Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-29 09:38:51    
Lin Zexu

cri

Lin Zexu adalah salah seorang pahlawan nasional pada zaman modern. Cerita "pembakaran candu di Humen" yang memuji Lin Zexue sudah tercantum dalam buku pelajaran sejarah sekolah dasar Tiongkok. Pada Monumen Pahlawan Rakyat yang terletak di Lapangan Tian'anmen pusat Kota Beijing, terukir pula cerita tersebut dalam bentuk relief perunggu. Berikut ini mari kita kenal Lin Zexu secara lebih dekat.

Lin Zexu dilahirkan di Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok Tenggara pada tahun 1785, yaitu masa berkuasanya Dinasti Qing, dinasti terakhir dalam sejarah Tiongkok. Pada usia 20 tahun, ia memulai karirnya sebagai pejabat melalui ujian negara. Sejak itu, Lin Zexu berturut-turut memangku serentetan jabatan. Berkat hasil-hasil yang dicapainya dalam pembangunan irigasi dan di bidang administrasi, ia memperoleh dukungan luas rakyat, dan juga dihargai sang kaisar waktu itu. Tahun 1838, Lin Zexu dilantik sebagai Menteri Berkuasa Penuh Kaisar dan dikirim ke Provinsi Guangdong bagian selatan Tiongkok untuk memberantas narkotika. Dengan demikian terbukalah satu lembaran penting dalam riwayat seumur hidupnya. Ini juga adalah salah satu lembaran penting dalam sejarah zaman modern Tiongkok.

Kepada saudara pendengar, akan kami perkenalkan dulu keadaan Tiongkok waktu itu. Setelah memasuki abad ke-19, masyarakat feodal Tiongkok pun mulai memasuki masa akhirnya, di mana pemerintahan Dinasti Qing semakin merosot. Karena sudah lama melaksanakan kebijakan tertutup sendiri, pemerintah Dinasti Qing waktu itu tetap menganggap dirinya sebagai satu negara yang besar dan kuat di dunia, sehingga selalu bersikap sombong. Akan tetapi waktu itu negara-negara Eropa dan Amerika sudah mengalami kemajuan yang sangat besar, dan menjadikan Tiongkok yang luas wilayahnya dan padat populasinya sebagai sasaran utama pembukaan pasarnya di luar negeri. Para pedagang asing yang bertekad mengeruk keuntungan semaksimal mungkin terus menyelundupkan candu ke Tiongkok melalui jalur pantai. Dalam waktu tidak sampai 20 tahun, candu yang diselundupkan ke Tiongkok bertambah drastis dari 4.000 peti menjadi 40.000 peti. Merajalelanya candu dengan serius merugikan kesehatan rakyat, dan juga mengakibatkan mengalirnya perak Tiongkok ke luar negeri dalam jumlah besar, sehingga pendapatan pemerintah mengalami defisit. Menanggapi situasi serius itu, Lin Zexu dalam suratnya kepada kaisar dengan serius memperingatkan sang kaisar akan bahaya laten merajalelanya candu. Kaisar yang sadar akan bahaya candu segera memberi mandat kepada Lin Zexu untuk menangani urusan pemberantasan narkotika.

1 2