Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-06-21 14:43:22    
Permainan Billiard Memanas di Tiongkok

cri

Olahraga billiard kini semakin panas di Tiongkok seiring dengan tampilnya " bocah genius " Ding Junhui di arena Snooker dunia dan " ratu sembilan bola " Pan Xiaoting yang selama ini terus menciptakan prestasi dalam pertandingan tingkat dunia. " Turnamen Billiard Sepuluh Ribu Pemain Komunitas Beijing 2007 " yang diselenggarakan oleh Persatuan Billiard Kota Beijing baru-baru ini digelar secara resmi dengan menarik dua puluh ribu penggemar billiard Kota Beijing. Menurut statistik yang tidak lengkap, kini pemain billiard di Tiongkok kira-kira tercatat 60 juta orang.

Mulai dari tahun 1980-an, olahraga billiard memasuki Tiongkok. Namun, bagi sejumlah orang, billiard tidak selalu meninggalkan kesan yang baik, karena ketika itu yang terlihat hanya beberapa orang muda mengerumuni sebuah meja kayu yang ditegakkan di pinggir jalan dengan tongkat yang kasar. Olahraga billiard yang disebut sebagai " olahraga gentlemen " ternyata tidak sesuai dengan nama yang indah itu di Tiongkok. Tapi sekarang semakin banyak orang mengangkat tongkat. " Turnamen Billiard Sepuluh Ribu Pemain Komunitas Beijing 2007 " yang digelar baru-baru ini telah mengundang minat hampir dua puluh ribu orang, umurnya dari sembilan tahun sampai tujuh puluh dua tahun. Apakah sebabnya olahraga billiard tiba-tiba memanas di daratan Tiongkok?

Jawabannya ialah, kekuatan teladan. Pada beberapa tahun yang lalu, bergabungnya pemain bola basket Tiongkok Yao Ming dengan NBA menyebabkan " populasi bola basket " bertambah drastis, sedangkan pemain tenis putri Li Ting dan Sun Tiantian yang meraih medali emas di Olimpiade Athena telah membangkitkan " demam tenis " di Tiongkok. Sekarang, Ding Junhui dan Pan Xiaoting sekali lagi membangkitkan " demam billiard ". Terutama Kejuaraan Snooker Inggris pada tahun lalu, Ding Junhui berturut-turut mengalahkan sembilan pemain senior dunia sebelum keluar sebagai juara. Setelah itu, Snooker menjadi olahraga yang digemari di setiap pelosok Tiongkok. Pak Jin yang mendaftarkan diri untuk mengikuti turnamen puluhan ribu pemain billiard komunitas Beijing menyatakan, sebab dia gemar akan billiard sangat sederhana, karena dia terpengaruh oleh efek bintang.

" Sebelumnya saya tidak main billiard, dua tahun yang lalu saya mulai main bola sodok dengan sungguh-sungguh. Saya terdorong oleh penampilan Ding Junhui, memang banyak pemain negara lainnya juga mengagumkan teknik permainannya. Pada awal saya hanya ikut-ikutan, karena sebenarnya saya pun suka olahraga. Setelah Ding Junhui menjadi terkenal, teman-taman saya selalu membicarakan billiard, di TV pun selalu ditayangkan turnamen billiard, sehingga saya pun tertarik pada olahraga ini."

Ternyata, di daratan Tiongkok sudah timbul demam billiard. Tapi apakah hal itu berarti bahwa pemain profesional billiard Tiongkok menyongsong musim semi? Pak Chen, seorang majikan kamar permainan billiard yang menyediakan lapangan turnamen menyangkal jawaban itu. Pak Chen yang berpengalaman dalam karier pengelolaan kamar permainan billiard mengatakan, pada tahap awal pengelolaan kamar permainan billiard, selalu rugi. Ketika itu, billiard tak dikenal di Tiongkok, orang selalu menganggap billiard merupakan permainan untuk orang muda yang luntang lantung, karyawan biasanya menjauhkan diri dari kamar permainan billiard. Efek bintang Ding Junhui dan Pan Xiaoting menyebabkan mereka mengangkat tongkat, namun kondisi pamain profesional tetap tidak mengalami perbaikan.

" Sekarang pemain profesional andalan sangat untung kalau mengantungi empat sampai lima puluh ribu yuan RMB setiap tahun. Biasanya mereka mencari duit dengan mengajarkan orang lain main billiard di kamar billiard. Pada umumnya pamain itu paling banyak mendapat gaji lima ribu setiap bulan. Lagi pula sekarang bonus pertandingan domestik sedikit sekali, kalau juara kira-kira hanya sepuluh ribu yuan RMB, " tutur Pak Chen.

Pak Chen mengungkapkan pula, pemain-pemain profesional harus menanggung biaya perjalanan dan akomodasi kalau ikut pertandingan. Jadi, walau meraih juara, bonusnya tak tinggal seberapa. Ding Junhui dan Pan Xiaoting menjadi terkenal bukanlah hal yang umum, dia tidak menganjurkan para orangtua secara membabi-buta menaruh harapan anaknya dalam permainan billiard profesional.

"Masyarakat selalu suka mengejar sesuatu secara berbondong-bondong, mereka selaku menyaksikan aspek yang cemerlang. Billiard bukanlah nomor pertandingan Olimpiade, maka negara tidak membayar, semua biaya harus ditanggung sendiri, selain itu, negara pun tidak ada tim billiar nasional. Jangan menaruhkan nasib anak pada billiard. "

Walau billiard sudah diakui dan diterima di Tiongkok, namun perkembangan olahraga billiard profesional Tiongkok dan pengembangan pasarnya tetap perlu menempuh jalan yang sangat jauh.