Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-15 11:23:12    
Kaisar Kangxi

cri

Pada masa pertengahan abad ke-17, Kaisar Kangxi yang berusia 8 tahun naik takhta. Selama 61 tahun masa berkuasanya, kaisar yang rajin dan cerdas ini berhasil membuka satu lembaran yang cemerlang dalam sejarah Tiongkok dengan membuka suatu masa kemakmuran ekonomi dan sosial Tiongkok. Berkat hasil-hasil yang dicapainya baik di bidang ekonomi maupun dalam menangkis agresi dan memelihara persatuan tanah air, Kangxi selalu mendapat penghormatan penuh oleh rakyat turun temurun. Berikut kami sampaikan laporan tentang Kaisar Kangxi.

Tahun 1661, Kaisar Shunzhi Dinasti Qing, dinasti terakhir dalam sejarah Tiongkok meninggal dunia karena sakit dalam usia hanya 26 tahun. Dengan demikian, putra ketiga yang bernama Aixinjueluo Xuanhua yang berusia 8 tahun dinobatkan sebagai kaisar. Ia adalah Kaisar Kangxi. Pada usia 16 tahun, Kangxi mulai menunjukkan kehebatan dan kepandaiannya dalam menyelenggarakan negara. Pada masa awal ketika Kaisar Kangxi baru saja berkuasa, urusan negara dikuasai oleh sejumlah menteri pembantu yang dipimpin oleh Ao Bai, yang sudah lama dijuluki sebagai "pahlawan pertama". Sejak dilantik menjadi menteri pembantu Kaisar Kangxi, Ao Bai dan kaum pengikutnya selalu bertindak nekad dan semau-maunya tanpa mengindahkan keinginan sang Kaisar. Sampai saat Kangxi berusia 14 tahun dan cukup usia untuk menangani urusan negeri sendiri, Ao Bai tetap berpegang teguh pada kekuasaan dan tidak mau menyerahkannya kepada Kaisar Kangxi. Pada suatu hari, seorang menteri menasehati Ao Bai supaya menyerahkan kekuasaan kepada Kaisar Kangxi. Namun Ao Bai malah memaksa Kangxi untuk memerintahkan agar menteri itu dibunuh. Walaupun Kaisar Kangxi sangat membenci Ao Bai, namun ia sama sekali tidak menunjukkannya. Suatu hari Kangxi memilih sejumlah pengawal remaja untuk berlatih gulat dalam istana, dengan alasan supaya bisa mendampinginya bermain. Hal itu sama sekali tidak menimbulkan kecurigaan Ao Bai. Namun, dua tahun kemudian, pada suatu hari ketika Ao Bai sendirian masuk ke istana, pengawal-pengawal remaja itu bertindak secara kolektif dan membantingnya ke tanah, dan mengikatnya dengan tali. Setelah itu Kangxi segera memanggil para menteri untuk mengumumkan kejahatan-kejahatan atas diri Ao Bai. Atas titah Kaisar Kangxi, Ao Bai dan saudara serta para pengikutnya semuanya dihukum mati. Dengan demikian kembalilah kekuasaan negara ke tangan Kangxi.

1 2