Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-14 14:06:14    
Peranan Penting MPPR Dalam Kehidupan Politik Rakyat Tiongkok

cri

Saudara pendengar, Luo Zhewen kini berusia 83 tahun dan adalah pakar pelestarian benda budaya terkenal Tiongkok. Jauh pada 50 tahun yang lalu, Bapak Luo mempunyai suatu hasrat yaitu agar suatu kanal besar mengundang kepedulian dan pelestarian semakin banyak orang. Sampai diselenggarakannya sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok tahun lalu, sebuah rancangan resolusi MPPR memungkinkan hasrat Bapak Luo terwujud pada akhirnya, kanal tersebut mengundang sorotan lebih banyak orang. Berikut laporan rincinya.

Bapak Luo adalah kepala Tim Pakar Bangunan Kuno Jawatan Benda Budaya Negara Tiongkok dan seumur hidup bergerak di bidang pelestarian benda budaya. Kanal tersebut ialah kanal besar dari Beijing ke Hangzhou yang melintang dari utara ke selatan peta wilayah Tiongkok. Kanal itu mulai digali pada Masa Chunqiu ( 770-476 Sebelum Masehi), dan sejauh ini bersejarah 2,500 tahun, panjang kanal tersebut mencapai 1,794 kilometer dan merupakan satu-satunya sungai terpanjang yang melintang dari utara ke selatan Tiongkok. Kanal itu merupakan kanal buatan paling awal dan paling panjang di dunia. Panjang kanal itu merupakan 16 kali lipat panjangnya Kanal Suez dan 33 kali lipat panjangnya Kanal Panama. Akan tetapi, kanal terkenal yang mengemban beban sejarah berat itu dalam jangka panjang selalu menghadapi keadaan yang amat sulit. Dikatakannya,

" Kanal besar Beijing-Hangzhou selalu beroperasi, tapi karena tidak mendapat perlindungan yang baik, sebagian sektor kanal tersebut putus alirannya dan merosot. Kalau terus tidak mendapat perlindungan yang baik, kanal tersebut mungkin akan hilang."

Kerisauan Bapak Luo itu bukannya tidak berdasar. Dewasa ini, panjang pelayaran kapal di Kanal Beijing-Hangzhou hanya 1,442 kilometer, di antaranya hanya 877 kilometer yang dapat dilalui sepanjang tahun. Untuk memungkinkan Kanal besar itu memperoleh perlindingan lebih baik, jauh pada 21 tahun yang lalu, Bapak Luo mulai sibuk mengadakan pekerjaan untuk memohon menjadikan kanal itu sebagai warisan dunia, tapi ia mengalami kesulitan yang bertubi-tubi, sehingga pekerjaan permohonan itu terjerumus dalam keadaan dilema.

Permohonan kanal tersebut sebagai warisan dunia yang diajukan oleh Bapak Luo itu mengundang kepedulian anggota MPPR seluruh negeri. MPPR adalah badan musyawarah dan konsultasi politik tertinggi di Tiongkok. Badan tersebut terdiri dari sejumlah tokoh dari berbagai golongan partai, etnis, agama dan yang bergerak di bidang yang berbeda. Mereka aktif mengajukan saran mengenai perkembangan dan pembangunan Tiongkok dari segi dan bidang yang berbeda melalui cara mengajukan rancangan resolusi dan melakukan survei khusus, banyak pendapat dan usul mereka diterima oleh pemerintah.

Selama sidang rutin KRN dan MPPR tahun lalu, anggota MPPR Liu Feng bersama 57 anggota lainnya mengajukan rancangan resolusi mengenai permohonan kanal besar sebagai warisan dunia. Dikatakannya,

" Dalam sidang tahunan yang lalu, 58 anggota MPPR mengajukan rancangan resolusi mengenai pelestarian dan pengajuan permohonan Kanal Beijing-Shanghai sebagai warisan dunia, kegiatan itu mengundang efek yang menghebohkan."

Setelah diajukannya rancangan resolusi, Komite Nasional MPPR secara khusus mengorganisasi sekali survei dan kegiatan penelitian mengenai pelestarian dan pengajuan permohonan Kanal Besar Beijing-Shanghai sebagai warisan dunia.

Campur tangannya MPPR memungkinkan pekerjaan permohonan kanal besar sebagai warisan dunia dipercepat pada akhirnya, semakin banyak orang mulai menaruh perhatian pada kanal besar dan terjun dalam pekerjaan pelestarian, semuanya memungkinkan Bapak Luo merasa gembira. Dikatakannya, 

" MPPR adalah badan partisipasi pemerintahan yang sangat penting. MPPR dapat mengajukan rancangan resolusi itu dan ini sangat penting. Diajukannya rancangan resolusi itu memungkinkan diperolehnya dukungan dari berbagai lembaga negara. Saya sangat gembira atas hal itu."

Akan tetapi, pelestarian kanal besar yang diajukan MPPR itu bukannya demikian saja, anggota Komite Nasional MPPR Liu Feng dalam penjelasannya mengatakan, 

" Kami juga akan mengadakan pelacakan dan terus mengadakan pelestarian terhadap kanal besar itu dan pekerjaan permohonan sebagai warisan dunia. Pertama, mengusulkan Dewan Negara merumuskan suatu peraturan mengenai pelestarian kanal besar supaya pekerjaan pelestarian memasuki orbit tata hukum yang baku dan ilmiah."

Sebenarnya, pekerjaan permohonan kanal besar sebagai warisan dunia hanya merupakan bagian hasil yang dicapai dalam pekerjaan MPPR Tiongkok tahun lalu. Mulai tahun lalu, MPPR Tiongkok dengan bertolak dari semangat inovasif aktif memperbaiki pekerjaan pengajuan rancangan resolusi dan pekerjaan survei anggota MPPR. Tahun lalu, seluruhnya 13 wakil ketua Komite Nasional MPPR secara terpisah memimpin 23 rombongan survei dan 673 anggota MPPR, menuju berbagai tempat mengadakan survei dengan berkisar pada sejumlah rancangan resolusi titik berat. Laporan survei titik berat yang diajukan mengenai pembangunan jalur ekonomi Sungai Yangtse dan pembangunan jalan kereta api Qinghai-Tibet telah menyediakan data dan referensi penting kepada partai berkuasa?Partai Komunis dan pemerintah Tiongkok untuk mengambil kebijakan."