Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-05-07 14:18:12    
Forum Bo`ao Himbau Negara-negara Asia Timur Tingkatkan Kerja Sama Energi

cri

Saudara pendengar, di depan sidang tahunan Asia Bo`ao yang ditutup tak lama berselang, keamanan energi Asia menjadi fokus perhatian para peserta. Banyak pejabat dan pengusaha dari negara-negara Asia Timur berpendapat, dewasa ini cadangan energi di Asia Timur sangat terbatas, tapi volume kebutuhan sangat besar. Oleh karena itu, dalam keadaan mengambang tingginya harga energi global, berbagai negara Asia Timur seharusnya meningkatkan kerja sama energi, dan bersama-sama menjamin keamanan energi regional.

Dewasa ini, Asia Timur merupakan salah satu kawasan yang volume konsumsi energinya, antara lain minyak bumi dan gas alam paling banyak di dunia, akan tetapi, cadangan energi di kawasan itu sangat terbatas, dan sangat tergantung pada energi dari luar kawasan. Laporan yang diumumkan oleh Deloitte&Touche sebagai lembaga pengelolaan dan konsultasi terbesar di seluruh dunia baru-baru ini menunjukkan, kebutuhan akan energi di Kawasan Asia Pasifik merupakan 30% kebutuhan total akan energi di seluruh dunia, tapi volume suplai hanya merupakan sekitar 10% suplai total global. Asia Timur yang berkembang pesat dan berkelanjutan sedang mengalam ancaman kurangnya energi, penjaminan keamanan energi sedang menjadi masalah penting yang dihadapi bersama oleh berbagai negara Asia Timur.

Wakil Menteri Komisi Pembangunan dan Reformasi Negara Tiongkok Chen Demin di depan Forum Bo`ao menghimbau negara-negara Asia Timur mendirikan mekanisme keamanan energi yang lebih efektif, bersama-sama menghadapi masalah keamanan energi yang sedang mengancam dunia.

Dikatakan oleh Chen Demin:"Kami perlu menciptakan mekanisme keamanan energi baru yang saling menguntungkan, Tiongkok juga harus ambil bagian dalam mekanisme tersebut. Selain ekploitasi bersama energi, dalam kerja sama internasional kami harus bersama-sama meneliti bagaimana menggunakan energi bersih, meningkatkan efisiensi energi, termasuk persetujuan dan diskusi bilateral dan multilateral, dan lain-lain."

Dilaporkan, Tiongkok merupakan negara terbesar kedua konsumsi minyak bumi di dunia menyusul AS. Sejak tahun 2001, di bawah latar belakang terus mengambangnya harga minyak internasional dan bertumbuh pesatnya ekonomi Tiongkok, Tiongkok selalu agak kekurangan energi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, menghindari dampak negatif yang diakibatkan terputusnya pensuplaian minyak dan fluktuasi tajam harga minyak telah menjadi target penting keamanan energi Tiongkok.

Chen Demin mengatakan, mirip dengan banyak negara, Tiongkok akan mendirikan cadangan minyak bumi strategis untuk menghadapi keadaan darurat. Program tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dan menurut rencana untuk tidak mempengaruhi harga minyak yang berfluktuasi pada posisi tinggi. Diungkapkannya, hingga tahun 2010, cadangan minyak bumi strategis Tiongkok akan sama dengan jumlah impor dalam 30 hari. Angka tersebut jauh rendah daripada jumlah cadangan minyak bumi Jepang dan Korea Selatan yang sama dengan jumlah impor dalam 90 hari dewasa ini.

Chen Demin menyatakan, dalam keadaan gawatnya antara pensuplaian dan kebutuhan energi dalam negeri, Tiongkok mengharapkan agar dapat meningkatkan kerja sama dengan berbagai negara di bidang energi.

Dilaporkan, selama beberapa tahun ini, situasi gawatnya energi di seluruh dunia mengakibatkan persaingan buruk antara berbagai negara Asia Timur di pasar energi, sehingga berbagai negara Asia Timur lebih mudah mengalami kerugian dalam keadaan fluktuasinya pasar energi global.

Oleh karena itu, Profesor Kim Tai Yoo dari Universitas Negara Seoul Korea Selatan menyatakan, negara-negara Asia Timur seharusnya menyamakan pendirian dan suara dalam kebijakan energi untuk memelihara kestabilan harga energi regional.

Dikatakannya: "Karena dewasa ini kami tidak mempunyai rancangan resolusi yang paling baik, maka persaingan antara negara-negara Asia Timur sangat sengit, sehingga harga minyak semakin tinggi. Persaingan di kawasan merupakan tantangan terbesar bagi kerja sama internasional keamanan energi. Belum tentu terdapat pilihan terbaik dalam distribusi energi. Apabila terdapat mekanisme yang mendorong negara-negara konsumsi mengadakan kerja sama erat untuk menghadiri persaingan buruk di pasar energi."

Kim Tai Yoo mengusulkan, Asia Timur seharusnya mendirikan liga mirip "Dana Stabilitas Harga" dalam rangka memberikan dukungan dana dan teknologi kepada proyek energi ukuran besar eksploitasi dan pelindungan energi yang bisa digantikan. Ini akan membantu risiko yang ditanggung oleh negara tunggal dalam menanam modal dalam jumlah besar, dan mendorong negara-negara Asia lainnya yang relatif kecil skala ekonominya, sehingga menjamin keamanan energi keseluruhan Asia.

Keamanan energi membutuhkan bukan saja kerja sama antar negara, tapi juga antar perusahaan. Direktur Utama Perusahaan Umum Minyak Bumi Maritim Tiongkok Fu Chengyu mengatakan, selain bersama mengeksploitasi energi, perusahaan-perusahaan di Asia Timur seharusnya meningkatkan kerja sama di bidang-bidang peningkatan efisiensi konsumsi, pengurangan konsumsi energi dan penelitian energi baru.

Fu Chengyu mengatakan: "Kerja sama antar negara di bidang penelitian teknologi dan energi baru perlunya diperluas ke kerja sama antar perusahaan, perlunya meningkatkan penelitian dan investasi hakiki energi baru, energi yang dapat digantikan dan energi reproduktif. Investasi hari ini berarti lebih banyak suplai besok."

Dewasa ini, kerja sama energi antar perusahaan di negara-negara Asia Timur, antara lain Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Banyak perusahaan Asia Timur bersama-sama mengadakan eksploitasi minyak bumi dan gas alam, dan meningkatkan kerja sama di bidang-bidang energi reproduktif, keamanan dan pelestarian lingkungan. Pakar ke Forum Asia Bo`ao secara merata mengatakan, untuk masa depan, penggalangan platform kerja sama keamanan energi merupakan pilihan sewajarnya negara-negara Asia Timur.

Saudara pendengar, demikian tadi laporan tentang kerja sama energi di Asia Timur untuk mengisi ruangan ekonomi edisi ini. Penyiar Anda Insan mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda. Sampai jumpa pada acara sama minggu depan.