Menurut keterangan Wakil Direktur Kantor Penghijauan Ibu Kota Beijing, Wang Sumei, hal itu pertama disebabkan oleh terbatasnya wilayah untuk penghijauan di distrik kota, dan kegiatan itu harus dilakukan secara profesional dengan seizin lembaga terkait, tidak semudah seperti di pedesaan. Dan ke-2, terbatas oleh factor transportasi, warga kota tidak begitu mudah menuju daerah perluaran kota untuk menjalankan wajib tanam pohon.

Bagian kehutanan di sejumlah kabupaten mengeluh semakin sulit mencari tempat untuk penanaman pohon wajib selama tahun-tahun belakangan ini. Kenyataannya dalam memilih lokasi untuk penanaman pohon wajib harus mempertimbangkan soal transportasi, kondisi alam setempat dan keselamatan jiwa. Seiring dengan semakin bertambahnya areal tanah hijau dan hutan di Beijing, tempat-tempat yang memerlukan penghijauan kebanyakan tersebar di daerah pegunungan yang jauh terpencil.

Menurut statistik, terhitung sampai akhir tahun 2006, bukit-bukit tandus yang cocok untuk penghutanan di Kota Beijing hanya sekitar 35 ribu hektar. Sampai akhir Repelita 11, penghijauan untuk bukit-bukit tandus di Kota Beijing pada pokoknya sudah dirampungkan . Wakil Direktur Kantor Komite Penghijauan Ibu Kota , Wang Sumei mengatakan, wajib menanam 3 sampai 5 batang pohon bagi setiap warga cukup usia dalam setiap tahun tidak mungkin dijadikan bentuk permanen, maka haruslah menganjurkan warga kota ambil bagian dalam kegiatan menggarap dan mengadopsi tanah hijau, agar upaya penghijauan berangsur-angsur beralih ke upaya pengelolaan dan perlindungan tanah hijau dari semula penanaman pohon semata-mata.