Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-05-14 14:13:50    
Agar Masyarakat Nikmati Sinar Budaya

cri

Saudara pendengar, selama liburan Hari Buruh Internasional, banyak perpustakaan di Beijing, Shanghai, Shenzhen dan kota-kota lain tetap buka. Bukan hanya itu, perpustakaan-perpustakaan tersebut juga mengadakan kegiatan yang beraneka ragam supaya masyarakat bisa menikmati fasilitas-fasilitas publik.

Pada masa lampau, selama liburan, banyak instansi-instansi publik ikut libur. Seiring dengan era keterbukaan dan informasi, kesadaran sakan servis pun meningkat. Kalangan perpustakaan pun menyadari bahwa yang utama adalah pembaca. Sedangkan pemerintah Tiongkok sangat mementingkan sistem pelayanan umum untuk memajukan bidang kebudayaan. Sejak April tahun 2002, Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Keuangan bersama-sama menyelenggarakan Proyek Pemanfaatan Sumber Kebudayaan Dan Informasi Seluruh Negeri agar sumber-sumber kebudayaan dan sumber informasi iptek dapat ditranfer kepada masyarakat luas dengan cara penyebaran yang maju. Untuk menyelesaikan masalah kesulitan membaca, kedua kementerian tersebut melaksanakan Proyek Pengantaran Buku Ke Desa. Proyek tersebut kini telah melingkupi 300 lebih kabupaten dan digemari para petani.

Selama Program Lima Tahun ke-11, Tiongkok akan terus memperbesar alokasi pembangunan instansi kebudayaan, dan lebih lanjut menyelesaikan masalah kekurangan pos-pos instansi kebudayaan di kabupaten. Sementara itu, Tiongkok akan memperbesar intensitas reformasi usaha kebudayaan demi kesejahteraan umum, memperbaiki cara pelayanan, menambah isi pelayanan agar menyediakan pelayanan kebudayaan yang lebih baik kepada lebih banyak rakyat biasa.

Dalam bimbingan pemerintah, perpustakaan pun tidak mau ketinggalan. Gedung Kebudayaan, perpustakaan dan Museum di Beijing telah menjadi Rumah Kebudayaan massa.

Perpustakaan adalah pusat buku. Perpustakaan juga mengundang pakar atau professor untuk menjelaskan syair masa lalu kepada publik, dan mengatur relawan untuk mengadakan kelas bahasa Inggris. Museum juga mengadakan kursus mengenai hari raya tradisional dan kalender imlek agar massa lebih mengenal hari raya tradisional Tiongkok serta ilmu pengetahuan terkait.

Di propinsi Jiangsu, Perpustakaan Baru Nanjing dirampungkan dan dibuka untuk umum pada bulan Oktober tahun lalu. Di perpustakaan tersebut didesain ruang membaca khusus untuk pembaca tuna netra. Selain itu perpustakaan memasang 50 ribu buku di situs web agar warga bisa membaca buku pustakaan tersebut di rumah masing-masing. Kursus bebas biaya pustakaan tersebut pun sangat terkenal.

Di Chengdu, propinsi Sichuan, dana sejumlah 8 juta Yuan akan dialokasikan untuk melaksanakan Proyek Pemberdayaan Rakyat Di Bidang Kebudayaan untuk membantu 400 desa miskin mendirikan pustakaan iptek desa.

Di Hangzhou, ibu kota propinsi Zhejiang, diadakan proyek "Satu Kartu." Dengan satu kartu anggota saja, pembaca bisa mengakses sistem pencari dari perpustakaan-perpustakaan yang termasuk dalam sistem "Satu Kartu" tersebut sehingga pembaca bisa dengan lebih mudah mendapatkan buku yang dibutuhkannya.

Semakin banyak daerah menyadari bahwa peningkatan sistem pelayanan publik di bidang kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan kebudayaan masyarakat adalah suatu tuntutan yang tak terelakkan untuk membina wawasan iptek. Dengan upaya pemerintah dan pemerintah berbagai tingkat serta badan terkait, pembangunan kebudayaan sedang menuju ke berbagai sudut kota dan desa agar rakyat dapat menikmati sinar layanan di bidang kebudayaan.