriak: "Mari! Kali terakhir !" Alexandra tersenyum dan mengatakan: "Tidak, tidak akan menjadi kali yang terakhir!"

Mengenai menikahnya kembali Mantan Putri Alexandra, Wartawan Denmark berpendapat, pernikahan ini merupakan hasil yang bisa menyenangkan setiap orang. Bagi Alexandra, ia akhirnya telah menemukan kebahagiaan. Bagi Kerajaan Denmark, pihaknya telah memperoleh nama baik "Kerajaan yang paling terbuka di dunia." Bagi Putra Joachim, adalah hiburan yang amat besar baginya bahwa mantan istrinya akhirnya mendapat pasangan akrab. Bahkan bagi kedua anak Alexandra, pernikahan kali ini dapat memungkinkan mereka menyadari bahwa "meskipun nama kerajaan sangat terhormat, tapi cinta yang bebas lebih berharga." Tentu saja yang paling gembira di antara mereka ialah kamerawan Martin Jorgensen. Ia tidak hanya menikah dengan seorang putri cantik, tapi juga memperoleh nama baik dalam waktu pendek.

Opini di berbagai negara Eropa Utara juga memberikan ucapan selamat kepada pernikahan kali ini. Suatu media di Swedia memberikan komentar, bahwa pernikahan Alexandra dengan Kerajaan, adalah mitos romantis yang jauh dari rakyat jelata dan hanya berada dalam impian orang biasa. Akan tetapi bersatunya Mantan Putri dengan rakyat jelata kali ini, membuat mitos ini kembali ke masyarakat.

Sebuah majalah wanita yang baru diterbitkan di Stockholm Swedia dalam artikelnya mengatakan, dilepaskannya kehormatan kerajaan oleh Alexandra dan pernikahan Alexandra dengan laki-laki yang lebih muda 14 tahun daripadanya benar-benar membuktikan kemampuan wanita di dunia!

Nah saudara pendengar, dengan ini selesailah ruangan Serba-Serbi untuk edisi ini. Apa bila Anda ingin mendiskusikan cerita-cerita ini dengan kami, Anda bisa mengirim surat ke alamat kami yaitu: Indonesian Department, China Radio International CRI, 16 A Shijingshan Str. Beijing 100040 China. Anda juga bisa mengirim surat ke alamat email kami sebagai berikut: indo@cri.com.cn atau indonesian@chinabroadcast.cn. Penyiar Anda Lily mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda pada siaran kami. Sampai jumpa lagi minggu depan.