Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-26 10:13:41    
Relawan Imbau Agar Tanggal 9 Maret Ditetapkan Sebagai Hari Pria

cri

Saudara pendengar, tanggal 8 Maret adalah Hari Wanita. Pada hari itu, berbagai kegiatan diadakan di berbagai kota Tiongkok. Akan tetapi pada hari itu, relawan-relawan Pusat Bantuan Sukarela Krisis psikologis Nanjing mengeluarkan suara yang lain dengan mengimbau agar tanggal 9 Maret ditetapkan sebagai Hari Pria untuk memberi perhatian lebih banyak kepada kaum pria.

Saudara, Hari Wanita pada tanggal 8 Maret menyatakan perhatian luas masyarakat terhadap kaum wanita, namun justru demikian banyak pria yang jatuh semangatnya. Karena pada hari itu, banyak anak-anak mempersiapkan hadiah kepada ibunya, sedangkan pria yang merupakan bapak dalam suatu keluarga ternyata tidak begitu senang degan hal ini.

Relawan-relawan tersebut berpendapat, padahal, dalam kehidupan sehari-hari, kesulitan dan kerisauan yang dihadapi kaum pria tidak lebih sedikit dibandingkan dengan kaum wanita. Mereka juga membutuhkan pula perhatian. Psikolog menganalisa bahwa kaum pria selalu sibuk pada pekerjaan dan jarang memperhatikan soal keluarga. Lama-kelamaan, hubungan keluarga menjadi tidak begitu hangat. Ini akan mempengaruhi keharmonisan keluarga dan timbulnya kekerasan dalam keluarga. Oleh karena itu, menetapkan hari khusus untuk kaum pria, memberi perhatian lebih banyak kepada mereka, sangat bermanfaat bagi kaum wanita dan keluarga.

Di distrik Xiaguan, pada Hari Wanita, diselenggarakan Pertunjukkan Menari. Kaum Wanita sangat sibuk, sedangkan kaum pria juga tidak mau kalah. Seorang pemain pria mengatakan bahwa sekarang masih belum ada Hari Pria, maka ketika kaum wanita merayakan hari mereka, kami juga ikut bersama-sama merayakan hari itu.

Direktur Kantor Hak dan Kepentingan Perhimpunan Wanita Nanjing mengatakan bahwa kaum wanita yang sukses di bidang usaha hendaknya memainkan peranan yang lain di keluarga, yaitu menjadi istri yang lembut dan ibu yang pandai. Ia mengatakan, pada masa lalu setiap kali membicarakan tentang pemeliharaan hak dan kepentingan wanita, kekerasan dalam keluarga hampir menjadi topik yang pasti dibahas. Namun konfik dalam keluarga juga timbul karena keadaan yang baru, yaitu masalah yang terdapat pada kaum wanita. Sebagai contoh, terdapat banyak wanita yang sangat unggul dalam pekerjaan, namun ketika mereka kembali ke rumah, mereka tetap ingin mengurus segalanya, sehingga selalu mengabaikan perasaan suami mereka. Hal ini akan menjadi ketidakharmonisan dalam keluarga. Ini juga merupakan sebab utama mengapa wanita sukses biasanya mudah berpisah dengan pasangannya.

Pada Hari Wanita, banyak pria yang juga sangat sibuk. Ada yang bercanda bahwa Hari Wanita adalah Hari Perbudakan Pria. Pada hari itu, mereka mencuci pakaian dan memasak. Tapi Pak Zhang tidak begitu setuju pendapat tersebut. Dia berpendapat pada hari itu pria seharusnya menyatakan terima kasih kepada istri karena mereka selalu mengurus keluarga. Tetapi dia berpendapat pula hendaknya didirikan Hari Pria karena kaum pria juga menghadapi banyak tekanan, dan ingin pula diperhatikan masyarakat.

Saudara pendengar, demikian tadi imbauan dari relawan-relawan pusat bantuan krisis psikologi Nanjing. Dengan ini selesailah Ruangan Kehidupan Sosial pekan ini. Pengasuh acara ini Xiaofang mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda dan sampai jumpa pada acara sama pekan depan.