Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-04-04 17:08:05    
Tiongkok Berupaya Dorong Keadilan Pendidikan

cri
Saudara pendengar, kini semakin banyak siswa di daerah terpencil Tiongkok yang dapat menerima kuliah dari dosen terkenal melalui jaringan pendidikan jarak jauh. Siswa keluarga miskin dapat mengajukan permohonan kredit bantuan pelajaran ketika menerima pendidikan profesi tingkat menengah. Sejak tahun ini, siswa pedesaan di seluruh negeri Tiongkok dapat menerima pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dengan hanya membayar biaya buku saja. Perubahan-perubahan yang terjadi di kampus-kampus Tiongkok dalam waktu belakangan ini menunjukkan suatu gejala yang sama. Badan pendidikan Tiongkok sedang melaksanakan berbagai langkah untuk mendorong adilnya akses akan pendidikan. Dalam acara Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan kali ini akan kita diskusikan topik ini.

Sun Qiaoyun adalah seorang petani di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia Tiongkok Barat Laut. Putranya kini belajar di SMP setempat. Sun Qiaoyun mengatakan kepada wartawan, karena kondisi keluarganya yang sangat sulit, ia pernah berencana untuk menghentikan pendidikan putranya. Dikatakannya:

"Dulu, dalam satu semester saya harus membayar 120 Yuan RMB termasuk biaya sekolah dan biaya lain-lain. Karena keluarga saya sangat miskin, kami tidak mempu menanggung biaya itu. Akan tetapi sekarang kami dengar, anak-anak pedesaan tidak usah membayar biaya sekolah. Anak saya diundang oleh sekolah dan guru untuk belajar di sekolah."

Kebijakan baru yang menggembirakan Sun Qiaoyun dan putranya itu mulai dilaksanakan sejak semester pertama tahun 2006. Isi utamanya ialah, pemerintah membebaskan biaya sekolah dan biaya lain-lain bagi siswa-siswa yang menerima program wajib belajar di daerah pedesaan Tiongkok bagian barat yang ekonominya kurang maju. Kebijakan itu telah menguntungkan sekitar 50 juta siswa SD dan SMP di pedesaan. Sejak tahun ini kebijakan itu akan diperluas kepada siswa-siswa yang menerima program wajib belajar di seluruh daerah pedesaan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok melaksanakan sistem pendidikan wajib selama 9 tahun. Ini berarti, ke depan, siswa SD dan SMP di pedesaan Tiongkok tidak usah membayar biaya sekolah dan biaya lain-lain.

Saudara pendengar, sidang pleno Ke-16 Partai Komunis Tiongkok menetapkan tujuan pembangunan masyarakat harmonis di Tiongkok. Salah satu isi utamanya ialah menjamin setiap warga mempunyai kesempatan pendidikan yang adil. Pemerintah Tiongkok akan berupaya menambahkan dana pendidikan hingga mencapai 4% Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Pendidikan Tiongkok Zhou Ji mengatakan, dana pendidikan tambahan itu terutama digunakan di pedesaan, agar anak-anak daerah pedesaan memperoleh kesempatan lebih baik untuk menerima pendidikan. Ia mengatakan:

"Tiongkok akan meningkatkan investasi di bidang pendidikan. Biaya pendidikan baru itu terutama digunakan di pedesaan. Dari tahun 2006 sampai 2010, pemerintah Tiongkok akan menambah dana wajib belajar untuk warga pedesaan menjadi sejumlah 200 milyar Yuan RMB."

Disamping membebaskan biaya sekolah dan biaya lain-lain di daerah pedesaan, pemerintah Tiongkok masih mengambil tindakan lain untuk meningkatkan taraf pendidikan di daerah pendidikan, yaitu menyediakan pos guru di sekolah pedesaan di daerah terpencil Tiongkok bagian Barat, dan mendorong siswa lulusan perguruan tinggi menjadi guru di sekolah pedesaan bagian Barat. Menurut statistik yang tidak lengkap, dewasa ini tercatat 20.000 sarjana ditempatkan di sekitar 2800 SD dan SMP di daerah bagian Barat. Ini telah mengubah kondisi pedesaan di Bagian Baratyang dulunya kekurangan guru, sehingga meningkatkan mutu pelajaran di daerah tersebut. Sementara itu, pemerintah Tiongkok meluncurkan "Proyek Pendidikan Jarak Jauh Modern SD dan SMP Pedesaan." Melalui komputer dan jaringan televisi satelit, pemerintah Tiongkok membuka pelajaran jarak jauh, agar anak-anak pedesaan seperti anak di kota-kota besar, dapat menerima pelajaran guru terkenal melalui cara multi media.

Sekolah Dasar Harapan Nan Qiao di Kecamatan Leixi Propinsi Jiangxi Tiongkok Tengah adalah salah satu sekolah yang menikmati jaringan pendidikan jarak jauh. Guru Huang Yanqun memperkenalkan, kini para siswa dapat mendengarkan kuliah guru-guru yang setingkat profesor dari Kota Beijing pada waktu tertentu melalui sistem pendidikan jarak jauh.

Dikatakannya bahwa dulu fasilitas sekolah di pedesaan relatif kurang, maka banyak keluarga yang mengirim anak mereka belajar di sekolah di kota. Sekarang setelah dibukanya jaringan pendidikan jarak jauh, syarat sekolah di pedesaan sama dengan di kota, maka anak-anak kembali belajar di sini.

Menurut rencana, sampai akhir tahun ini, setiap sekolah SD dan SMP di pedesaan akan berkemampuan menerima televisi satelit. Setiap SMP pedesaan sekurang-kurangnya memiliki satu kelas komputer.

Di bidang pendidikan tidak wajib antara lain SMA, pendidikan teknik profesi serta pendidikan tingkat tinggi, tahun lalu pemerintah Tiongkok telah menyempurnakan sistem bantuan siswa miskin, antara lain dengan memberikan hadiah sekolah, kredit sekolah kepada siswa-siswa miskin, dan mengurangi atau membebaskan biaya sekolah mereka.

Namun, karena ketidak-seimbangan perkembangan ekonomi dan sosial di berbagai tempat Tiongkok, maka terdapat perselisihan yang relatif besar antar kota dan desa, antar daerah serta antar sekolah di bidang pendidikan. Kesempatan menerima pendidikan juga berbeda. tugas pemerintah Tiongkok untuk mendorong meratanya akses terhadap pendidikan masih sangat berat. Menteri Pendidikan Tiongkok Zhou Ji menyatakan, ke depan pemerintah Tiongkok akan terus berpegang pada sifat kesejahteraan sosial. Pemerintah Tiongkok akan meletakkan pendorongan pemerataan pendidikan dan perkembangan sehat serta berkelanjutan sistem pendidikan pada posisi penting kebijakan pendidikan Tiongkok.