Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-06-21 14:32:38    
Tiga Puluh Enam Taktik: Shengdong Jixi dan Chenhuo Dajie

cri

"shengdong jixi" secara harfiah berarti sebelum menyerang musuh bagian barat terlebih dulu menyerang musuh di bagian timur. Taktik ini tujuannya untuk menipu agar musuh memindahkan pasukannya ke bagian timur, dan baru melancarkan serangan dahsyat ke daerah barat yang sudah kosong. Taktik menipu itu kerap kali dipakai dalam pertempuran pada zaman dahulu kala.

Pada abad ke-2 masa berkuasa pemerintah Dinasti Han Timur, Jenderal Zhu Jun memimpin pasukan bertempur melawan pasukan pemberontakan petani, yang dijuluki "Pasukan Berkerudung Kuning" karena setiap anggotanya berkerudung kuning. Saat itu "Pasukan Kuning" berada dalam satu kota yang mananya Wancheng. Untuk menduduki kota itu, Jenderal Zhu Jun membangun sebuah bukit di luar kota untuk mengawasi operasi pasukan dalam kota. Setelah itu, Zhu Jun memerintahkan pasukan untuk menyerang bagian barat daya Wancheng. Untuk melawan serangan di bagian barat daya, pasukan pemberontak petani lalu memusatkan pasukannya ke barat daya. Melihat musuh tertipu, Zhu Jun sendiri memimpin ribuan pasukan elite menyerang bagian timur laut, yang pertahanannya paling lemah. Dengan demikian Zhu Jun dengan mudah menduduki Kota Wancheng.

Inti taktik "shengdongjixi" ialah menipu musuh supaya musuh mengambil keputusan yang salah sehingga kehilangan kontrol akan medan. Untuk memusingkan komandan musuh, kita harus mengambil aksi yang lincah, yakni pura-pura menyerang tempat A untuk menutupi niat untuk menyerang tempat B. Untuk melaksanakan taktik ini, pihak pemakainya harus pandai mengelabui pihak lawan dengan menutupi niatnya sendiri. Tentara sekutu semasa Perang Dunia II juga melakukan persiapan dua tahun sebelum melancarkan kampanye pendaratan di Pantai Normandi pada hari H tanggal 6 Juni tahun 1944. Untuk mengelabui tentara Jerman, pasukan sekutu sebelumnya menyusun rencana aksi terinci, dan menyebarkan informasi palsu untuk seolah-olah melancarkan serangan di tempat lain. Aksi ini akhirnya meyakinkan tentara Jerman bahwa pasukan sekutu akan mendarat di Calais, bukan Pantai Normandi. Bahkan setelah pasukan sekutu memulai kampanye pendaratan, tentara Jerman masih mengira serangan pasukan sekutu di Pantai Normandi adalah serangan yang disengaja untuk menipunya, karena kemudian pasukan sekutu akan melancarkan serangan besar-besaran di Pantai Calais. Justru karena itulah, tentara Jerman tidak mengerahkan pasukan cadangan strategis yang kuat, yang dilengkapi dengan senjata canggih tepat pada waktunya sehingga kehilangan peluang untuk beraksi. Akhirnya pasukan sekutu berhasil mendarat di Pantai Normandi. Kampanye pendaratan di Pantai Normandi adalah salah satu kampanye yang paling menentukan semasa Perang Dunia II.

Taktik "shengdongjixi" juga sering dipakai oleh hakim ketika menangani kasus, misalnya sengaja bercakap-cakap dengan terdakwa mengenai topik yang kelihatannya tidak berarti, dan ketika si terdakwa kehilangan kesiagaan, secara mendadak mengajukan pertanyaan yang menyangkut inti masalah. Si terdakwa sering kali mengucapkan apa yang diketahuinya dalam keadaan demikian. Cara itu merupakan penerapan taktik itu dalam kehidupan sehari-hari.

1 2