Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-04-16 13:52:38    
Supermarket Waralaba Masuki Ribuan Desa

cri

Sejak tahun 2005, Kementerian Perdagangan Tiongkok menghidupkan sebuah proyek yang mendorong dibukanya supermarket-supermarket di pedesaan. Melalui upaya selama dua tahun, supermarket waralaba yang terlihat di di kota-kota sekarang sudah mulai dibuka di banyak desa. Ini memberikan kemudahan bagi kaum tani untuk membeli barang-barang keperluan sehari-hari.

Supermarket bisa dijumpai di mana-mana di kota, tapi di pedesaan, belanja di supermaket merupakan sebuah angin segar yang baru bisa dinikmati selama dua tahun terakhir ini. Dibandingkan dengan toko-toko yang dibuka oleh kaum tani sendiri, supermaket pedesaan dibuka oleh perusahaan supermaket dengan sistem waralaba. Pengelolaan dan distribusinya di mana-mana seragam. Banyak supermarket pedesaan dapat memberikan jasa pemesanan dan pengantaran barang ke rumah petani berdasarkan keperluan petani. Selain menjual barang-barang keperluan sehari-hari, supermarket menyediakan pula banyak jasa untuk memenuhi keperluan kaum tani, antara lain menjual bahan produksi pertanian, mengundang pakar pertanian memberikan konsultasi kepada kaum tani, dan lain-lain.

Berbicara tentang "Proyek Pengembangan Supermarket di Ribuan Desa" yang mendorong dibukanya supermarket di pedesaan, Menteri Perdagangan Tiongkok Bo Xilai mengatakan: "Proyek tersebut dimaksudkan agar kaum tani dapat membeli barang-barang yang kualitasnya terjamin, sementara dapat memperbesar konsumsi dalam negeri. Sejauh ini telah dibuka 160 ribu supermaket pedesaan di seluruh negeri. Jumlah ini akan mencapai 250 ribu pada akhir tahun ini. Jangkauan supermarket ini akan meliputi 75% kabupaten di seluruh negeri. Dengan langkah ini, konsumsi kaum tani menjadi 60 miliyar yuan RMB, dan diperkirakan akan mencapai 85 miliar yuan RMB tahun ini."

Survei menunjukkan, jumlah petani merupakan 70% jumlah total populasi Tiongkok, tapi nilai konsumsinya hanya sebesar sepertiga nilai total konsumsi seluruh negeri. Meningkatkan kebutuhan akan konsumsi, lebih-lebih di pedesaan, dan mengubah situasi pertumbuhan ekonomi yang didorong terutama oleh investasi dan ekspor, merupakan salah satu unsur yang paling penting untuk mendorong berubahnya stuktur ekonomi Tiongkok dewasa ini.

Pendapatan kaum tani relatif rendah dalam jangka panjang merupakan sebab fundamental yang mencegah peningkatan taraf konsumsi di pedesaan. Untuk memperbaiki kehidupan penduduk di pedesaan, pemerintah Tiongkok telah mencabut pajak pertanian, meningkatkan pembangunan prasarana antara lain jalan, pensuplaian air minum, jaringan listrik dan telekomunikasi, menambah investasi di bidang-bidang pendidikan, kebudayaan dan kesehatan di pedesaan. Seiring dengan semakin menonjolnya efek kebijakan-kebijakan tersebut, daya beli kaum tani Tiongkok juga semakin meningkat. Dengan demkian, pembukaan supermaket di pedesaan tidak saja membantu meningkatkan taraf penghidupan kaum tani, tapi juga menguntungkan pemberantasan barang-barang yang palsu atau buruk kualitasnya di pedesaan.

Munculnya supermaket yang standar di pedesaan telah menjadi tekanan bagi toko-toko yang dikelola oleh keluarga tani dan sangat populer di desa. Tapi, kebanyakan mereka sudah siap ambil bagian dalam penataran pengelolaan dan distribusi seragam, supaya secara langsung menjadi salah satu cabang waralaba dari supermaket standar.

 

Dewasa ini, tekanan terbesar bagi perusahaan-perusahaan supermaket Tiongkok dalam mengembangkan pos jaringan di pedesaan ialah masalah keuntungan. Menurut perhitungan, apabila jumlah investasinya sama, laba kotor supermaket di pedesaan hanya sepertiga di kota. Selain itu, prasarana bisnis di pedesaan sangat lemah, biaya bisnisnya tinggi. Semua ini merupakan unsur-unsur yang menghalangi perkembangan supermaket di pedesaan.

Berbicara tentang kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan supermaket pedesaan, Asisten Menteri Perdagangan Tiongkok Huang Hai mengatakan: "Kesulitan terbesar ialah ketidakseimbangan perkembangan. Desa-desa di Tiongkok bagian timur lebih baik untuk perkembangan bisnis supermarket. Di lain pihak, perkembangan supermarket di desa-desa bagian Barat relatif lamban. Kedua, perusahaan yang membuka supermaket di pedesaan skalanya kecil dan kekuatan relatif lemah. Ke-3 adalah harga listrik. Harga listrik untuk keperluan bisnis lebih mahal satu kali lipat daripada harga untuk pertanian, maka, biayanya bertambah."

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah Tiongkok menyalurkan dana khusus untuk pengembangan supermaket pedesaan. Untuk itu, sejak tahun 2005, pemerintah Tiongkok telah menyalurkan dana dengan total lebih dari 500 juta yuan RMB. Sedangkan Bank Pembangunan Negara juga menyalurkan kredit bersifat kebijakan sejumlah 10 miliar yuan RMB. Bank akan memberikan kredit dengan bunga diskonto kepada perusahaan yang membangun pusat distribusi.

 

Kementerian perdagangan Tiongkok juga mendorong agar jaringan logistik pedesaan yang ada di berbagai propinsi pada masa dulu digabung dengan "Proyek Pengembangan Supermaket di Ribuan Desa" supaya membentuk jaringan logistik barang-barang konsumsi tipe baru di pedesaan. Perusahaan boleh memborong produk tambahan pertanian melalui jaringan tersebut, antara lain telur dan sayur-mayur. Dengan demikian kaum tani mendapat bimbingan bagaimana melakukan produksi. ini akhirnya dengan efektif akan meningkatkan pendapatan kaum tani.

Dewasa ini, hampir semua perusahaan yang ambil bagian dalam proyek tersebut sedang menambah jaringan di pedesaan. Tapi kesemuanya ini hanyalah langkah pertama untuk merintis pasar konsumsi di pedesaan. Menteri Perdagangan Tiongkok Bo Xilai mengatakan: "Kami sedang membangun jaringan logistik produk pertanian. Di seluruh negeri dibangun 100 pasar grosir ukuran besar. Selain itu, Tiongkok mendukung 100 perusahaan grosir produk pertanian ukuran besar agar memainkan peranan utama. Sementara itu Tiongkok menstandarkan dan memodernkan 2,000 pasar grosir ukuran besar di seluruh negeri."

Tahun ini genap 3 tahun dilaksanakannya "Proyek Pengembangan Supermarket di Ribuan Desa." Diperkenalkan, proyek tersebut akan akan dimasyarakatkan di semua kota dan kabupaten yang memenuhi syarat. Selain itu, juga akan dibangun 100 ribu toko milik keluarga petani waralaba, terutama menjual barang-barang yang relatif laris di pedesaan, antara lain produk kimia untuk keperluan sehari-hari, makanan dan alat elektronik.