Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-04-09 16:29:00    
Tiongkok Terus Tingkatkan dan Perbaiki Pengontrolan Makro

cri

Ekonomi Tiongkok telah selama beberapa tahun berturut-turut memelihara pertumbuhan yang relatif cepat. Momentum tersebut akan terus berlanjut pada tahun ini. Selama dua bulan pertama tahun ini, produksi industri dan perdagangan luar negeri Tiongkok menunjukkan momentum pertumbuhan pesat. Akan tetapi, ekonomi Tiongkok tetap dililit banyak kontradiksi dan masalah. Untuk itu, Tiongkok akan terus meningkatkan dan memperbaiki kontrol makro.

Tanggal 18 Maret, bank sentral Tiongkok untuk ke-3 kalinya menaikkan bunga sejak tahun lalu. Bank Sentral menaikkan 0,27 poin kurs tabungan dan pinjaman jangka panjang selama satu tahun. Bank sentral Tiongkok menunjukkan, kenaikan bunga kali ini akan menguntungkan pertumbuhan rasional kredit moneter dan investasi. Kenaikan bunga juga akan memelihara stabilitas tingkat harga dan menguntungkan operasi yang stabil dan sistem moneter yang sehat.

Dari data ekonomi Tiongkok selama dua bulan pertama tahun ini, maksud bank sentral Tiongkok untuk menaikkan bunga tidak sulit ditebak. Kredit bank Tiongkok bertambah hampir satu triliun yuan rmb dalam dua bulan. Surplus perdagangan juga terus menciptakan rekor tertinggi dibandingkan masa sama sejarah. Walaupun untuk sementara investasi tertekan, tapi juga tetap terdapat tekanan yang mengakibatkan investasi memanas kembali.

Direktur Akademi Keuangan dan Moneter Universitas Rakyat Tiongkok Chen Yulu mengatakan, dinaikkanya bunga oleh bank sentral Tiongkok kali ini dimaksudkan untuk mengontrol terus membesarnya dana kredit.

Chen Yulu mengatakan: "Kenaikan bunga berarti bank sentral memberikan sinyal uang ketat. Apabila kelebihan dana bergerak dan pinjaman tidak dikontrol dengan efektif, maka ada kemungkinan bunga akan dinaikkan lagi."

Di depan sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional (KRN) pada bulan Maret, Perdana Menteri Wen Jiabao menunjukkan, dewasa ini, dalam perkembangan ekonomi Tiongkok tetap terdapat banyak kontradiksi dan masalah, terutama sebagai berikut. Skala total investasi aset tetap relatif besar. Masalah kelebihan dana bergerak bank menonjol. Unsur-unsur yang mendorong investasi tetap bertambah terlalu pesat dan pemberian kredit terlalu banyak. Surplus perdagangan luar negeri relatif besar dan kontradiksi ketidakseimbangan neraca internasional semakin tajam.

Dalam laporan kerja pemerintahnya, Wen Jiabao menunjukkan, tahun ini, Tiongkok akan secara terpadu memanfaatkan beberapa alat kebijakan moneter, secara rasional mengontrol volume total kredit moneter, dan dengan efektif meredakan masalah kelebihan dana bergerak bank. Tiongkok juga akan mengontol skala investasi aset tetap.

Selama beberapa tahun ini, dibandingkan dengan investasi, relatif kurangnya konsumsi merupakan masalah penting yang menggangu perkembangan sehat ekonomi. Dalam laporan kerja pemerintahnya, Wen Jiabao mengatakan perlunya tetap memperluas keperluan dalam negeri. Wen Jiabao juga mengatakan perlunya mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan pendapatan penduduk kota dan desa, khususnya kaum pendapatan menengah dan rendah, lebih-lebih meningkatkan peredaran perdagangan di pedesaan dan pembangunan sistem pasar. Wen Jiabao juga berharap dapat memperbaiki lingkungan dan fasilitas konsumsi di pedesaan.

Direktur Akademi Ekonomi Univestas Peking, Liu Wei mengatakan, pemerintah akan menambah belanja di bidang jaminan sosial dan pertolongan, sehingga penduduk yang berpendapatan rendah dapat menikmati kesejahteraan yang didatangkan oleh perkembangan ekonomi dan meningkatkan taraf penghidupan mereka bersama lapisan pendapatan tinggi.

Dikatakan oleh Liu Wei: "Pendapatan kaum yang berpendapatan tinggi naik semakin cepat. Keuntungan yang didatangkan dalam pertumbuhan ekonomi nasional akan terpusat pada kaum pendapatan tinggi. Walaupun skala konsumsi mereka sangat besar, tapi skala pendapatan mereka lebih besar. Karena itulah proporsi konsumsi dalam pendapatan mereka lebih rendah. Keuntungan yang didatangkan dalam pertumbuhan ekonomi tidak bisa secara sinkronis memacu besarnya konsumsi."

Ketidakseimbangan neraca internasional yang diakibatkan oleh terlalu besarnya surplus perdagangan merupakan pula masalah lain yang dihadapi oleh ekonomi Tiongkok. Itu tidak saja mengakibatkan kerap terjadinya pergesekan perdagangan antara Tiongkok dan mitra perdagangan utamanya. Bank sentral Tiongkok juga terpaksa menyalurkan RMB dalam jumlah besar untuk menukar laba valuta asing yang diperoleh perusahaan, sehingga gerakan pasar RMB terlalu besar. Gubernur Bank Rakyat Tiongkok sebagai bank sentral Zhou Xiaochuan mengatakan, Tiongkok akan menjadikan penyesuaian kembali struktur ekonomi sebagai jalan yang paling penting untuk menyesuaikan kembali ketidakseimbangan neraca internasional.

Dikatakannya: "Jalan yang paling penting untuk menyesuaikan kembali ketidakseimbangan neraca internasional ialah melaksanakan kebijakan penyesuaian kembali yang bersifat struktur ekonomi. Pertama, hendaknya kebutuhan dalam negeri diperluas, di antaranya lebih-lebih kebutuhan dalam negeri yang bersifat konsumsi dan mengembangkan industri jasa. Industri jasa merupakan rantai penting untuk mendorong perkembangan kebutuhan dalam negeri. Selain itu, kebijakan penyesuaian kembali yang bersifat struktur mencakup juga perluasan impor. Tetapi perlu secara bertahap mencabut sejumlah kebijakan yang menghalangi. Perusahaan-perusahaan Tiongkok perlu didukung untuk menanam modal di luar negeri."

Bersamaan dengan ketidakseimbangan neraca internasional, cadangan valuta asing Tiongkok terus bertambah, sampai melebihi 1 triliun dolar AS sejauh ini. Bagi Tiongkok sebagai negara yang ekonominya sedang berkembang pesat, cadangan valuta asing yang cukup banyak akan menguntungkan perkembangan ekonomi dan meningkatkan kekuatan negaranya. Akan tetapi, cadangan valuta asing yang bertambah pesat juga mungkin akan memicu risiko moneter. Dewasa ini, dalam cadangan valuta asing Tiongkok, aset dolar AS menempati porsi terbanyak. Asal aset dolar AS tidak terpengaruhi, Tiongkok akan membentuk perusahaan investasi valuta asing negara yang khusus untuk mewujudkan pluralisasi investasi valuta asing. Menteri Keuangan Tiongkok Jin Renqing mengatakan: "Tiongkok akan membentuk perusahaan investasi valuta asing yang dipimpin oleh Dewan Negara. Dengan referensi sejumlah pengalaman internasional yang berhasil, Tiongkok akan melakukan pengelolaan terhadap investasi valuta asing. Asal keamanan dapat terjamin, Tiongkok sedapat mungkin akan memperoleh keuntungan dalam pengelolaan valuta asing."