Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-05-28 15:47:19    
Tim Tenis Meja Tiongkok Yang Hilang Akal

cri

Anders Thunstorm yang pernah menjabat pelatih utama pada masa jaya tenis meja putra Swiss mengajukan satu pertanyaan kepada mantan pelatih umum tim tenis meja Tiongkok Cai Zhenhua: "Cai Zhenhua, apakah Anda mengenang masa kegairahan pertandingan antara Tiongkok-Swiss?"

Ya, Cai Zhenhua pasti tidak bisa melupakan masa tersebut. Pada masa itu, Tiongkok dan Swiss selalu adu kecerdasan dan kekuatan, serta tidak meremehkan rincian kecil, sedangkan, selama Turnamen Tenis Meja Sedunia ke-48 yang digelar di Zagreb, ibu kota Kroatia pada tanggal 21 sampai 28 Mei ini, tim Tiongkok tidak pernah menghadapi halangan yang berarti. Sebagai mantan pemain dan mantan pelatih umum tenis meja Tiongkok, Cai Zhenhua memang mengharapkan tim Tiongkok tidak boleh kehilangan satu pun piala emas, tapi sebagai juru mudi tenis meja Tiongkok dan salah satu pengambil kebijakan Federasi Tenis Meja Internasional, Cai Zhenhua harus mempertimbangkan masa depan olahraga tenis meja di seluruh dunia.

Baik Cai Zhenhua maupun pejabat-pejabat Federasi Tenis Meja Internasional dari Tiongkok dililit oleh dwifungsinya masing-masing.

Ketika menjabat Ketua Federasi Tenis Meja Internasional, pemain terkenal Tiongkok Xu Yinsheng memperpanjang diameter bola tenis meja sampai 40 milimeter untuk meningkatkan kenikmatan pertandingan tenis meja. Akan tetapi, sejumlah orang Tiongkok yang mengkhawatirkan bahwa reformasi Xu Yinsheng tersebut akan mendatangkan dampak negatif kepada tim tenis meja Tiongkok, dan mencela Xun Yinsheng merugikan kepentingan Tiongkok. Xu Yinsheng pernah mengatakan:" Susah sekali untuk menjabat Ketua Federasi Tenis Meja Internasional."

Ketua Komite Teknologi Federasi Tenis Meja Internasional Yao Zhenxu mengatakan, dominasi tenis meja Tiongkok akan mempengaruhi status tenis meja dalam olympiade. Ia khawatir bahwa walaupun status tenis meja di Olimpiade Beijing tidak akan diubah, tapi pada tahun 2012, tenis meja mungkin tidak dapat menikmati perlakuan serupa di Olimpiade London. Dikatakannya, pertandingan tenis meja Olimpade London mungkin akan dilangsungkan di stadium kecil yang tidak menarik perhatian umum.

Yao Zhenxu mengatakan: "Tiongkok tidak mungkin mengalah begitu saja."

Mantan pemimpin tim tenis meja Tiongkok itu memperingatkan para penggemar tenis meja Tiongkok, jangan memusuhi reformasi yang dilaksanakan oleh Federasi Tenis Meja Internasional. Dikatakan oleh Yao Zhenxu:"orang Tiongkok sama seperti orang lain bisa menyesuaikan diri dengan perubahan apapun dalam peraturan dan peralatan. Bola besar, sistem 11 skor, servis tanpa penutupan dan reformasi lain, tak pernah menghalangi langkah maju orang Tiongkok."

28 nomor besar Olimpade tampaknya sama rata, tapi berbeda-bedar tingkatnya di dalam hati Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ketika membagikan keuntungan dalam IOC, tenis meja digariskan sebagai tingkat ke-4, yaitu tingkat yang paling rendah.

Dikatakan oleh Yao Zhenxu, Ketua Federasi Tenis Meja Internasional Adham Sharara pernah menuntut meningkatkan tingkat tenis meja di depan konferensi olahraga sedunia, tapi gagal.

"Apabila tenis meja tidak dapat dikembangkan secara seimbang di seluruh dunia, statusnya tidak akan ditingkatkan. Sebagai negara besar tenis meja, Tiongkok berkewajiban membantu negara dan daerah lain untuk meningkatkan taraf tenis mejanya, " dikatakan oleh Yao Zhenxu.