Satu cabang keturunan Konghucu yang telah kehilangan lebih seribu tahun ditemukan di Kabupaten Xiyang, Propinsi Shanxi Tiongkok Utara, dan menjadi cabang keturunan Konghucu yang paling lama kehilangan catatannya.
Menurut perkenalan Komite Kerja Penyusunan Silsilah Konghucu, cabang keturunan Konghucu ini berpindah ke daerah lain dari tempat lahir Konghucu, yaitu Qufu, Propinsi Shangdong pada 1.000 tahun yang lalu, maka tidak dicatat dalam silsilah keturunan Konghucu, orang yang mengelapai cabang keturunan ini berpindah adalah Kong Miao, cucu Konghucu generasi ke-41.
Diperkenalkan, menurut kebiasaan sejak Dinasti Ming, Silsilah Konghuzu diperbaiki dengan besar-besaran setiap 60 tahun. Akan tetapi, karena berbagai sebab, sejauh ini hanya diperbaiki 4 kali, masing-masing pada zaman Tianqi Dinasti Ming, Zaman Kangqi dan Zaman Qianlong Dinasti Qing, serta Zaman Republik, setiap perbaikan tidak ada catatan mengenai cabang keturunan Kong Miao.
Pada halnya, mereka hanya berpindah ke tempat lain, dan kehilangan hubungan dengan kampung halaman selama 1.000 tahun. Demikian tutur Kong Deyong.
Menurut hasil penelitian, cabang keturunan Kong Miao berpindah ke Shanxi dari Qufu pada tahun 896 Masehi. Dalam waktu 1.000 tahun selanjutnya, mereka selalu menyimpan silsilah dan terus memperbaikinya, dan memberikan bukti kuat bagi pencarian akar keturunan kali ini. Sedang silsilah ini mungkin akan menjadi genealogi Konghucu yang paling kuno dari silsilah yang ada sekarang.
Direktur Redaksi Komite Kerja Penyusunan Silsilah Konghucu, Kong Dewei mengatakan, jumlah orang dari cabang keturunan ini tercatat 2.000 orang, dan dijuluki sebagai cabang keturunan Leping, untuk membedakannya dengan cabang keturunan lainnya Kongfusu yang tersebar di daerah lain, sekarang cabang keturunan ini telah tercantum dalam silsilah umum keturunan Konghucu.
Dengan diberi mandat oleh Komite Ajaran Ru Internasional, pada tahun 1998 turunan Konghucu mulai melakukan perbaikan ke-5 kali terhadap Silsilah Konghucu, sekarang telah mendapat 1,2 juta bahan-bahan mengenai keturunan Konghucu, dan terbukti bahwa turunan Konghucu telah sampai generasi ke-83. Pada tahun 2005, Silsilah Konghucu dianggap oleh PT Gisney Inggris sebagai silsilah yang terpanjang di dunia.
Konghucu adalah filosof, pemikir agung Tiongkok. Ajaran Rujia yang diciptakannya menekankan agar segala sesuatu berorientasi pada manusia, menghargai karakter cinta, sedia dan taat, di bidang pikiran dan kebudayaan mengusulkan persamaan dan perbedaan.
Diperkirakan, terhitung sampai sekarang, turunan Konghucu yang hidup tercatat 3 juta orang, dan 80% di antaranya hidup di daratan Tiongkok. Sedang di Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, AS, Malasyia dan Singapura juga terdapat banyak turunan Konghucu.
|