Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-04-24 12:52:36    
Tim Angkat Besi Putri Tiongkok dalam Kejuaraan Asia

cri

3 rekor dunia dipecahkan berturut-turut dalam waktu 3 hari. Tim lifter puteri Tiongkok membangkitkan demam memecahkan rekor dunia dalam Kejuaraan Asia Angkat Besi yang diadakan di Tai'an Shandong. Akan tetapi, prestasi tersebut tidak membawa banyak kegembiraan kepada tim Tiongkok yang sibuk mengadakan persiapan bagi Olimpiade, melainkan membuat mereka dengan lebih jelas menyadari kekurangan sendiri.

Kejuaraan Asia merupakan kompetisi angkat besi internasional pertama di dunia tahun ini dan sejak pembukaannya pada hari Sabtu lalu, tim puteri Tiongkok setiap hari membuat kejutan.

Dalam pertandingan kelas 48 kilogram hari pertama, Chen Xiexia memecahkan rekor dunia angkatan jerk dengan prestasi 120 kilogram dan dalam pertandingan kelas 53 kilogram hari kedua, Li Ping, juara Asian Games Doha dengan prestasi 129 kilogram memecahkan rekor dunia angkatan jerk; dalam pertandingan kelas 58 kilogram kemarin, Qiu Hongmei, juara Kejuaraan Dunia tahun lalu dengan prestasi 141 kilogram memperbarui rekor dunia yang dicetak Chen Yanqing dalam Asian Games Doha.

Terus memecahkan rekor dunia dalam Kejuaraan Asia sering terjadi, tapi yang menjadi kebetulan ialah lifter puteri Tiongkok semuanya berhasil memecahkan rekor dunia dan rekor dunia sebelumnya juga diciptakan oleh lifter Tiongkok sendiri.

Penasehat tim nasional Xue Deming mengatakan, beberapa kelas tersebut adalah kelas unggulan tim Tiongkok, sedangkan beberapa lifter puteri yang berhasil memecahkan rekor dunia di Tai'an itu semuanya pandai angkatan jerk. Pelatih tim puteri Li Shunzhu menjelaskan, bahwa nomor angkatan jerk adalah manifestasi kekuatan mutlak, sedangkan angkatan snatch lebih mengindahkan ketrampilan, oleh karena itu, prestasi beberapa hari ini menunjukkan kekuatan lifter puteri Tiongkok".

Ketika Qiu Hongmei berhasil memecahkan rekor dunia yang baru, ia merasa sangat gembira. Walau ia pernah menggondol medali emas dalam Kejuaraan Dunia tahun lalu, tapi ia tidak begitu terharu seperti sekarang.

Seusai pertandingan, Qiu Hongmei mengatakan, ia merasa sangat terharu bukan karena berhasil memecahkan rekor dunia, melainkan merasa dirinya sendiri memperoleh imbalan melalui latihan rajin.

Li Shunzhu juga mengatakan dengan terharu bahwa tidak sia-sia latihan musim dingin selama lima bulan.

Salahsatu target tim Tiongkok dalam Kejuaraan Asia kali ini ialah menguji hasil latihan musim dingin, sedangkan tim pelatih telah menyusun strategi memecahkan rekor sebelum ke Tai'an, maka penampilan tim puteri itu tidak di luar dugaan mereka.

Lifter puteri Tiongkok yang terus memecahkan rekor dunia rupanya melalui Kejuaraan Asia memberikan sinyal kepada dunia bahwa lifter puteri Tiongkok untuk kelas kecil tetap melopori di dunia.

Xue Deming mengatakan, dilihat dari beberapa prestasi yang memecahkan rekor itu, situasi lifter puteri Tiongkok sangat baik.

Yang mengherankan, Pelatih Kepala tim lifter puteri Tiongkok Ma Wenhui menyatakan kekhawatirannya. Ia mengatakan, prestasi mereka adalah kelas satu tapi jangan lupa, ini hanya kompetisi kaliber Asia, lifter favorit Eropa tidak ikut dan mereka pasti akan menunjukkan penampilan baik dalam Olimpiade tahun 2008. Rasa krisis itu belum pernah berkurang.

Dalam Olimpiade Athena, di luar dugaan, lifter puteri Tiongkok kelas 48 kilogram kehilangan medali emas setelah dikalahkan lifter Turki. Kejadian di luar dugaan itu membuat tim Tiongkok selalu memelihara kewaspadaan dan kepala dingin selama 3 tahun ini.

Ma Wenhui mengatakan, rival utama lifter Tiongkok adalah tim Rusia, Thailand dan Korea Selatan, sedangkan tim Rusia mencapai kemajuan pesat pada kelas kecil, maka tidak boleh diabaikan.