Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-30 12:09:55    
Duta Besar Baru AS Untuk Irak Sulit Capai hasil

cri

Duta Besar baru Amerika Serikat ( AS ) untuk Irak Ryan Crocker kemarin di kawasan hijau Baghdad yang dijaga ketat melakukan sumpah jabatan. Bersamaan dengan itu, di Baghdad dan Kota Khalis, sebelah utara Baghdad terjadi serangkaian peristiwa serangan bom dengan mengakibatkan sekurang-kurangnya 107 orang tewas, 130 lebih orang cedera. Analis berpendapat, meskipun pandangan tentang " gagal atau menang di Irak ditentukan pada tahun 2007 " sudah diterima oleh pihak-pihak terkait, namun betapa besarnya peranan Crocker dalam upaya membantu pemerintah Bush mengatasi krisis Irak tetap sulit diramalkan.

Crocker yang kini berumur 57 tahun adalah seorang diplomat profesional, sejak tahun 2004, dia diangkat menjadi duta besar AS untuk Pakistan. Setelah AS menduduki Irak pada tahun 2003, dia pernah menangani hubungan antara pemerintah AS dengan pemerintah sementara Irak. Bush berpendapat, Crocker sangat mengenal kebudayaan dan bahasa daerah tersebut, apalagi dengan adanya pengalaman diplomasi selama 30 tahun lebih, dia dianggap sebagai calon yang paling cocok untuk menjabat duta besar AS untuk Irak.

Di depan upacara sumpah jabatan, Crocker menekankan, masalah keamanan adalah " masalah inti " yang dihadapi AS di Irak, " teroris, pemberontak dan elemen bersenjata tetap terus mengancam kemananan Baghdad dan seluruh wilayah Irak ", Ini merupakan " tantangan historik ". Crocker menuntut pemerintah Irak mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk menyatukan negara.

Hari sumpah jabatan Crocker juga merupakan hari yang paling berdarah selama masa terakhir ini di Irak. Hal itu menunjukkan bahwa bentrokan sektarian di Irak tetap meningkat terus, kegiatan kekerasan tidak menunjukkan gejala peredaan, sedangkan tentara koalisi yang dipimpin AS tetap dalam kewalahan. Pemulihan perdamaian dan keamanan tetap adalah tugas yang paling urgen dewasa ini.

Selain itu, Crocker sedikitnya tetap menghadapi tantangan dari tiga aspek.

Pertama, bagaimanan menangani hubungan antara golongan Sunni dan golongan Syiah tetap adalah masalah yang paling sulit diselesaikan. Dalam jangka panjang, AS selalu mengambil kebijakan memukul sambil membujuk dua golongan tersebut, namun tidak mengambil langkah kuat untuk menyelesaikan pertikaian antara dua golongan agama itu, maka ternyata mencapai hasil yang memuaskan.

Kedua, bertambah kerasnya seruan negara-negara kawasan Timur Tengah yang menuntut AS menarikkan mundur tentaranya dari Irak. Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul-Aziz dalam Konferensi Tingkat Tinggi Liga Arab mengimbau negara-negara Arab bersatu untuk mencegah " kekuatan asing mengendalikan masa depan kawasannya ". Arab Saudi merupakan sekutu utama AS di kawasan Timur Tengah, Raja Abdullah mengkritik keras keberadaan tentara AS di Irak menandakan semakin isolasinya AS di kawasan Timur Tengah. Bagaimanan menangani hubungan dengan negara tetangga Irak, khususnya hubungannya dengan Iran, merupakan persoalan yang dihadapi pula oleh Crocker.

Ketiga, semakin besarnya tekanan dalam negeri AS yang menuntut untuk menarikkan mundur tentara dari Irak. Jajak pendapat terbaru yang diumumkan Harian " USA Today " menunjukkan, kini terdapat 56% orang AS menganggap AS bersalah untuk menyerang Irak, angka ini naik 33% dibandingkan dengan 4 tahun yang lalu. Jajak pendapat tersebut menunjukkan pula, 60% responden mendukung Kongres menetapkan jadwal untuk penarikan tentara dari Irak. Senat AS yang didominasi oleh Partai Demokrasi kemarin menerima baik rancangan undang-undang tentang belanja militer di Irak dengan tersedia jadwal penarikan tentara. Walau pelaksanaan rancangan tersebut masih perlu disahkan oleh Presiden George W. Bush, namun hal ini menyatakan bahwa semakin besarnya tekanan dalam negeri AS yang menuntut penarikan tentara dari Irak, sementara membawa banyak ketidak-pastian kepada kebijakan AS terhadap Irak, sehingga menambah kesulitan baru bagi Crocker di Irak.